PORTAL NEWS -- Setiap hari, Akbar (3 tahun) sang adik harus digendongnya ke sekolah untuk dijaga sambil Nuraeni sang kakak, belajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI, setingkat SD, red), di Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Nuraeni (9 tahun) yang masih duduk di bangku kelas dua MI Maddako Sinjai itu terpaksa harus menggendong adiknya yang bernama Akbar itu tiap kali ia ke sekolah.
Dia ke sekolah harus menggendong adiknya, sang adik (Akbar), selalu menangis ketika berpisah dengan Nuraeni.
Jarak rumah dari sekolah Nuraeni sekitar 200 meter saja.
“Pasca ibunya meninggal 4 bulan yang lalu akibat penyakit kanker yang di deritanya, adiknya ini (Akbar) hanya mau diasuh oleh kakaknya (Nuraeni),” kata Kepala Desa Barania, Firman M. Paddolangeng saat dikonfirmasi awak media, Selasa (19/3/2024).
“Memang keluarganya termasuk kategori kurang mampu,” ujarnya.
Kades Barania mengatakan tidak sedikit keluarga Nuraeni ingin mengasuh adiknya saat dirinya pergi bersekolah.
Namun adik Nuraeni yang menolak dan tidak ingin pisah dengan kakaknya sejak ibunya meninggal dunia.
Nuraeni hidup bertiga bersama ayahnya yang bernama Sanu yang hanya berprofesi sebagai petani.
Kondisi Nuraeni dan adiknya bisa dibilang memprihatinkan, karena sang kakak hampir setiap hari menggendong adiknya ke sekolah.
Terkadang waktu bermain pun, Nuraeni tidak bisa ikut bermain bersama teman-temannya karena dia harus mengurus adiknya terus menerus. (Red)