PORTAL NEWS -- Santer terdengar isu jika pamong senior, Hamzah Jalante akan "dijodohkan" dengan pengusaha sukses Putri Dakka di Pilwalkot Palopo. Benarkah?
Di sejumlah grup WhatsApp, nama kedua tokoh yang merupakan orang asli Palopo itu sedang ramai dibicarakan.
Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya.
Konon kabarnya, Putri Dakka yang meminta Hamzah Jalante mendampingi dirinya jika dirinya nanti maju atau mendapat minimal 5 kursi sebagai syarat untuk bisa mencalonkan diri sebagai calon walikota.
Dalam foto-foto yang beredar nampak Putri Dakka menjadi bakal calon wali kota dan Hamzah Jalante sebagai bakal calon 02 atau wakil wali kota.
Benarkah isu ini atau sekedar rumor alias gimmick di tahun politik semata?
Saat Portal News menghubungi Hamzah Jalante beberapa saat lalu, mantan Kepala BPKAD Palopo itu dengan diplomatis mengatakan bahwa dalam politik hal seperti itu biasa terjadi alias lumrah saja.
"Saya santai saja, semua bakal calon (balon) saat ini tentu melakukan sejumlah upaya termasuk membangun komunikasi dengan balon lain. Jadi menurut saya hal yang wajar dan biasa saja, karena memang masih sangat dinamis, nanti pada saatnya, baru akan sangat jelas terlihat, ketika proses pendaftaran di KPU," jelas Hamzah, Jumat 31 Mei 2024 lewat telepon WA.
Hamzah menambahkan, fase yang ada saat ini adalah fase penjajakan yang dilakukan hampir semua bakal calon.
"Karena semua bakal calon kan, tentu saja semua ingin menang. Maka ada yang disebut simulasi pasangan dan sebagainya. Semua balon pada akhirnya akan melakukan komunikasi. Hubungan kami dengan semua balon, termasuk dengan PD, semuanya baik-baik saja kok. Jadi biarkan saja mengalir. Kami hargai proses ini," imbuhnya.
"Serahkan saja sama Yang Diatas. Tuhan pasti sudah mengatur, santai saja. Kita nikmati prosesnya," sebutnya buru-buru saat dipancing dengan pertanyaan soal komposisi pasangan yang bukan lagi sebagai bakal calon 01 melainkan balon 02.
Hamzah Jalante selama ini memang dikenal sebagai pamong yang sarat pengalaman, yang boleh dikata paling lengkap dibandingkan dengan kandidat lain.
Selain sarat pengalaman, ia juga sudah teruji. Kecerdasannya serta etos kerjanya yang tinggi, sukses mengantarkan dirinya mengemban amanah sebagai salah satu tokoh reformasi birokrasi, ketika diminta mantan walikota HM Judas Amir pada saat itu, untuk menata ulang serta mengelola administrasi keuangan di Pemkot Palopo yang tidak pernah mencapai predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Hasilnya, selama ia menjabat, predikat WTP pun disapu bersih selama tiga kali berturut-turut sebelum akhirnya lulusan terbaik IIP tahun 1983 itu kembali hijrah ke lingkungan kampus asal muasalnya sebagai seorang tenaga pengajar di institut pemerintahan dalam negri Sulsel di kota Makassar.
Ingin Jadi 01 Apa 02, Begini Jawaban Diplomatis Hamzah Jalante
Meskipun memiliki kapabilitas mumpuni, Hamzah Jalante (HMJ) cukup realistis dengan kondisi politik di Indonesia yang digambarkannya memang butuh biaya yang sangat besar jika ingin maju di arena Pilkada.
Dengan alasan inilah, figur HMJ lebih melihat faktor rasional dibanding faktor emosional apalagi pendekatan secara ilmiah dan keilmuan bisa diukur, sehingga bakal calon yang mau maju bisa melakukan kalkulasi yang tepat dalam menentukan langkah kedepan.
Ia langsung menyebut dua kosa kata yakni "mau menang" dan "siap menang" untuk jadi pegangan bakal calon yang ingin bertarung di Pilkada.
"Kalau mau menang pasti semua balon ingin menang. Tapi apakah semua Balon sudah "siap menang" pasti beda-beda jawabannya. Kalau siap menang berarti dia harus menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari biaya, tim, jaringan dan lain sebagainya," jelasnya.
Sekedar informasi, HMJ menjadi rebutan di Pilwalkot karena surveinya yang memang cukup bagus, serta bagaimana kinerja dia selama ini yang dikenal sudah teruji, ditambah lagi latar belakangnya yang seorang akademisi, yang publik tentu sudah bisa menilai sendiri.
"Cost politik itu tinggi. Saya akan maju jadi 01 jika survei saya diatas kertas memenuhi syarat sebagai 01. Jika memungkinkan, bismillah saya maju. Tapi di politik itu kita juga harus realistis. Karena saya tidak mau kalah. Saya ada pengalaman kemarin waktu di Lutra," urainya suatu ketika, saat berdiskusi dengan koleganya di sebuah warung kopi saat itu.
Namun HMJ bertekad membawa kota Palopo lebih baik lagi ke depan, jika diberi kesempatan untuk mengabdi sebagai wali kota, bila garis tangan membawanya kesana.
"Saya pernah ditanya wartawan, kenapa sih nekat mau maju di Pilwalkot Palopo. Palopo kan defisit anggaran, utangnya banyak. Ada masalah banjir, ini itu pokoknya banyak. Tetapi saya jawab. Saya terpanggil secara moral karena Palopo kampung halaman saya. Jika saya ditakdirkan menjadi wali kota insyaallah, untuk tahun pertama menjabat saya akan lakukan normalisasi dan recovery masalah keuangan."
"Tawaran-tawaran program ini saya sinergikan dengan calon pasangan saya. Saya juga akan mendengarkan apa harapan-harapan publik. Sama halnya ketika saya diminta Pak Judas membantu dia menjadi kepala BPKAD waktu itu."
"Saya memahami Palopo sangat potensial untuk maju dan berkembang menjadi sebuah daerah ketika manajemen pemerintahnya berada di tangan orang yang tepat."
"Dan insyaallah saya merasa memiliki kemampuan untuk itu, kemampuan kepemimpinan, manajemen pemerintahan, manajerial, karena basic saya memang disitu. Karena itu saya dengan mengucapkan bismillah menawarkan diri atau mengajukan diri untuk ikut bertarung sebagai salah satu bakal calon," pungkas Arsiparis Ahli Madya di IPDN Kampus Sulsel ini.
(*/Red)
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV