√ Soal Isu Hutan Simoma yang Terselimuti dan Mengendap, Ali: Sebagai Masyarakat Kami Menaruh Harapan Besar di Kepemimpinan Kasat Reskrim Polres Luwu- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Hot Widget

iklan-portal-news

Soal Isu Hutan Simoma yang Terselimuti dan Mengendap, Ali: Sebagai Masyarakat Kami Menaruh Harapan Besar di Kepemimpinan Kasat Reskrim Polres Luwu

Rabu, 13 November 2024, November 13, 2024 WIB Last Updated 2024-11-13T04:28:52Z


Luwu, Portal News – Isu hutan Simoma yang selama ini terselimuti dan mengendap kembali menyusahkan pertanyaan dan menjadi perhatian publik.


Pasalnya, Warga Kabupaten Luwu, yang diwakili oleh seorang tokoh pemuda bernama Ali, warga belopa angkat bicara terkait harapan mereka kepada kepemimpinan baru Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jodi Dharma yang baru menjabat di Polres Luwu.


Ali menegaskan bahwa masyarakat Kabupaten Luwu berharap besar kepada AKP Jodi Dharma dalam menangani kasus-kasus serius yang melibatkan dugaan tindak pidana Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.


“Kami percaya pada kepemimpinan baru ini, meskipun sudah beberapa kali berganti Kasat Reskrim Polres Luwu. Kami menaruh harapan besar pada AKP Jodi Dharma yang telah dilantik sebagai Kasat Reskrim di Polres Luwu. Kami ingin melihat perubahan yang nyata, di mana kasus-kasus yang tertunda dan terkesan mengendap selama ini bisa terselesaikan dengan transparan dan tuntas,” ujar Ali saat ditemui di salah satu tempat di belopa. Selasa, (12/11) sekira pukul   20:21 (WITA) Malam.


Ali juga menekankan pentingnya pelaksanaan tugas yang sesuai dengan amanat Kapolri dan prinsip Presisi Polri yang menjadi moto  utama Kepolisian Republik Indonesia.


“Kami tahu bahwa motto Polri adalah melayani dan melindungi masyarakat dengan adil dan presisi. Dengan kepemimpinan Kasat Reskrim yang baru ini, kami optimis dan percaya Polres Luwu bisa lebih baik lagi dalam menjalankan tanggung jawab tersebut, dari sebelum sebelumnya” tambahnya.


Namun, Ali tidak menampik adanya keprihatinan mendalam terhadap situasi kepolisian di Luwu saat ini. Menurutnya, meskipun Kapolres Luwu, AKBP Arisandi, telah berusaha semaksimal mungkin, namun terkesan tidak mampu lagi menjalankan tugasnya dengan penuh daya dan tanggung jawab yang diamanahkan oleh masyarakat.


“Kami memahami bahwa AKBP Arisandi mungkin telah menghadapi banyak tantangan dan tekanan. Namun, kondisi ini menuntut kehadiran kepemimpinan yang lebih kuat dan tegas dalam menindak kasus-kasus yang melibatkan berbagai pelanggaran, termasuk isu Hutan Simoma, Hutan Negara yang di Lindungi yang sampai saat ini belum menemukan titik terang,” pungkas Ali.


Masyarakat Kabupaten Luwu kini berharap besar bahwa dengan kehadiran AKP Jodi Dharma, akan ada langkah-langkah konkret yang diambil untuk memberantas praktik-praktik monopoli yang tidak sesuai dengan hukum, demi mewujudkan keadilan dan keamanan bagi seluruh warga.


Sehingga pentingnya sinergi antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam membangun kepercayaan publik. Menurutnya, dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penegakan hukum yang tegas dan transparan.


“Masyarakat siap mendukung setiap langkah penegakan hukum yang dilakukan oleh AKP Jodi Dharma, asalkan sesuai dengan prinsip keadilan dan transparansi. Kami tidak ingin melihat lagi kasus-kasus yang seolah hanya menggantung, apalagi ketika menyangkut hak-hak kami yang harus dilindungi,” tegas Ali.


Tidak hanya itu, kami juga menyampaikan harapan bahwa dengan adanya kepemimpinan baru ini, kasus-kasus yang mencerminkan praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) akan mendapatkan perhatian khusus. 


"Kami semua tahu, memberantas KKN bukan tugas yang mudah. Tapi jika kepolisian dapat menjalankan tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip Presisi Polri, maka keadilan pasti bisa ditegakkan,” lanjutnya.


Menurut Ali, implementasi motto Presisi Polri—Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan—harus menjadi pegangan utama bagi Polres Luwu. Dia menegaskan bahwa masyarakat sudah lama merindukan institusi kepolisian yang benar-benar hadir melayani dan melindungi dengan adil.


Sementara itu, warga lain yang turut hadir dalam diskusi-diskusi kecil saat berada berada di belopa menambahkan bahwa masyarakat siap memberikan bukti dan informasi yang dibutuhkan untuk memperkuat upaya pengusutan kasus-kasus yang selama ini dianggap mengendap.


“Kami punya data dan fakta. Kami siap membantu, asalkan penegak hukum menunjukkan itikad baik untuk membongkar kasus-kasus ini,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.


Situasi ini menjadi tantangan besar bagi AKP Jodi Dharma selaku Kasat Reskrim Polres Luwu, masyarakat mengharapkan terobosan nyata dalam mengatasi isu-isu sensitif yang sudah lama meresahkan. Tindakan tegas dan penegakan hukum yang adil dinilai menjadi satu-satunya jalan untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada Polres Luwu.


Perhatian kini tertuju pada langkah pertama yang akan diambil oleh AKP Jodi Dharma, yang dipercaya membawa angin perubahan di Kabupaten Luwu. Sementara itu, Ali dan warga lainnya menegaskan bahwa mereka akan terus mengawasi kinerja Polres Luwu dan siap bersinergi demi menciptakan Kabupaten Luwu yang lebih baik dan berkeadilan. 


Sekedar diketahui, soal kasus hutan simoma kisahnya muncul di peradaban publik sejak tanggal 25 Mei 2019 sesuai dengan Nomor SK.362/MENLKH/SETJEN/PLA.0/5/2019. Serta di dukung dengan Surat Kementrian Lingkungan Hidung dan Kehutanan Jendral Palnologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VII Makassar Nomor : S/071/BPKH.VII/PKH/12/2021yanh diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2021 dan kasus ini pernah di Hearing di DPRD Luwu. (Red)
Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


PORTAL OLAHRAGA

+

PORTAL OTOMOTIF

+

X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->