Makassar, Portal News - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Ekonomi Satu (AMES) melakukan aksi unjuk rasa di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar. Senin SIANG (08/02/2021) pukul 01.00 (WITA).
Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terkhusus
di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, dikarenakan KTM (Kartu Tanda
Mahasiswa) yang dikelola oleh Bank Syariah Mandiri. Pasalnya sejak tahun 2015
pengadaan kartu tanda mahasiswa bermasalah, sehingga banyak mahasiswa yang
harus mengurus KTM diluar kampus, padahal mereka sudah membayar Rp100.000 untuk
pengadaan KTM ini.
Jenderal Lapangan, Darmawan dalam orasinya mengatakan. “Kartu
Tanda Mahasiswa yang merupakan kartu identitas mahasiswa yang terdaftar sebagai
mahasiswa Unismuh Makassar, adalah hak mahasiswa karena mereka sudah membayar
sebesar Rp.100.000. Tapi sampai hari ini, masih banyak yang belum mendapatkan
kartu tersebut”.
Lanjutnya lagi “Mereka juga menuntut, agar mahasiswa yang
telah selesai akademiknya dikampus agar uang yang telah dipakai mendaftar untuk
pengadaan KTM itu dikembalikan”. Bebernya
Tak hanya itu, buntut dari masalah KTM ini. Beberapa
mahasiswa tidak bisa mendapat beasiswanya dikarenakan KTMnya tidak ada.
Selain itu, Teguh Pratama mahasiswa angkatan 2016 mengatakan.
"Saya adalah salah satu korban akibat bobroknya BSM dalam pengadaan Kartu
Tanda Mahasiswa ini, saya tidak bisa menerima beasiswa karena KTM saya tidak
ada". Tegasnnya
Merespon hal tersebut Wakil Rektor III menjelaskan “Bahwa
pengadaan KTM adalah kewenangan Wakil Rektor II, dan direktorat Keuangan yang
menyurat kepada BSM untuk pengadaan KTM”.
Lanjut WR3 “Dalam kekesalan menyampaikan kepada mahasiswa,
bahwa pihak pengelola adalah BSM kemudian di ambil alih oleh BSI. Dengan dengan
alasan, demikian Wakil Rektor 3 mengatakan kepada mahasiswa nya yang sudah itu
sudah jangan di ungkit lagi”. Sebut WR3
Dari penyempaian tersebut, aksi menunjukan kemarahan
mahasiwwa yang berdemostrasi. Dan tetap menuntut BSM bertanggung jawab, sekali
pun BSI tengah mengambil alih pelaksaan.
"Kami akan terus mengawal kasus pengadaan KTM ini sampai
selesai, kami akan kembali menanyakan kepada Wakil Rektor II dan Direktorat
Keuangan mengenai pengadaan KTM ini" ucap Darmawan sebelum mengintruksikan
kepada massa aksi untuk bubar dan tetap sesuai protokol kesehatan.
Penulis: Bayu
Editor: Esse