PORTAL NEWS -- Hari ini, Minggu 5 Mei 2024, proses evakuasi dan pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan masih terus dilakukan.
Dari data lapangan yang dihimpun Portal News, sedikitnya tiga ribu warga utamanya di kawasan Latimojong masih terisolir akibat jalan yang masih terputus akibat gerusan air dan longsor di kawasan itu.
Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya.
Kedua anak yang dinyatakan hilang adalah Mutmita 5 tahun dan Ulfiana berusia 8 tahun.
"Keduanya adalah warga yang hilang di Desa Poringan dan Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat, Luwu setelah dilanda banjir disertai tanah longsor pada Kamis (2/5) malam," terang Direktur Operasi Basarnas, Edy Prakoso kepada awak media, Minggu pagi (5/5).
Basarnas membagi tim SAR menjadi lima unit untuk mengefektifkan operasi pencarian terhadap korban bencana banjir disertai tanah longsor yang hilang di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Sedangkan, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, terpantau masih berada di lokasi banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu.
Bahtiar berupaya memastikan bantuan pangan tiba di daerah terisolir, seperti Kecamatan Latimojong.
"Di sini kita membantu mobilisasi bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan yang diperlukan oleh warga yang terdampak bencana alam," kata Bahtiar Baharuddin.
Selain itu, Bahtiar juga menaruh perhatian khusus kepada sedikitnya 3.000 warga Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, yang sampai ini masih terisolasi.
"Ada warga kita sekira kurang lebih 3.000 orang di Kecamatan Latimojong masih terisolasi. Itu yang saat ini menjadi salah satu fokus kita untuk ditangani secepatnya," katanya.
Bahtiar juga menyampaikan, atas nama Pemerintah Sulawesi Selatan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah memberikan bantuan kemanusiaan ini.
Setelah gagal mengirimkan bantuan menggunakan helikopter akibat cuaca buruk pada hari Sabtu kemarin, pada hari ini, Ahad pagi (5/5), helikopter milik Polda Sulsel berhasil membawa bantuan sampai ke Kecamatan Latimojong.
Awalnya pilot merasa ragu karena cuaca yang mendung, namun salah satu warga Desa Ulu Salu mengirimkan Direct Massage ke Instagram Humas Pemprov Sulsel, jika cuaca di Desa Ulu Salu cerah.
Pesan tersebut dikirimkan warga Desa Ulu Salu bernama Nila, yang meminta bantuan agar bisa ikut ke Belopa menggunakan helikopter.
"Terima kasih Bapak Gubernur atas bantuannya untuk warga Desa Ulu Salu, karena sudah dua hari ini kami menunggu. Kemarin, saya sempat melihat heli di atas Desa Ulu Salu tapi ternyata tidak bisa mendarat karena kabut, dan hari ini alhamdulilah bisa mendarat dan menyalurkan bantuan," kata Nila.
Selain menyalurkan bantuan, delapan warga Kecamatan Latimojong turut dievakuasi ke Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu, termasuk Nila dan ibunya.
Seorang guru warga Desa Boneposi, Ramlah Baddu, mengaku ikut menumpang di helikopter menuju Belopa karena beberapa hari lalu sebelum longsor di desanya, rumah dinasnya mengalami musibah kebakaran. Seluruh dokumennya hangus terbakar, begitupun harta bendanya.
"Habis kebakaran, kena longsor lagi. Sisa baju di badan ini, semua habis," kata Ramlah Baddu, yang berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 41 Boneposi.
Sementara, Hasrianti yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Pajang, Desa Pajang, juga ikut ke Belopa menggunakan helikopter. Ia mengaku, dirinya memang warga Belopa, namun bertugas di Pajang.
"Saya memang tugas di Puskesmas Pajang. Karena ada bencana, mau kembali ke Belopa aksesnya juga susah. Makanya meminta supaya bisa ikut di helikopter," tuturnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel melaporkan, Luwu adalah kabupaten yang paling parah terpapar banjir. Pj Bupati Luwu, Muh. Saleh, bahkan telah menetapkan tanggap darurat selama 30 hari, terhitung sejak 3 Mei hingga 1 Juni 2024.
(Red)
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV