√ Isi Pembicaraan Jokowi-Surya Paloh Bocor, Pokoknya Ngeri Jika Hal Ini Terjadi, Ada Permintaan Supaya Hak Angket Gagal Berantakan?- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Hot Widget

iklan-portal-news

Isi Pembicaraan Jokowi-Surya Paloh Bocor, Pokoknya Ngeri Jika Hal Ini Terjadi, Ada Permintaan Supaya Hak Angket Gagal Berantakan?

Jumat, 23 Februari 2024, Februari 23, 2024 WIB Last Updated 2024-02-23T03:59:51Z

Isi Pembicaraan Jokowi-Surya Paloh Bocor, Pokoknya Ngeri Jika Hal Ini Terjadi, Ada Permintaan Supaya Hak Angket Gagal Berantakan?

PORTAL NEWS
-- Isi pembicaraan antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang berlangsung pada Minggu (18/2/2024) rupanya sudah bocor ke publik.


Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsy adalah pihak yang membocorkan isi pertemuan tersebut.


Aboe mengatakan bahwa pembicaraan tersebut telah diinformasikan kepada partai di Koalisi Perubahan.


“Sudah (diinformasikan) baik-baik saja, biasa obrolan ringan,” kata Aboe pada media di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).


Menurutnya, pertemuan ini terjadi ketika Surya Paloh dipanggil oleh Jokowi, dan sebagai seorang warga negara yang dipanggil presiden, Paloh langsung memenuhi panggilan tersebut.


Pertemuan tersebut, menurut Aboe, membahas pesan damai untuk menciptakan suasana yang nyaman pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.


“Ya obrolannya sekitar, supaya sama-sama lah bikin suasana nyaman,” ujar Aboe.


Meskipun Aboe mengungkapkan bahwa pertemuan ini hanya berlangsung sebagai obrolan ringan, ia juga menyatakan rasa ragu terkait kemungkinan Partai Nasdem meninggalkan semangat perubahan setelah bertemu dengan Jokowi.


“Saya kok ragu ya, ragu kalau (pembicaraan) sudah sampai ke arah itu, kita tunggu saja,” katanya.


Presiden Jokowi sendiri, pada tanggal 19 Februari 2024, tidak membantah pertemuannya dengan Surya Paloh. Ia menyatakan bahwa perannya dalam pertemuan tersebut hanya sebagai jembatan.


“Itu sebetulnya, saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan,” ucap Jokowi.


[Ayo ikuti saluran WhatsApp Portal News biar enggak ketinggalan update dan berita terbaru seputar dunia hiburan tanah air dan juga luar negeri. Klik di sini ya, Portal Lovers!]


Jokowi menegaskan bahwa urusan politik sepenuhnya diserahkan kepada partai-partai politik di Tanah Air. “Yang penting nanti partai-partai (yang mengurus). Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan politik itu urusan partai,” tambahnya.


Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa pertemuan dengan Surya Paloh merupakan pertemuan politik biasa. Ia tidak mempermasalahkan pihak mana yang meminta pertemuan itu terlebih dahulu, baik pihak Istana maupun Partai Nasdem.


Kata Pengamat: Surya Paloh Akan Digunakan Jokowi untuk Menggagalkan Ambisi PDIP Soal Hak Angket


Namun di sisi lain, pengamat politik, Ishak Yswandi mengemukakan pandangan berbeda. 


Menurutnya, Jokowi memanfaatkan hubungan baik Surya Paloh dan Megawati untuk merayu pihak PDIP agar membatalkan rencana Hak Angket di DPR RI. Untuk itu, ia sengaja mengundang ketum partai Nasdem itu untuk membahas strategi merusak agenda Hak Angket.


"Jokowi berkepentingan agar dirinya tidak jadi dimakzulkan gara-gara salah urus Pemilu 2024 dan dimintai pertanggungjawaban di DPR lewat Hak Angket. Jokowi lupa jika DPR memiliki hak istimewa jika dirinya dinilai menjadi sumber kekisruhan penghitungan suara di KPU dan dugaan kecurangan secara Tersrktur, Sistematis dan Massif (TSM)," ucapnya.


"Istana membuat strategi mengadu domba antar pimpinan parpol koalisi. Sudah barang tentu, Surya Paloh mendapat iming-iming remah-remah kekuasaan jika dirinya bisa membujuk Megawati dan anggota PDIP lainnya. Mengingat di parlemen, jumlah kursi PDIP adalah yang terbesar. Jika 50 persen saja anggota parlemen dari PDIP yang "berkhianat" maka posisi Jokowi sudah bisa dipastikan akan aman," tambah pengamat yang juga mantan penyiar radio ini. 


Diketahui, jumlah anggota DPR RI dari barisan pendukung kubu Ganjar-Mahfud yakni PDIP memiliki 128 kursi, ditambah PPP sebanyak 19 kursi, atau setara dengan 147 kursi atau 25,5% kursi Parlemen di DPR RI. 


Sedangkan dari kubu Anies-Muhaimin, dari partai Nasdem terdapat 59 kursi. PKB 58 kursi, dan PKS 50 kursi, sehingga jumlahnya mencapai 167 kursi atau setara dengan 29,04% kursi di DPR  RI.


Yang mana jika dijumlahkan diantara kedua kubu ini, akumulasinya menjadi 147+167 = 314 kursi atau sudah lebih dari 50% plus 1 untuk bisa membawa Pemerintahan Jokowi dalam penyelidikan DPR RI guna mengusut tuntas indikasi kecurangan Pemilu, opsi paling masuk akal, jika dibandingan jika harus melawan "Jokowi" lewat jalur MK.


"Jika Jokowi dimakzulkan, maka potensi untuk menggelar Pemilu ulang yang lebih jujur, adil dan transparan akan terjadi. Apalagi ada gejala gelombang protes massa semakin membesar. Diawali oleh kelompok-kelompok pendukung Paslon nomor urut 1 dan 3 yang merasa dicurangi, kemudian diikuti barisan mahasiswa, BEM se Indonesia, Guru Besar, 100 Tokoh Berpengaruh, Ormas-ormas dan lain sebagainya."


"Apalagi faktor ekonomi akan semakin sulit dengan semakin melambungnya harga beras dan kebutuhan pokok lainnya. Ini mirip zaman Soeharto di akhir era kejayaannya tahun 1998, dimana laju inflasi tak dapat dikendalikan, harga-harga kebutuhan pokok melambung, nilai rupiah jatuh dan chaos dimana-mana, pokoknya ngeri dan Jokowi sulit untuk selamat jika krisis ekonomi melanda negeri ini," pungkas Ishak, Jumat 23 Februari 2024.


Versi Istana Beda Lagi


Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana juga mengaku membocorkan isi pembicaraan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam.


Menurut Ari, dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut membahas sejumlah hal.


Diantaranya terkait agenda kebangsaan, persiapan untuk menghadapi tantangan global hingga Pemilu 2024.


"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan Pemilu," kata Ari dalam keterangannya, Minggu (18/2/2024).


Pertemuan tersebut kata dia berlangsung kurang lebih selama satu jam.


Pertemuan digelar setelah sebelumnya Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk bertemu Presiden Jokowi.


"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh  menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," katanya.


Diketahui, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendatangi Istana Kepreisdenan, Jakarta, pada Minggu, (18/2/2024).


Mobil Lexus hitam yang diduga ditumpangi Surya Paloh, tiba sekitar pukul 18.45 WIB melalui pintu Medan Merdeka Utara.


Mobil tersebut kemudian masuk melalui pintu Bali yang berada di samping Masjid Baiturrahim Komplek Istana Kepresidenan Jakarta. Pintu tersebut merupakan akses masuk bagi tamu VVIP Presiden dan hanya bisa diakses secara terbatas.


Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Awak media hanya bisa memantau dari jauh. Berdasarkan pantauan, mobil tersebut tampak keluar Istana sekitar pukul 20.02 WIB. (Red)

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->