Pertandingan pamungkas Grup B Piala Afrika (AFCON) 2025 yang mempertemukan Angola vs Mesir di Stade Adrar, Agadir, Maroko, Senin (29/12/2025) malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB, berakhir 0-0.

Hasil imbang ini menjadikan Mesir sebagai juara Grup B dan melenggang mulus ke babak 16 besar dengan status tak terkalahkan.

Sementara Angola harus tersingkir dari turnamen ini.

Jalannya Pertandingan:

Sejak peluit kick-off dibunyikan oleh wasit, atmosfer di Stade Adrar terasa cukup tegang.

Angola yang berada dalam situasi hidup atau mati mencoba mengambil inisiatif serangan lebih awal.

Pelatih Angola, Patrice Beaumelle, menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil menekan ( high pressing ) guna mencari gol cepat yang sangat dibutuhkan untuk menjaga asa lolos.

Di sisi lain, Mesir yang sudah memastikan diri lolos sebelum laga dimulai, tampil lebih rileks namun tetap disiplin.

Meski melakukan beberapa rotasi pemain untuk menjaga kebugaran jelang fase gugur, lini pertahanan Mesir yang dipimpin oleh Ahmed Hegazi (atau Yasser Ibrahim yang tampil solid) terbukti menjadi tembok tebal yang sulit ditembus.

Pada 15 menit pertama, Angola sempat memberikan ancaman melalui pergerakan lincah Gelson Dala di sayap kiri.

Beberapa kali ia mencoba mengirimkan umpan silang ke jantung pertahanan Mesir, namun kiper Mesir tampil sigap memotong bola-bola udara tersebut.

Memasuki pertengahan babak pertama, Mesir mulai keluar dari tekanan. Dimotori oleh lini tengah yang solid, The Pharaohs mencoba menguasai ritme permainan melalui penguasaan bola (ball possession).

Meski bintang utama Mohamed Salah tidak bermain full dengan intensitas tinggi seperti biasanya demi menghindari cedera, kehadirannya di lapangan tetap menarik perhatian dua hingga tiga pemain bertahan Angola, membuka ruang bagi rekan-rekannya.

Peluang emas bagi Angola hadir di menit ke-38. Sebuah kemelut di depan gawang Mesir hampir saja berbuah gol ketika tembakan keras dari luar kotak penalti yang dilepaskan oleh Fredy membentur tiang gawang.

Dewi Fortuna tampaknya belum berpihak pada Palancas Negras. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, tempo permainan sedikit meningkat. Angola yang menyadari waktu semakin menipis, bermain lebih agresif. Mereka tak segan melakukan pelanggaran taktis untuk menghentikan serangan balik cepat Mesir.

Mesir, dengan pengalaman segudang di kompetisi Afrika, bermain sangat pragmatis. Mereka tidak bernafsu memburu gol kemenangan, melainkan lebih fokus menjaga kedalaman pertahanan dan sesekali melakukan counter attack kilat.

Pada menit ke-60, pelatih Mesir melakukan penyegaran di lini tengah untuk mempertahankan keseimbangan. Strategi ini terbukti ampuh meredam agresivitas Angola.

Serangan-serangan Angola yang dibangun oleh M’Bala Nzola seringkali kandas di sepertiga akhir lapangan karena kurangnya kreativitas dan penyelesaian akhir yang buruk.

Di sepuluh menit terakhir, Angola mengurung pertahanan Mesir. Upaya sporadis terus dilakukan, termasuk memasukkan penyerang tambahan.

Namun, ketenangan kiper Mesir di bawah mistar gawang membuat segala upaya Angola menjadi sia-sia.

Hingga peluit panjang berbunyi tanda berakhirnya pertandingan, papan skor di Stade Adrar tetap tidak berubah Angola 0-0 Mesir.

Klasemen Akhir Grup B

Dengan hasil ini, peta persaingan di Grup B resmi berakhir.

Mesir Juara Grup mengoleksi 7 poin dari 3 pertandingan (2 menang, 1 seri). Mereka lolos ke babak 16 besar dengan status meyakinkan dan akan menunggu runner-up dari grup lain.

Angola hanya mampu mengumpulkan 2 poin dari 3 pertandingan (2 seri, 1 kalah). Posisi ini membuat mereka terdampar di juru kunci.***