PORTAL NEWS -- Luar biasa para kepala desa di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.
Bak sultan dan pangeran dari Arab, mereka mendapat keistimewaan di salah satu tempat hiburan malam (THM) di Makassar. Sebut saja nama bar-nya D'Liquid yang terletak di salah satu hotel bintang lima di kota Anging Mammiri itu, di Hotel Claro yang tarif check in kamarnya saja jutaan rupiah.
Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya.
Rombongan kepala desa di Bone itu disambut dengan ucapan 'Selamat Datang' di Liquid Makassar.
Di layar lebar LED belakang panggung tertulis 'Welcome Rombongan Kepala Desa Bone # From Revan & Adrian'.
Iyo tawwa, pore mentongi. Kades tajir ini kau e! celutuk pengunjung bar malam itu. Menyala Kadesku, sambung pengunjung lainnya tak mau kalah, sembari joget setengah mabuk dengan minuman beralkohol.
Tak hanya itu, dalam postingan yang viral juga bertuliskan pujian dengan kritikan terkait dana yang mereka pakai pesta di club malam. “Cie rombongan kepala desa dari dugem. Semoga bukan anggaran desa dipake pak.” bunyi caption pada postingan beberapa akun sosial media, usai videonya viral.
Sampai saat ini, potongan gambar tersebut masih saja terus viral dan menjadi pembicaraan masyarakat khususnya di Kabupaten tempat kelahiran Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu.
Hanya saja, sampai saat ini belum diketahui secara pasti siapa-siapa kepala desa yang di maksud. Sebab, wajah para kepala desa tidak kelihatan, namun ini sudah jadi bukti bahwa sejumlah kades ternyata doyan dunia malam.
Informasi yang dihimpun redaksi, ternyata para Kades Bone itu berpesta di THM Liquid pada Kamis, 9 Mei 2024. Para kepala desa itu diketahui sedang mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) di lokasi hotel sebelah Hotel Claro di lantai 3, tempat THM itu beroperasi.
Total kepala desa yang hadir dalam Bimtek itu dilaporkan sebahyak 293 Kepala Desa asal Bone. Bimtek itu bertujuan sebagai bentuk Pengawasan dan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa untuk Mencegah Penyimpangan di Kota Makassar.
Bimtek yang digelar oleh PT Putri Dewani Mandiri tersebut dilaksanakan di Hotel Four Point by Sheraton, Jalan Andi Jemma, Makassar, mulai 8 Mei hingga 10 Mei 2024.
Salah satu pengunjung, sebut saja Baso yang berada dalam THM itu menyebut jika masuk di tempat dugem premium di kota Makassar harus siapkan duit minimal 3 juta. "Kalo bawa duit segitu udah puaslah sampai pagi ditemani cewek-cewek bahenol yang bisa digesek-gesek," ujar dia.
Pengakuan Kades
Salah seorang Kades berinisial YD mengatakan total ada 293 kades yang mengikuti bimtek. Setiap orang dibebankan biaya Rp 5 juta untuk mengikuti kegiatan tersebut.
"Di Bone ada sekitar 293 kades yang ikuti Bimtek, dan kita membayar Rp 5 juta langsung ke penyelenggara," kata YD melansir Detik Sulsel, Jumat (10/5).
Hanya saja, YD mengaku tidak tahu persis berapa kades yang masuk ke THM usai mengikuti bimtek. Dia menyebut sejumlah kades juga memilih langsung istirahat usai mengikuti pembukaan bimtek.
"Tidak semua kades masuk di situ (THM). Banyak yang tinggal di kamar istirahat usai pembukaan," ujarnya.
Pejabat Kemendes Ikut Angkat Bicara
Aksi ini mengundang komentar berbagai pihak, termasuk dari pejabat Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Salah satunya dari Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDTT, Luthfy Latief.
Dalam unggahan instagramnya @Luthfylatief, ia mengomentari aksi para kepala desa.
"Para Kades di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan melakukan Bimtek di salah satu hotel mewah di Makassar. Ditengah2 pelaksanaan Bimtek, sempat heboh karena di D'Liquid, salah satu tempat dugem di Makassar terpampang pada layar besar tulisan 'Welcome Kepala Desa Bone'," jelas Luthfy Latief dikutip, Sabtu (11/5/2024).
"Kehebohan berikutnya, setelah salah seorang Kepala Desa meninggal dunia di kamar hotel karena 'kelelahan mengikuti bimtek'," lanjutnya.
Luthfy mengaku sudah membentuk tim investigasi.
Tim ini bahkan turun ke Bone untuk menggali informasi aksi viral tersebut.
Bahkan Kemendes PDTT akan memastikan sumber dana pelaksanaan bimtek.
Sebab ada indikasi penyalahgunaan dana desa dengan mengemas dalam kegiatan bimtek.
"Hari ini, saya membentuk Tim dan meminta segera ke Kabupaten Bone untuk mendetailkan informasi ini, berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Desa PDTT. Saya ingin pastikan sumber dana atas pelaksanaan Bimtek tersebut, yang konon dilaksanakan oleh sebuah lembaga 'PT Putri Dewani Mandiri'," kata Luthfy.
"Kami menemukan di beberapa tempat, ada indikasi penyalahgunaan Dana Desa dengan mengemasnya dalam kegiatan Bimtek. Biasanya, bimtek tersebut dikoordinir oleh oknum Dinas PMD setempat, dilaksanakan oleh lembaga yang telah diarahkan, Kepala Desa berurunan, kemudian endingnya ada "SHU" yang dibagi-bagi," lanjutnya.
Luthfy juga mengaku sudah mengantisipasi kegiatan ini.
Caranya dengan menerbitkan Peraturan Meteri Desa PDTT No 13 Tahun 2023.
(Red)
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV