PORTAL NEWS -- Seperti ada penunggunya itu tempat, begitu kata teman-teman wartawan yang sudah turun meliput ke lapangan, saat menceritakan pengalamannya berada di titik koordinat kejadian longsor di Dusun Lengke Rante, Desa Bonglo Kecamatan Basse Sang Tempe Utara yang akronimnya ada dua, yakni Bastem Utara atau biasa juga dipersingkat dengan Bastura.
Mau Nonton TV Streaming Portal TV? Klik DISINI
Kesan angker dan membuat bulu kuduk merinding manakala menapaki bukit kecil, daerah pegunungan di Bonglo yang dalam situasi normal - pemandangan alamnya disebut-sebut adalah yang terbaik di dunia setelah Lolai Toraja Utara dengan view "negeri diatas awan"-nya yang memesona.
Dalam rilis resmi yang dikeluarkan BPBD Kabupaten Luwu, hingga petang tadi pukul 18.30 Wita, disebutkan, sedikitnya sudah ada 4 korban meninggal dunia (bukan 5 seperti dalam berita sebelumnya) yang telah dievakuasi dan berhasil diidentifikasi.
Beragam profesi nampak tertera dalam list yang dikeluarkan BPBD. Mulai dari bidan, pekerja swasta, petani, hingga guru honorer.
Mereka adalah:
1. Sdri. EMILIA, Bidan, Alamat Dusun.Tambunan Desa Tongkonan (MD)
2. Sdri. MISKAWATI, 24 Tahun, Swasta, Alamat Dusun Limbong Desa Dampan, Bastura (MD)
3. Sdr. Wanto, 22 Tahun, Swasta, Alamat Dusun Dampan Desa Dampan, Bastura (MD)
4. Sdri. MARIAMA PATAKDUNGAN, 57 tahun, Guru Honorer SDN 51 Salulimbong, alamat Desa Karatuan (MD )
Catatan: MD = Meninggal Dunia
Sementara itu, sepuluh korban lainnya, diketahui hanya mengalami luka dan dirawat di rumah sakit dan klinik/puskesmas terdekat, diantaranya:
5. Sdr. FIRDAUS, 19 tahun, Pek. Swasta, Alamat Dsn. Langda Desa Tede (Pustu)
6. Sdr. MARKUS TODING ALLO, 43 tahun, Pek. Petani, Alamat Dsn. Langda Desa Tede (Pustu)
7. Sdri. SENI, 34 tahun, Pek. swasta, Alamat Desa Pantilang (Rujuk RS Elim Toraja)
8. Sdr. Mardiana, 60 tahun, Pek. swasta Alamat desa Bonglo (Rujuk RS Atmedika palopo)
9. Sdr. Delman, 19 tahun, Pek. swasta, Alamat Desa Barana (Pustu)
10. Sdr. Ririn, 31 tahun, Pek. Bidan, Alamat Jl. Pongsimpin Kota Palopo (Rujuk RS Palopo)
11. Sdri. Lilis, 30 tahun, Pek. Farmasi, Alamat Desa Se’pon Kec. Lamasi (Pustu)
12. Sdri. Nirwana, 37 tahun, Pek. Bidan, Alamat Kel. Pajalesang Kota Palopo (Pustu)
13. Sdr. Wahab Busa, 19 tahun, Pek swasta, Alamat desa Uraso ( Rujuk RS Toraja)
14. NN ( No Name) / identitas belum diketahui
Foto: Ucapan Duka Cita untuk Bidan Emilia dari rekan-rekannya |
Tim gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD Luwu, TNI-Polri dan ormas lainnya, terlihat masih melakukan pencarian dan evakuasi untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertimbun di bawah material longsor, meskipun dengan peralatan seadanya.
Sebelumnya diberitakan, bencana alam berupa tanah longsor terjadi di Desa Bonglo, Kecamatan Bassesangtempe Utara, Kabupaten Luwu, pada Senin, 26 Februari 2024 sekira pukul 09.10 Wita.
Diduga longsor tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Video yang beredar menunjukkan warga di sekitar lokasi kejadian berhamburan saat terjadi bencana longsor.
Seorang warga yang merekam kejadian tersebut mengungkapkan bahwa banyak teman dan kendaraan bermotor tertimbun tanah akibat longsor. Proses evakuasi korban longsor dibantu warga Bastem di Kabupaten Luwu.
“Banyak teman-teman tertimbun tanah tadi di sini. Motor juga banyak tertimbun tanah. Banyak motor tertimbun tanah. Banyakki tadi di sini tinggal tertimbun tanah,” kata seorang warga sambil merekam.
Warga setempat langsung melakukan proses pencarian dengan peralatan seadanya, dengan harapan menemukan korban yang ikut tertimbun dalam peristiwa tragis yang kejadiannya diawali longsoran kecil.
"Awalnya longsor kecil ji, tapi pengendara anggap biasa saja. Mereka pelan-pelan mendorong motornya untuk keluar dari radius material tanah longsor yang menutup separuh badan jalan," kata salah satu saksi mata di TKP, Senin (26/02), petang.
Tapi, pas sedang asyik mendorong motor, ada juga yang merekam video, ada yang sementara berjalan kaki, tiba-tiba muncul longsor besar dari atas bukit, radiusnya sekitar 100 meter, dan dalam waktu, hanya sekitar 7 sampai 10 detik saja, seperti gempa, tanah terbang dari atas, ada batu-batu, semak belukar pohon-pohon,semuanya, membuat korban berjatuhan dan berlarian menyelamatkan diri sekencang-kencangnya," pungkasnya.
(Red)