OPINI - PORTAL NEWS -- Musibah banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa warga Kab. Luwu di 13 kecamatan yang terjadi pada Jumat, 3 Mei 2024, yang sampai hari ini merenggut 14 korban jiwa yang mana sampai hari ini curah hujan yang tinggi diduga menjadi penyebab dari bencana alam tersebut.
.
Namun yang harus kita ketahui bersama bahwa, tingginya curah hujan memang dapat memicu terjadinya banjir dan tanah longsor. Tetapi itu bukan menjadi penyebab satu-satunya, melainkan berasal dari pada aktivitas-aktivitas masyarakat maupun pemerintah yang memandang alam sebagai komoditas atau barang dagangan.
.Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya.
Terlepas dari itu, bahwa bencana alam yang melanda kab. Luwu akan mendatangkan banyak kerugian materi, yang mana banyaknya kerusakan bahkan kehilangan rumah, mobil, atau barang-barang berharga lainnya yang cukup besar, belum ditambah lagi dengan kerugian akibat lumpuhnya aktivitas ekonomi yang di sebabkan oleh banjir dan tanah longsor.
.
Sehingga dalam hal ini, tak patut masyarakat ataupun pemerintah saling menyalahkan. tetapi seharusnya bencana alam kali ini itu harus menjadi ajang introspeksi diri, sebab tidak serta merta bencana alam yang dirasakan itu terjadi jika bukan kesalahan dari manusia itu sendiri.
Sehingga saya dalam hal ini, Haikal sebagai Kabid Minat dan Bakat IPMIL RAYA UNM mengajak kepada seluruh pemerintah dan masyarakat agar bagaimana kita bisa saling bekerja secara kolektif dalam mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi pada tanah kelahiran kita ini yaitu Kabupaten Luwu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kabupaten Luwu menjadi daerah yang mengalami dampak bencana banjir disertai tanah longsor yang paling parah di Sulawesi Selatan berdasarkan laporan tim Pusdalops BNPB.
Dikutip dari Antara, banjir disertai tanah longsor terjadi pada Jumat (3/4) dini hari sekitar 01.17 WITA setelah kabupaten itu diguyur hujan intensitas deras dengan durasi panjang sejak Kamis (2/5).
Selain Kecamatan Latimojong, bencana banjir juga melanda 12 kecamatan lain yakni, Suli, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa dan Kecamatan Belopa Utara.
*) Ditulis oleh: Haikal, Kabid Minat dan Bakat IPMIL Raya UNM
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV