PORTAL NEWS -- Tradisi umat muslim kian bergeser dari yang seharusnya dilakukan setiap bulan suci ramadan.
Tidak lagi mencontoh apa yang dilakukan panutan kita Rasulullah Sallallahualaihiwasallam (SAW).
Demikian kata muballig kondang, ustaz Khalid Basalamah saat berceramah di akun instagramnya, Sabtu 30 Maret 2024.
Padahal, kata dia, kita sebagai umat muslim wajib hukumnya meniru apa yang dilakukan baginda Rasulullah SAW, sebagai pedoman hidup untuk menuju pada predikat beriman dan bertakwa seperti anjuran Sang Pencipta, sesuai kutipan QS Al Baqarah 183 tentang keutamaan berpuasa dan ibadah lainnya selama bulan ramadan.
"Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Salah satunya (yang melenceng), sebut Pendakwah ini, kebiasaan yang menjadikan tradisi kebiasaan buruk itu, sebagai hal pokok (primer) sementara kewajiban sebagai muslim yakni salat 5 waktu, puasa, zakat dan ibadah sunnah lainnya - malah bergeser menjadi hal sekunder daripada tradisi - tradisi primer tadi.
Ia mencontohkan tradisi buruk itu, antara lain, lebih getol bikin acara bukber (buka bersama, red) di kafe dan resto, sementara melupakan salat fardhu. Lebih getol beli baju baru di 10 ramadhan terakhir daripada bersedekah kepada dhuafa atau mengaji (khatam alquran).
Meskipun ustaz Khalid Basalamah tidak melarang umat muslim membeli baju Lebaran atau ngabuburit di mal, namun, ia berpesan agar hal-hal wajib atau fardhu lebih diutamakan.
“Saudaraku seiman, menggunakan baju baru, menampakkan kegembiraan di hari raya, itu adalah bagian daripada sunnah Nabi SAW,” ujar Ustaz Khalid dalam video yang diunggah di Instagram @ustad.khalidbasalamah.
Ustaz Khalid pun tidak memungkiri bahwa tradisi tersebut sudah mendarah daging bagi kaum muslimin.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan saat membeli baju Lebaran. Ustaz Khalid sendiri melarang membelinya pada 10 hari terakhir Ramadhan. Apa alasannya?
“Tetapi yang harus kita perhatikan adalah semua kebutuhan ini, baju Lebaran misalnya, atau pakaian baru yang ingin kita beli, tentu jangan dilakukan justru di 10 terakhir Ramadhan, saudaraku seiman,” ungkapnya.
“Anda harusnya lakukan itu sebelum Ramadhan atau di hari-hari pertama Ramadhan paling tidak. Karena 10 terakhir Ramadhan disebutkan dalam sebuah riwayat yang sahih, Nabi SAW justru lebih fokus untuk beribadah,” sambungnya.
Mengutip sebuah hadis Aisyah Radiallahu anha, dikatakan Ustaz Khalid, ketika masuk 10 terakhir Ramadhan, maka Nabi Muhammad SAW akan lebih mengeraskan ikatan sarungnya dan membangunkan keluarganya.
Apa artinya? “Artinya, justru itu hari-hari yang sangat mulia, jangan sibukkan diri dengan belanja. Tapi, di saat itu bagaimana justru kita memperbanyak ibadah,” jelasnya.
“Bukankah Anda ibadah, iktikaf, mengikat diri di masjid selama 10 terakhir Ramadhan, semua itu tujuannya agar kita lebih banyak fokus ibadah?” ajaknya. (Red)
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV