√ Cegah Dan Atasi Stunting, Bupati Luwu Launching Gerakan Satu Hatiku- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Cegah Dan Atasi Stunting, Bupati Luwu Launching Gerakan Satu Hatiku

Jumat, 15 September 2023, September 15, 2023 WIB Last Updated 2023-12-10T23:15:13Z
Cegah-Dan-Atasi-Stunting,-Bupati-Luwu-Launching-Gerakan-Satu-Hatiku

Luwu, Portal News—Bupati Luwu, Dr. Drs. H. Basmin Mattayang, MPd, secara resmi memulai Gerakan Satu Hatiku (Satu Pintu Cegah dan Atasi Stunting). Gerakan ini bergabung dengan Deklarasi Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Acara ini dimulai pada hari Jum'at, 15 September 2023, di lapangan Andi Djemma Belopa, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa.

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, DR. H. Muhammadong, SKM, MKes, menghadiri peluncuran Gerakan Satu Hatiku dan Deklarasi Lima Pilar STBM. Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Dr. Hj. Hayarna Basmin, SH. MSi, Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu, Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, staf Dinas Kesehatan dan Masyarakat, serta anggota masyarakat lainnya.

Bupati Luwu mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan karena telah memulai Gerakan Satu Pintu Cegah dan Atasi Stunting di Kabupaten Luwu.

H Basmin Mattayang mengatakan, "Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kaitannya dengan menjalankan mandat negara untuk memperbaiki kehidupan sosial kemasyarakatan, dibutuhkan pembaharuan atau inovasi yang bertujuan meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan dasar masyarakat, terutama peningkatan derajat kesehatan, sehingga patut kita apresiasi kepala dinas kesehatan dan jajaran dalam melahirkan Gerakan Satu Hatiku ini."

Bupati Luwu juga mengapresiasi Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu karena telah menjadi mitra pemerintah dalam melakukan sosialisasi pencegahan dan penurunan angka stunting di KabupatenLuwu.

H Basmin Mattayang menyatakan bahwa untuk mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Luwu, kita semua harus berkolaborasi, bukan hanya dinas Kesehatan sebagai leading sektor tetapi semua elemen pemerintah, TP-PKK, dan masyarakat.

Menurutnya, mengonsumsi makanan yang sehat adalah salah satu cara untuk mencegah stunting, meskipun meminum obat tidak harus menjadi solusi permanen. “Camat dan Kepala Desa harus proaktif bantu Ketua TP-PKK, sosialisasikan pemanfaatan pekarangan rumah menanam sayuran untuk pemenuhan gizi keluarga terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.”

Sementara itu, Dr. Rosnawary Basir, Kepala Dinas Kesehatan, menjelaskan bahwa My Heart adalah gerakan terpadu untuk mengurangi stunting yang berkolaborasi dengan semua pihak yang terlibat dalam upaya tersebut. Aplikasi ini mencakup informasi tentang upaya penurunan stunting, data sasaran ibu hamil, bayi, dan balita stunting, serta nama dan lokasi alamat sasaran.

Dr. Rosnawary menjelaskan bahwa aplikasi ini juga berisi upaya intervensi yang dilakukan oleh setiap OPD dan pihak lain sehingga intervensi akan lebih tepat sasaran dan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, sehingga stunting dapat dicegah dan diatasi di Kabupaten Luwu.

Karena ada peningkatan kasus stunting di Kabupaten Luwu, yang meningkat dari 22,8% pada tahun 2021 menjadi 26,7% pada tahun 2022, masalah stunting harus ditangani segera.

Aplikasi Satu Hatiku dapat dengan mudah diakses oleh pengambil kebijakan dan OPD terkait serta masyarakat sehingga sangat penting untuk penyusunan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan monitoring dan evaluasi kasus stunting di Kabupaten Luwu. Ini adalah program prioritas nasional pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan penurunan stunting. Semoga angka stunting dapat dikurangi pada tahun 2024. kita mampu menurunkan angka stunting dibawah 14%,” ucapnya.

Selain itu, Bupati Luwu melepas balon dan menyematkan rompi kepada tenaga kesehatan sebagai tanda peluncuran Gerakan Satu Hatiku. (Rls/Red)

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->