Luwu, Portal News - Debat calon kepala daerah kabupaten luwu yang berlangsung semalam rabu, 30/10/24 di hotel dalton kota makassar, memicu sorotan publik terutama di media sosial, banyak masyarakat luwu yang memberikan tanggapan panas terhadap jawaban dari setiap calon yang tidak sesuai dengan konteks pertanyaan yang diberikan, sehingga ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap jawaban-jawaban yang di berikan dari setiap calon kepala daerah yang ada di kabupaten Luwu.
Haikal, sebagai Ketua Bidang Pendidikan PP IPMIL Luwu, juga menyampaikan ketidakpuasannya dan kekecewaannya terhadap debat calon kepala daerah yang dilakukan semalam penyelenggara KPU Luwu, sebab ia menganggap bahwa.
"Debat bukan hanya penyampaian visi misi bakal calon, tetapi lebih mendalam bahwa debat ini adalah salah satu instrument pendidikan politik yang dapat digunakan untuk menjadi ajang bagi pemilih untuk melihat sikap, pengetahuan, dan kemampuan komunikasi paslon yang seharusnya di lakukan kepada calon pemilih. Bukan kayak main petak umpet" Ungkap Haikal. Rabu, (30/10) sekira pukul 17:53 (WITA).
Lanjut Haikal, Hal ini seringkali menjadi indikator penting dalam menilai kepemimpinan mereka. Melalui debat, pemilih bisa mendapatkan informasi langsung dari para paslon mengenai program mereka, seperti pembangunan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
"Seharusnya penyelenggara KPU membuat forum yang dapat memberikan Informasi dan menghadirkan 3 tiga pasangan calon yang diperoleh dalam debat untuk membantu pemilih memahami perbedaan program dan pandangan paslon kepala daerah sehingga dapat memilih yang paling sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka". Tambahkan ya lagi Kepala Bidang (KABID) Pendidikan PP IPMIL Luwu.
"Kami menantang seluruh calon kepala daerah dan KPU kab. Luwu untuk segera membuat forum yang digunakan untuk membedah ulang visi misi yang menjadi andalan dari setiap paslon" Tegas Haikal. (Red)