√ Temuan Litbang Portal News, Paslon Pro Status Quo Bakal Tumbang di Pilkada Luwu Raya, Tetapi Ada Syaratnya yang Cukup Sulit, Apa Itu? - Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Hot Widget

iklan-portal-news

Temuan Litbang Portal News, Paslon Pro Status Quo Bakal Tumbang di Pilkada Luwu Raya, Tetapi Ada Syaratnya yang Cukup Sulit, Apa Itu?

Senin, 24 Juni 2024, Juni 24, 2024 WIB Last Updated 2024-06-24T02:06:17Z


PORTAL
NEWS
 -- Bagian Litbang Portal News telah mengadakan survei independen, terpercaya dan bukan pesanan siapa-siapa sejak April dan Mei - dalam memasuki tahapan Pilkada 2024 utamanya di Luwu Raya. 


Tujuannya, guna merekam suara rakyat, meski dengan sampel terbatas tetapi dengan pendekatan kualitatif yang validitas datanya bisa diuji. 


Metodologi yang digunakan Litbang Portal News adalah sistem multistage random sampling, dengan tiga hingga empat lapis layer, sebagai tahapan akhir, untuk mempertajam hasil akhir survei ini. 


Misalnya untuk pertanyaan puaskah Anda dengan pemerintahan sebelumnya jika saat ini pemerintahan dijabat oleh Penjabat sementara, dan atau, siapa yang akan Anda pilih jika Pemilu Kada berlangsung pada hari ini? 


Serta dari sederet pembangunan  yang telah ada di daerah Anda, kekurangannya Apa saja yang membuat Anda merasa kecewa dan kapok untuk tidak lagi memilih "Kelanjutan Rezim" sebelumnya? 


Dari seribuan responden, khususnya untuk Pilkada Luwu dan Palopo, tepatnya lebih kurang 960 sampel yang dihubungi langsung, rata-rata responden menginginkan adanya perubahan alias pemimpin baru yang terbebas dari rezim lama.


Baca Juga: Pilkada Luwu dan Palopo Makin Dinamis, Semangat Perubahan Kian Menguat untuk Tumbangkan Duo "Putra Mahkota"? Intip Hasil Survei Litbang Portal News!


Money Politics Dianggap "Kenormalan Baru" ?


Temuan lain yang tak kalah ngeri-ngeri sedap adalah krisis nilai yang terjadi di tengah masyarakat dengan maraknya "politik uang". 


Hampir sebagian besar responden menyatakan sikap terbukanya bahwa money politics sebagai sesuatu yang "wajar" karena sudah berlangsung lama dan infrastruktur kepemiluan seperti Bawaslu tidak pernah menghukum berat pelanggar kasus Politik Uang ini dengan tegas, yang konon menjadi salah satu alat Pembenaran oleh para Calon Pemilih. 


"Yang jadi problem kita hari ini bukan lagi soal "money politics" karena masalah ini sendiri tak bisa sembuh, malah semakin parah, sehingga kami di Litbang Portal News menganggap money politics dengan cara paling kasar atau halus sekalipun, sudah menjadi semacam "kesepakatan" bersama atau keadaan yang dianggap "lumrah" alias dnormalkan oleh semua pihak bahkan oleh Kekuasaan sendiri," ungkap Ishak Yswandi, peneliti di bagian Litbang Portal News yang mengelola survei di media ini dalam keterangan persnya, Senin 24 Juni 2024.


"Suka atau tidak suka, politik uang bukan lagi menjadi hal rahasia atau barang mewah, karena sebagian besar politisi atau calon kepala daerah di hampir seluruh Indonesia melakukan hal ini. Cuma bentuknya saja yang bervariasi. Sehingga politik Pemilu Kada kita hari ini, saya mau bilang: jujur saja, mari kita stop omong kosong dengan bicara program. Itu tidak menarik lagi, dan bukan bagian penting kemenangan selama kita tidak bisa benahi akar persoalan ini, biar sebagus apapun program para Kandidat tapi kalo mental Wani Piro lebih dominan, bullshit semua," tambahnya.


Mantan penyiar radio ini menyambung, "kedengarannya seperti skeptis, pasrah dan menyerah tapi faktanya demikian adanya. sehingga dalam situasi tidak normal ini, kami sarankan lebih baik para bakal calon terutama yang ingin menumbangkan kekuasaan (status quo), tidak usah terlalu mengandalkan program bagus-bagus kalau "isi tas" masih terbatas, waktu, daya, tenaga, energi dan pikiran anda akan habis percuma, sudah banyak bukti, pengulangan ini tidak bisa berakhir, selagi rezim ini masih begini-begini terus."


"Komposisi kemenangan itu untuk zaman now, 75% finansial, 10 persen program, 10 persen banyakin berdoa dan 5 persen gimmick alias entertaint," guyonnya. 



Temuan Lain Litbang Portal News


Dari dua daerah yang disurvei, yakni Luwu dan Palopo cukup menggambarkan kondisi Luwu Raya secara umum. 


Jika di Luwu, kelompok yang dipetakan masuk dalam kategori Pro Status Quo adalah kelanjutan pemerintahan sebelumnya, maka pasangan ABM-Rahmat berada dalam kondisi rawan. 


Sesuai hasil survei Litbang Portal News, kelompok pendukung Status Quo hanya sekitar 26,15 persen, sedangkan yang ingin Pemimpin Baru atau kelompok perubahan berkisar 54,30 persen. Sedangkan yang masih abu-abu sebanyak 19,55 persen


"Di Luwu ini ada kecenderungan Pemilih akan mencari sosok baru, akan tetapi sosok baru yang ditunggu ini belum terlihat signifikan, karena dalam layer kedua survei kami, meski baru sementara, (dan akan terus berproses), angka-angka pada "sosok tokoh perubahan" masih terdistorsi ke beberapa nama, dan ini sebenarnya buah dari sikap extra hati-hati elit politik di Luwu itu sendiri."


"Ada beberapa nama, misalnya sebut saja, Pak Patahuddin, atau para tokoh yang selama ini digembar-gembor akan maju Calon Bupati, yang balihonya ada pinggir jalan, tapi sayangnya, di akar rumput mereka masih belum begitu populer, ada yang populer tapi belum tentu disukai rakyat di desa-desa." 


"Inilah sebenarnya semacam anomali, karena di satu sisi, rakyat di Luwu maupun Palopo, yang juga gejalanya hampir mirip, sama-sama menginginkan sosok Pemimpin Baru, tetapi untuk menyebut 1 nama tokoh perubahan yang elektabilitasnya mencapai angka 25 hingga 30 persen itu masih sulit, karena angkanya terdistribusi ke beberapa tokoh lain, yang kadar ketokohannya hampir setara."


"Di Top of Mind Calon Pemilih, rata-rata masih bervariasi, karena ada dua hal. 

Pertama, sang tokoh tidak jor-joran "jual diri" atau dengan kata lain, kurang sosialisasi yang bersifat massif dan terbuka, atau karena alasan kedua, dan faktor ini sangat berpengaruh, yakni: karena belum ada kejelasan, siapa akan berpasangan dengan siapa, sehingga kondisi ini tentu saja menguntungkan pihak ABM-Rahmat yang sudah sangat siap sejak awal tahapan," ulas Ishak. 


Ini adalah dilema sekaligus tantangan bagi para kandidat yang ingin mendaftarkan diri pada masa pendaftaran di KPU di Agustus mendatang. 


"Sebenarnya jika ingin Tokoh Perubahan ini menang, maka siapapun nanti yang akhirnya mendapat surat rekomendasi Parpol untuk maju di Pilkada Luwu maupun Palopo, harus berhitung soal angka-angka tadi. Misalnya kita asumsikan ABM-Rahmat dipilih oleh 26 persen rata-rata Pemilih, maka calon lawannya harus punya elektabilitas yang kuat, minimal diatas 30 persen."


"Anggap saja 54,30 persen Pemilik Suara ini ingin perubahan di Kab. Luwu, tetapi mencari 1 saja nama yang punya elektabilitas diangka 30 persen sangat sulit, maka semua tokoh-tokoh perubahan ini harus bersatu dan berkoalisi untuk bisa menumbangkan yang 26 persen tadi." 


"Tetapi kita harus ingat, bahwa politik itu sangat cair dan dinamis. Dengan waktu yang begitu kasif alias terbatas apalagi jika "isi tas" juga sama terbatasnya, maka potensi kekalahan bisa diperkecil dengan saling bermitra dan berkoalisi, melepas ego masing-masing untuk bersatu menumbangkan Status Quo. Pertanyaannya adakah satu tokoh yang bisa mempersatukan kelompok-kelompok perubahan ini?"


Analis Politik Portal News ini juga menambahkan, dengan jumlah kursi 35 di DPRD Luwu dan kubu ABM-Rahmat sudah punya kursi dari Nasdem yang katakanlah sudah cukup aman (6 kursi) untuk maju, karena hanya sisa menambah 1 kursi lagi untuk bisa mendaftarkan diri, maka tokoh-tokoh Perubahan ini harus bisa menguasai jumlah kursi sisanya, yakni 28 kursi, agar potensi kemenangan bisa dijaga.  


"Berat sekali memang, karena semua Tokoh (perubahan) ini tak pernah duduk bersama, masing-masing jalan dengan agendanya, mereka lupa jika calon yang akan mereka hadapi ini kelas kakap. Maka (mereka) harus terus diingatkan, sebelum salah melangkah, karena hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Jika bisa bersatu, mereka (Pro Perubahan, red) akan menang, tetapi jika berpencar, maka pihak Pro Status Quo tentu akan tepuk tangan, pilihannya hanya itu," pungkasnya.


(Red)

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->