Luwu, Portal News – Proyek pembangunan tempat pengolahan limbah atau daur ulang sampah yang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga menghilang tanpa jejak.
Nilai proyek ini pun tidak main-main, menelan anggaran yang cukup besar, namun kini justru tidak diketahui keberadaannya.
Sebelumnya, persoalan proyek ini sudah menjadi sorotan media Portal News Pada Rabu, 4 Agustus 2021, sebuah berita dengan judul “Pembangunan Mega Proyek Plat Merah Hamil, Bagaikan Buah Simalakama” mengungkap adanya kendala dalam pembangunan. Keesokan harinya, Kamis, 5 Agustus 2021, berita lain berjudul “Soal Pembangunan Plat Merah Hamil, Begini Tanggapan Sekda Luwu” menampilkan respons dari Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu mengenai proyek tersebut.
Namun, hingga saat ini, tempat pembuatan limbah sampah yang seharusnya dibangun dengan anggaran besar itu justru tak terlihat realisasinya.
Beberapa pihak mempertanyakan kejelasan proyek tersebut, terutama terkait transparansi anggaran dan proses pengerjaan yang sebelumnya berada dalam kawan Pembangunan Kantor pengadilan Agama Belopa yang baru.
Sejumlah warga dan pemerhati lingkungan mengaku kecewa dengan kondisi ini, setelah mengetahui bahwa Pembangunan tersebut tidak digantikan dengan pembangunan sebelumnya yang ada di Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
“Kami berharap ada kejelasan mengenai proyek ini. Jangan sampai anggaran yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat justru menghilang tanpa jejak,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang setempat ditemui di desa tersebut. Selasa (18/3/2025/ sekira pukul 11:15 (WITA) Siang.
Misteri Hilangnya Proyek Pengolahan Limbah Sampah, Masyarakat Menanti Transparansi
Sejumlah pihak mulai mempertanyakan ke mana anggaran proyek pengolahan limbah sampah itu mengalir. Dugaan penyimpangan dana pun mencuat di tengah masyarakat, mengingat nilai proyek ini tidak sedikit.
Ketua salah satu organisasi lingkungan di Luwu, Haris menilai, proyek ini seharusnya menjadi solusi bagi permasalahan sampah di daerah tersebut.
Namun, justru menjadi polemik baru karena ketidakjelasan pembangunannya.
“Kami meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera memberikan penjelasan. Jika ada kendala teknis atau administratif, harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa sumber yang enggan disebutkan namanya menyebut bahwa proyek ini diduga terbengkalai akibat persoalan birokrasi dan kurangnya pengawasan.
Bahkan, ada indikasi bahwa anggaran proyek sudah dicairkan, tetapi realisasi fisiknya belum terlihat.
"Tuntutan Audit dan Investigasi"
Kasus ini pun mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Beberapa aktivis meminta agar dilakukan audit terhadap penggunaan dana proyek tersebut.
“Jika memang ada indikasi penyelewengan, pihak berwenang harus turun tangan. Jangan sampai anggaran besar ini hanya menjadi proyek ‘siluman’ yang menguntungkan segelintir pihak,” tegas seorang aktivis antikorupsi di Luwu. Sul.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait. Yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) saat di datangi tidak berada di kantor atau belum memberikan pernyataan resmi mengenai hilangnya proyek ini.
Publik pun menanti kejelasan dan transparansi dari pemerintah daerah mengenai realisasi bantuan tersebut.
Warga berharap ada langkah konkret untuk menuntaskan persoalan ini, termasuk kemungkinan adanya investigasi dari aparat penegak hukum.
Masyarakat kini menunggu, apakah proyek ini benar-benar akan direalisasikan atau justru akan menjadi misteri baru dalam daftar panjang proyek mangkrak di pemerintahan Bupati Luwu dan Wakil Bupati Luwu terpilih. (Red)
