Luwu, Portal News - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu melalui Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Luwu merencanakan akan menyelenggarakan Tes Evaluasi Uji Kompetensi non ASN 2021 pada tanggal 22-27 November 2021.
Sebagaimana diketahui, perencanaan Tes Evaluasi Uji
Kompetensi non ASN 2021 mendapat sorotan publik. Hingga dibahas dalam rapat
jadwal pembahasan lanjutan RAPBD TA 2022 di Ruang Sidang DPRD Luwu. Rabu
(17/11/2021) lalu.
Salah satunya adalah persoalan kekeliruan data Tenaga Honorer
terkait penyelenggaraan Tes Evaluasi Uji Kompetensi non ASN 2021, dan adanya
Isu Pengurangan Tenaga Honorer sebanyak
30 persen di lingkup Pemkab Luwu .
Adapun ketidak sesuaian data yang dihimpun Anggota DPRD Luwu
dalam rapat tersebut, sebanyak 3.550 orang tenaga honorer yang aktif di
Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan
Kendati demikian, dalam pembahasan tersebut Anggota DPRD Luwu
yang hadir meminta tegas untuk dilakukan validasi data ulang tenaga honorer di
masing-masing SKPD. Sehingga pada saat pelaksanan nanti, tidak ada yang di
korbankan usai menjelang tes nanti.
Dengan adanya hal itu, Ketua Komisi I DPRD Luwu Bidang
Pemerintahan Nur Alam Tangan yang ditemui diruanganya mengatakan bahwa.
"Jadi kemarin kita rapat di ruang musyawarah, bahwa
terkait dengan rencana tes untuk seluruh honorer. Kita sudah minta tanggapan
dan klarifikasi dari sebelah bahwa bukan untuk mengeluarkan, hanya menyeleksi
saja. Jadi para honorer ini, jangan khawatir bahwa mereka akan di keluarkan
dari statusnya, hanya mungkin dari uji kompetensi itu nanti penempatannya yang
akan dirubah. Misalnya yang berpotensi di bidang IT, di tarik kesitu, yang
sesuai potensi akan ditempatkan disana. Jadi saya kira itu wajar-wajar saja,
pasti bahwa DPRD Tidak akan pernah menginginkan, dan tidak akan menyetujui
kalau ada honorer yang dikorbankan oleh proses ini. Dikorbankan dalam artian,
setelah mereka di tes lalu dikorbankan statuanya. Itu yang tidak pernah kami
setujui itu". Tegas Nur Alam Tagan. Rabu siang (24/11/2021) pukul 13:58
(WITA).
Ia juga menambahkan bahwa "Kemarin mereka dari pihak BKPSDM menjelaskan bahwa tidak akan ada, hanya persoalan penempatan kerja saja ini. Sehingga mereka di tes. Kita juga sudah jelas mewanti-wanti sama mereka dari sebelah bahwa jangan sampai kemudian ada yang tercecer para honorer ini, karena data yang kami terima berbeda yang disampaikan pak sekda. Pak Sekda menyampaikan 3.000 lebih, sedangkan data yang masuk ke kami itu hanya 2.844 lebih yang akan masuk dalam daftar aplikasi Sinona dan mengikuti Tes. Makanya ini harus di perjelas datanya, siapa-siapa, jangan sampai ada honorer yang sudah lama mengabdi lalu tidak dimasukan disitu, ini kan persoalan Liek dis like, siapa yang memimpin di OPD itu. Misalnya kepala OPDnya siapa-siapa, ini kan berpotensi diakal-akali ini. Makanya kami selalu mewanti-wanti itu. Jadi itu masalah tambahan honorer, masalah data bahwa kemarin itu kita sepakati bahwa satu Minggu ditunda, memberikan waktu, disangah untuk perbaikkan data pada bkpsdm dan opd-opd. Sampai hari ini kami belum mendapat update-update terbaru, belum ada update terbarunya karena belum mendekat tes. Ini kan juga jadwal tes belum ada keluar dari sebelah Kapan, dan daftar yang diaplikasi Sinona itu belum final yang 2.844 kan, jangan sampai masih ada yang tercecer itu. Dan memang kami belum minta data update terbaru, karena kami tunggu sekalian di paripurna data yang terbarunya, kemudian hasil perbaikan setelah rapat kemarin yang mana dirubah yang mana penambahannya dan itu harus semua masuk dalam sistem. Dan setelah tes akan kami awasi, jangan sampai setelah tes, sesuai dengan janjinya bkpsdm dan sekda bahwa ini bukan untuk mengorbankan honorer, Jangan sampai setelah ini ada dikorbankan, dikeluarkan. Tetap kami pantau terus, tidak akan mungkin kami lepaskan ini, kami akan mengikuti. Kita cek semua, jangan sampai nanti berbeda saat kita rapat, berbeda saat pelaksanaan dilapangan. Itu yang kita khawatirkan". Kunci Nur Alam dari Fraksi Nasdem dapil III Luwu, meliputi Kecamatan Lamasi, Lamasi Timur, Walenrang Barat, dan Walenrang Timur.
Tak hanya itu, Plt Badan Kepegawaian Sumberdaya Manusia
(BKPSDM) Luwu, Andi Muhammad Arkam saat di mintai tanggapannya melalui telepon
selulernya terkait berapa jumlah data peserta sebenarnya yang tercover usai
rapat pembahasan di Kantor DPRD Luwu mengatakan bahwa.
"Berjalan memang dek nah, kan sudahmi di tunda 1 minggu,
yang belum ada jadwal dan akan d buatkan soal khusus itu yang tenaga kesehatan
di rumah sakit dan puskesmas dek". Bebernya Andi Muhammad Arkam. Sabtu
sore (27/11/2021) sekira pukul : 18:15 (WITA).
Lanjut pria yang gemar olahraga sepak di Luwu ini, dan ini
juga menambahkan bahwa "Sudah rill mi dek, Jadi kami tunda semua dulu
untuk tes kompetensi bagi tenaga kesehatan". Terangnya.
Tak hanya itu, saat dipertanyakan lagi soal berapa sebenarnya
peserta yang tercover dalam validasi data perubahan yang ikut Tes Evaluasi Uji
Kopetensi non ASN (Tenaga Honorer) selama 2 hari, dikarenakan sebelumnya ada
selisih laporan data yang belum tercover pada aplikasi Sinona.
"Susah di jelaskan lewat chat dek. nanti balik pika baru di bahas," Jelas Andi Muhammad Arkam yang juga selaku Ketua Pemuda Pancasila (PP) Luwu. (ZB).
Dapatkan Informasi Lainnya di Tabloid Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional
UNTUK PENGADUAN & BERLANGGANAN HUBG :
Facebook : Portal News atau Whatsapp Portal Center