Luwu, Portal News - Sehubungan dengan adanya peryataan PJ Bupati Luwu, Muh. Saleh di beberapa media nasional dan lokal pertanggal 5 Mei 2024 dalam konferensi persnya yang menuding masyarakat sebagai salah satu penyebab bencana alam, dengan melakukan peramban hutan atau pembukaan lahan kebun di wilayahnya menuai kritik.
Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya.
Salah satunya Ketua Koalisi Rakyat Bersatu (KRB) Luwu yang juga menjabat sebagai Sekretaris Forum Latimojong Menggugat (FLM) di Luwu angkat bicara dan meminta agar pemerintah daerah menghadirkan pakar lingkungan yang profesional dan independen dan juga Pakar Lingkungan Lokal untuk menjelaskan secara objektif tentang faktor-faktor penyebab bencana alam di Luwu.
Ia tidak setuju dengan pernyataan PJ Bupati Luwu yang baru menjabat itu dengan hanya menyalahkan dan menyudutkan masyarakat tanpa memberikan solusi yang konkret. Seperti pembukaan lahan perkebunan di pinggir jalan, menanam jagung dan cengkeh.
Sehingga tidak muncul asumsi keberpihakan pemerintah kepada perusahaan yang bercokol di Gunung Latimojong, Tepatnya di Desa Rante Balla, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang dua tahun terakhir ini semakin menggila dalam melakukan aktivitas perluasan wilayah tambang seluas 14:390 hektare.
"Kami meminta pemerintah daerah untuk menghadirkan pakar lingkungan yang profesional dan independen, termasuk ahli AMDAL Pemda Luwu untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang faktor-faktor penyebab bencana alam di Luwu dan juga membahas pencanangan Program Prioritas PJ Gubernur Sulawesi Selatan terkait Ketahanan Pangan Nasional. Karena dalam Program Prioritas Pj. Gubernur Sulsel itu ada juga Penanaman Jagung, Cengkeh dan Pohon Pisang itu Programnya siapa?" tegas Zainuddin sapaan akrab Ajis Portal.
Ajis juga menambahkan, masyarakat Luwu telah lama hidup berdampingan dengan alam dan memahami bagaimana tekstur tanah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia yakin bahwa masyarakat tidak akan dengan sengaja melakukan tindakan yang dapat merusak lingkungan dan memicu bencana alam apalagi sampai mau mengorbankan nyawa mereka sendiri.
"Masyarakat Luwu sudah lama hidup berdampingan dengan alam dan memahami bagaimana menjaga kelestariannya. Kami yakin bahwa masyarakat tidak akan dengan sengaja merusak lingkungan," ujar Ajis.
Ajis berharap pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan masyarakat dalam mencari solusi untuk mencegah bencana alam di Luwu.
Ia mengajak semua pihak untuk duduk bersama dan mencari solusi terbaik demi masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.
"Mari kita duduk bersama dan mencari solusi terbaik untuk mencegah bencana alam di Luwu. Kita perlu bekerja sama dengan semua pihak, termasuk masyarakat, untuk membangun masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan," pungkas Ajis.
Sambungnya lagi, "Karena Pernyataan Bupati Luwu yang menuding masyarakat sebagai penyebab bencana alam telah menimbulkan kontroversi. Tokoh masyarakat dan berbagai pihak lainnya meminta agar pemerintah daerah menghadirkan pakar lingkungan yang profesional dan independen untuk menjelaskan secara objektif tentang faktor-faktor penyebab bencana alam di Luwu".
Penting untuk diketahui bahwa bencana alam merupakan fenomena kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor, baik alamiah maupun manusia. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang mendalam dan komprehensif untuk memahami akar permasalahannya dan mencari solusi yang tepat.
Dan diharapkan tanggapan dari berbagai pakar lingkungan, sebagai bentuk upaya pemerintah daerah dalam mencegah bencana alam dalam memahami situasi di Luwu dengan lebih baik dan mengambil kesimpulan yang lebih objektif.
"Karena pernyataan PJ Bupati Luwu yang menuding masyarakat sebagai penyebab bencana alam telah menimbulkan rasa kecewa dan kemarahan di kalangan masyarakat. Hal ini dikhawatirkan dapat memperburuk hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat, dan mempersulit upaya bersama dalam mencegah bencana alam di masa depan.
Adapun Reaksi Masyarakat untuk saat ini mungkin belum, dikarenakan masih situasi penyelamatan diri dan untuk menghindari aksi protes untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka terhadap pernyataan Pj. Bupati.
Mereka Menuntut agar PJ Bupati Luwu, Muh. Saleh Meminta Maaf dan Mencabut Pernyataannya.
Karena kami akan melakukan beberapa kolaborasi Protes dengan organisasi masyarakat sipil maupun aktivis lingkungan untuk mengecam pernyataan Pj. Bupati Luwu itu dan meminta agar pemerintah daerah fokus pada upaya nyata untuk mencegah bencana alam. Seperti melakukan penanaman pohon, rehabilitasi hutan, dan pembangunan infrastruktur yang tahan bencana.
Hal itu dikarenakan sebagai bentuk Langkah Pemerintah Daerah prihati dan peduli kepada masyarakatnya bukan perusahaan yang berada di kecamatan Latimojong sana yang sebagai akar dari permasalahan bencana alam di kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Sehingga pentingnya Kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk mengatasi Bencana alam di Luwu yang merupakan masalah dari tahun ketahun dan membutuhkan solusi yang komprehensif. Penting bagi pemerintah daerah, masyarakat, pakar lingkungan, dan semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam mencari solusi terbaik untuk mencegah bencana alam di masa depan.
Sebagai Pesan moral, dan keterwakilan masyarakat Kabupaten Luwu melalui Forum Latimojong Menggugat (FLM) Luwu menyampaikan bahwa Bencana alam merupakan pengingat bagi semua pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan dan hidup berdampingan dengan alam secara harmonis.
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mendorong pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang berkelanjutan.
Sebab, peristiwa yang terjadi di Luwu menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk membangun komunikasi yang lebih baik dan bekerja sama dalam menghadapi permasalahan lingkungan. Kita harus saling bahu membahu untuk membangun masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan. (Red)
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV