√ Stadion Lagaligo Terancam Mangkrak, Mega Proyek dan Upah Pegawai Honor Belum Dibayarkan- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Stadion Lagaligo Terancam Mangkrak, Mega Proyek dan Upah Pegawai Honor Belum Dibayarkan

Minggu, 10 Maret 2024, Maret 10, 2024 WIB Last Updated 2024-03-12T20:58:15Z
Stadion Lagaligo Terancam Mangkrak, Mega Proyek dan Upah Pegawai Honor Belum Dibayarkan

Foto: Kondisi Stad. La Galigo di Jln Salak Wara Palopo

Palopo, Portal News - Utang Pemkot Palopo kian menumpuk, aneh bin ajaib. Karena semua utang tak kunjung diselesaikan dengan dalih sedang diaudit BPK. Enak benar! 


Hal itu mencuat dengan adanya pemberitaan media dari Kota Makassar, mengabarkan tentang tenaga honor. 

Seperti Kader Keluarga Berencana (KB), Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan tenaga Posyandu yang telah tertunggak selama enam bulan dan tunggakan itu, terhitung sejak bulan Oktober 2023 lalu.


Mirisnya lagi, di kota yang bertajuk Kota Idaman itu memanusiakan masyarakatnya dengan Upah honor Rp300 ribu per bulan untuk 500-an orang.


Jika diakumulasikan, Pemkot Palopo setidaknya berutang sekitar Rp1 miliar. 


Buntut dari adanya utang itu, tenaga honorer terpaksa turun aksi menuntut hak mereka pada hari Kamis, 7 Maret 2024.


Bukan hanya itu saja, Mega Proyek Revitalisasi Stadion Lagaligo dengan anggaran Rp40 miliar juga kena imbas yang sama. 


Dari keterangan yang dihimpun kepada salah satu warga di Kota Idaman itu, Kontraktor telah mengerjakan sebagian besar tahapan tak kunjung dibayar. 


Dari beberapa sumber yang dirangkum, kini Kota Palopo menumpukkan utang. Akibatnya, pekerjaan tersebut terhenti dikarenakan pekerja dan rekanan belum menerima pembayaran dari Pemerintah Kota Palopo.


Pemerintah Kota Palopo bukannya menyelesaikan, malah berdalih menunggu hasil audit. 


"Logika tenaga honor dan rekanan proyek, utang adalah kewajiban yang harus dibayarkan" Kata warga yang tak ingin diketahui identitasnya dimediakan. 


Selain itu, kebijakan audit ini justru menghambat pembangunan dan pelayanan. Sehingga APBD Palopo terkesan pailit.


Bahkan, pembayaran utang proyek revitalisasi Stadion Lagaligo belum dimasukan dalam APBD pokok 2024. 

Stadion Lagaligo Terancam Mangkrak, Mega Proyek Pemkot Palopo Tak Mampu Bayar Rekanan


Alasannya, belum adanya hasil audit dari Badan Pemerika Keuangan (BPK).


"Pemkot menjadwal ulang pembayaran utang diproyeksikan masuk dalam APBD perubahan 2024. Artinya, baru bisa cair November atau Desember nanti. Padahal, utang itu telah ada sejak 2023" Kata warga. Jumat, 8 Maret 2024


Tak sampai disitu, untuk pembayaran utang. Pemkot Palopo mengutamakan yang lebih prioritas dulu. 


Alasannya, langkah tersebut diambil Pemkot Palopo dikarenakan banyaknya utang yang menumpuk.


Salah satunya mega proyek revitalisasi Stadion Lagaligo di Kelurahan Lagaligo, Kecamatan Wara, sejumlah peralatan pertukangan sudah tidak terlihat di lokasi. 


Tampak banyak tumpukan material berupa semen, pasir, batu bata, dan besi. Tidak ada aktivitas para pekerja.


Seperti yang diutarakan oleh salah seorang pekerja, Hendra (50) mengatakan pengerjaan berhenti sejak Senin, 4 Maret lalu. Dia tidak mengetahui pasti alasan berhentinya pekerjaan proyek.


“Karena itu terakhir pasang batunya masih sempat naik semua waktu hari Senin,” katanya. 


Disini lain, pengiat media sosial instgram pun juga mengkritisi mega proyek revitalisasi Stadion Lagaligo yang bakal terancam mangkrak dikarenakan Pemkot Palopo tidak mampu bayar rekanan. 


Stadion Lagaligo Terancam Mangkrak, Mega Proyek Pemkot Palopo Tak Mampu Bayar Rekanan



Dari akun tersebut, bahwa Pemkot Palopo belum bayar rekanan untuk revitalisasi Stadion Lagaligo yang menggunakan Anggaran APBD Rp. 40 Milliar dan disukai sebanyak 3.796.


Masih status Instagram, didalam stadion tampak tribun penonton belum rampung diperbaiki, material banggunan seperti pasir, batu bata dan pipa juga terlihat dibiarkan numpuk.


"Jadi proyek disana bisa dibilang sudah tertatih-tatih kata Kadis PUPR Palopo Herianto. Tulis Citizen pengguna Instagram.


Sehingga dengan adanya ulasan itu, pengguna akun Makassar Legal di akun Instagram pun angkat bisa yang sangat menyayat hati bagi pengiat pilar demokrasi ini.


"Manami itu media-media lokal palopo yang katanya dibawah naungan Pers. Gayanaji itu tidak mau angkat-angkat berita seperti ini" Sindirnya.


Masih dalam percakapan Makassar Legal dan rekannya Alvian Lasuardi menambahkan bahwa. 


"@Makassar_legal cocok, masalahnya satu warna todana. Terlalu sering nongkrong di teras, biar seru wkwkwkwk" Tulisnya..


Lalu Makassar Legal membalas komentar @alvian_lasuardi dengan perkataan yang bertuliskan "Mau diputus kontrak perbulan kalau macam-macam ii" Sindir lagi


Hingga berita ini dilayangkan, belum ada tanggapan dari orang nomor 1 di kota idaman itu, yakni Pj. Walikota Palopo dan Ketua DPRD Palopo terpeilih seperti apa langkah pertangggungjawabnya mereka di kepimpinannya. (Red)
Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->