√ Banjir Rendam 6 Desa di Tiga Kecamatan di Luwu Utara, Sayangnya Seruan BMKG dan Mitigasi Bencana Kurang Diperhatikan Warga?- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Hot Widget

iklan-portal-news

Banjir Rendam 6 Desa di Tiga Kecamatan di Luwu Utara, Sayangnya Seruan BMKG dan Mitigasi Bencana Kurang Diperhatikan Warga?

Selasa, 26 Maret 2024, Maret 26, 2024 WIB Last Updated 2024-03-29T06:19:21Z


PORTAL NEWS
-- Sejumlah titik di Luwu Utara, Sulawesi Selatan terendam banjir sejak Senin malam, 25 Maret 2024, tepatnya sejak pukul 19.30 waktu setempat. Dua kecamatan terpantau terkena dampak banjir adalah Sabbang Selatan dan Bone-bone.


Bukan saja di Desa Bantimurung Bone-bone yang terendam, tapi Sabbang Selatan juga tak luput dari kepungan air, yang memang berasal dari tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir, membuat sejumlah sungai di Bumi Maranginang itu ikut meluap. 


Air menyentuh ketinggian  60 cm terjadi di dua dusun di Desa Buangin kecamatan Sabbang Selatan, akibat daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tanangkai meluap dan menggenangi pemukiman warga. Dua dusun terdampak adalah Dusun Pondan dan Dusun Tarue yang puncaknya terjadi banjir di jam 22.00 WITA. 


Akibatnya, puluhan rumah terendam banjir termasuk 1 unit masjid dengan ketinggian air bervariasi antara 15 cm hingga 60 cm. Bukan hanya itu lahan pertanian warga pun turut terendam banjir.


Sementara itu di Bone-bone, 31 rumah warga terdampak banjir hingga dipenuhi lumpur di Dusun Mariri, Desa Banyurip, Kecamatan Bone-Bone, Luwu Utara. Banjir terjadi sejak pagi hari, sekira pukul 08.30 WITA.


"Hujan melanda Bone-bone sejak sore hari, namun hujan semakin deras sekitar pukul 19.00 Wita dan mengakibatkan air di sungai Bantimurung meluap dan merendam 40 rumah warga dan lahan pertanian," kata Lettu Inf Haris Hasan melansir Tribun.


Lanjut Haris Hasan, saat ini kondisi di lokasi sudah berangsur pulih serta debit air sudah mulai turun. "Untuk banjirnya sudah surut dan saat ini warga sudah mulai kembali ke rumahnya guna membersihkan sisa-sisa material lumpur yang terbawa banjir," tambahnya.


Melihat kepanikan warga, pihak Koramil 1403/12 Bone-bone mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak panik. "Kami berharap agar masyarakat tidak panik dan selalu waspada akan bencana alam mengingat kondisi cuaca saat ini masih sering terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi," tutupnya.


Dari pantauan Portal News di laman Facebook Polsek Bone-bone dikabarkan bahwa personel Polsek Bone-bone yang dipimpin oleh Kapolsek Bone-Bone Kompol I Made Untung Sunantara SSos MSi bersama camat Bome-Bone, Isa Ansari SSos mengecek lokasi banjir di Dusun Bantimurung Desa Bantimurung dan Dusun Mariri Desa Banyuurip, serta Dusun Kembang Makmur, di Desa Tamuku. 


Pada pukul. 21.00 Wita, BPBD, Basarnas, PMI, TAGANA, Pemda Lutra tiba di lokasi banjir di Desa Bantimurung, Des. Banyuurip,Desa Tamuku Kec. Bone-Bone Kab Luwu Utara.


Bahwa dengan kejadian bencana banjir luapan air sungai tersebut tidak terdapat korban jiwa  dan sebagian masyarakat dusun Bantimurung desa Bantimurung ke tempat lebih tinggi, di PDAM Bantimurung sementara air sudah mulai  berangsur-angsur surut.


Menhimbau masyarakat utk tetap waspada jgn sampai ada banjir susulan mengingat cuaca mendung.


Siaran Pers PMI Luwu Utara

Dari siaran pers Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Utara, disebutkan jika banjir kali ini menjejak di 6 Desa di 3 kecamatan yakni kecamatan Sabbang, Sabbang Selatan dan Bone-bone.


Adapun desa terdampak antara lain: Desa Bantimurung, Desa Banyu Urip dan Desa Tamuku Kecamatan Bone-Bone, Dusun Pondan & Dusun Tarue Desa Buangin dan Dusun Terpedo Desa Terpedo Jaya Kecamatan Sabbang Selatan serta Dusun To Karawak Desa Pengkendekan Kec. Sabbang


Waktu kejadian bervariasi, rata-rata di pukul 20.45 WITA. 


Petugas Lapangan PMI Luwu Utara, Muh. Fadhil Aqsa menyebut, kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih, sembako, matras, selimut, dan obat-obatan. Warga yang ingin membantu berdonasi bisa menghubungi kantor PMI Luwu Utara. 



Peringatan BMKG Kurang Diperhatikan Warga?

Sejatinya, BMKG sejak beberapa hari lalu sudah mengirimkan semacam warning kepada masyarakat lewat pemberitahuan yang ikut dipantau Redaksi Portal News di laman resminya dan dibagikan di sejumlah sosial media. 


Sayangnya, seruan ini hanya dianggap angin lalu, menyebabkan banyak warga yang kelabakan dan kurang sigap menghadapi bencana banjir dan longsor yang kerap melanda setiap hujan deras dengan intensitas tinggi turun ke permukaan bumi. 


Tercatat, pada hari Ahad dini hari lalu (24/03), sekira pukul 02.18, BMKG merilis peta potensi bencana di seluruh akun media sosialnya. 


Disitu disebutkan bahwa: akan ada bencana banjir sejak 25-27 Maret akibat anomali cuaca, dengan intensitas curah hujan tinggi di beberapa daerah di Tanah Air.


Bahkan sebagian besar Sulawesi Selatan dan Tenggara diberi warning sinyal warna merah, yang artinya bahaya.

Foto: Peringatan BMKG dua hari sebelumnya di channel WhatsApp resminya


Komentar Netizen: 

Akun Sanggaraja Ritz menulis: Semoga benjir cepat surut bg... Dan tidak ada korban jiwa.

Akun Vivi Yanti menulis: Karaeng besar betul banjir tadi malam

Akun Jie Suriani menulis: banjir bandang sdh ini, saat membalas postingan Hikma Yani. (Red)

Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya  di Channel Youtube Portal TV 

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->