PORTAL NEWS -- Bencana tanah longsor kembali terjadi di Tana Toraja, tepatnya di kawasan objek wisata Pango-pango, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu malam 13 April 2024, pukul 23.00 WITA.
Longsor terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja.
Terdapat empat korban, dimana satu diantaranya meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.
Longsor akibat hujan deras terjadi di beberapa titik rawan di Tana Toraja diantaranya wilayah Lembang Randan Batu (Bera) dan Kelurahan Tosapan (Santung), Kecamatan Makale Selatan.
Upaya pencarian korban sempat terhalang oleh derasnya hujan, sehingga upaya pencarian korban terpaksa dilakukan pada Minggu pagi waktu setempat.
Salah seorang warga lokal yang terlibat pencarian, Marianus, mengatakan saat ini pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan dengan upaya maksimal.
"Saat ini warga dan aparat sedang melakukan pencarian dan evakuasi korban longsor, biarpun hujan deras tetap kita kerjakan," ujar Marianus kepada koran setempat.
![]() |
Foto: upaya evakuasi korban yang dilakukan warga setempat dibantu aparat TNI-Polri |
Tim penyelamat yang terdiri dari petugas SAR, relawan, BPBD, dan masyarakat setempat, tetap menjalankan misi penyelamatan meskipun cuaca yang ekstrim.
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah ini menambah kesulitan dalam operasi pencarian
Diantara 4 korban, 1 tewas dan 3 dinyatakan luka-luka.
Dua di antaranya mengalami luka ringan, satu mengalami patah tulang dan segera dilarikan ke RS Sinar Kasih untuk perawatan medis lebih lanjut, sementara satu korban lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Selain itu, tiga rumah warga juga dilaporkan tertimbun material longsor.
Tim penyelamat terus berupaya membersihkan reruntuhan dan mencari tahu apakah masih ada korban yang tertimbun di bawah material longsor.
Salah satu warga yang ikut melakukan pencarian, Marianus, mengatakan saat ini dugaan masih mengarah kepada kemungkinan adanya belasan korban lain yang tertimbun dan belum ditemukan.
"Iya jadi kemungkinan masih belasan korban yang tertimbun, apalagi kejadian malam hari dan ada tiga rumah yang terkubur material longsor," ungkap Martinus.
Terpantau, masyarakat setempat juga bergerak bersama-sama untuk memberikan bantuan kepada para korban dan keluarga yang terdampak.
Situasi masih terus dipantau secara ketat oleh pihak berwenang, sementara himbauan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya longsor tetap ditekankan kepada seluruh warga.
Laporan BPBD Tator
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), melaporkan 18 warga tertimbun longsor. Satu orang di antaranya ditemukan tewas dan 15 lainnya masih dilaporkan hilang.
"Laporan kami ada sekitar 18 orang yang menjadi korban longsor," kata Kepala BPBD Tana Toraja Christian Sakkung melansir Detik, Minggu (14/4/2024).
Christian mengungkapkan, tiga korban sudah dievakuasi dan satu di antaranya dinyatakan tewas. Pihaknya hingga kini masih melakukan pencarian di lokasi kejadian.
"Kan tiganya tadi sudah ditemukan. 15 orang masih dalam pencarian karena dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor," ungkapnya.
Dia mengutarakan, proses pencarian korban longsor terhambat dikarenakan struktur tanah yang masih labil sehingga adanya indikasi terjadi longsor susulan. Apalagi tebalnya kabut membuat penglihatan terbatas.
"Struktur tanahnya masih sangat labil karena air hujan, jadi kita juga was-was jangan sampai terjadi longsor susulan. Lokasinya juga berada di ketinggian, jadi kabut tebal buat penglihatan tim terbatas," ucapnya.
Diketahui, longsor menerjang pemukiman rumah warga di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sabtu (13/4) sekitar pukul 23.00 Wita.
Sebanyak tiga rumah rusak karena dihantam longsor.
Longsor dipicu intensitas hujan yang tinggi melanda wilayah tersebut membuat tebing yang berada tepat sekitar permukiman warga longsor. Alat berat sudah diturunkan untuk melakukan evakuasi dan pembersihan material.
"Sudah ada 3 korban kami evakuasi, satu meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka sudah dilarikan ke rumah sakit," tutur Christian.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut membuat tebing yang tepat berada di sekitar permukiman warga longsor.
Christian mengungkapkan, ada 3 korban yang sudah ditemukan. Dua di antaranya dievakuasi dalam kondisi luka-luka.
"Sudah ada 3 korban kami evakuasi, satu meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka sudah dilarikan ke rumah sakit," tuturnya.
Pihaknya belum memastikan korban akibat longsor tersebut. Namun Christian menduga masih ada sejumlah warga dilaporkan hilang.
"Kita belum ketahui pasti, tapi laporan warga masih banyak orang yang hilang, diduga tertimbun longsoran," ungkap Christian.
Dia mengutarakan, saat ini tim gabungan BPBD, TNI dan Polri masih melakukan pencarian korban yang diduga tertimbun material longsor. Menurutnya, beberapa warga juga sementara diungsikan dikarenakan posisi rumahnya berada di sekitar lokasi longsor.
"Tim gabungan masih pencarian korban, sudah turunkan alat berat. Warga yang berada di sekitar lokasi longsor juga sudah diungsikan," ucapnya.
(RED)