![]() |
FOTO: AW (15 tahun) kakak senior yg aniaya korban hingga meninggal dunia di RS Grestelina Makassar (Foto: Liputan6) |
PORTAL NEWS -- Sungguh mengharukan. Kisah tragis dialami seorang santri, bernama Andi Alfian Rezky (14).
Santri di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Imam Ashim, yang berada di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan itu meninggal dunia usai dianiaya seniornya.
Fian mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Grestelina Makassar pada Selasa (20/2/2024) dini hari setelah menjalani perawatan selama 5 hari.
Paman Alfian, Rizaldi Jamaluddin, mengaku penganiayaan terjadi pada Kamis lalu (15/2) di dalam perpustakaan pondok pesantren tempat keponakannya menuntut ilmu. Korban dianiaya oleh seniornya berinisial AW.
"Dia dipukul oleh seniornya di Ponpes," kata Rizaldi, Selasa (20/2/2024).
Akibat penganiayaan itu, korban tidak sadarkan diri dan kejang-kejang. Saat dilarikan ke rumah sakit, Alfian disebut mengalami pendarahan di kepalanya.
"Ada pendarahan di kepalanya makanya langsung dioperasi. Pasca operasi itu, korban tak sadarkan diri. Koma dan sampai meninggal tadi tidak pernah sadar," sebutnya.
Pihak keluarga saat itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Polisi pun bergerak cepat menangkap AW yang disebut sebagai pelaku.
Motif Pemukulan, Hal Kecil Tapi Berakibat Fatal
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana mengatakan penganiayaan yang dilakukan pelaku dipicu permasalahan kecil.
Kompol Devi menjelaskan, penganiayaan terduga pelaku inisial AW (15) itu, bermula saat dirinya berada dalam perpustakaan pondok pesantren (ponpes).
"Kejadiannya pada tanggal 15 Februari kemarin sekitar pukul 10.00 Wita," kata Kompol Devi.
Saat itu, lanjut Devi, korban AAR mengetuk-ngetuk jendela kaca perpustakaan hingga membuat AW tersinggung.
"Pelaku tersinggung dan langsung menganiaya korban," ungkapnya.
"Keterangan saksi korban ini dianiaya di bagian kepala, leher dan saat itu korban langsung dilarikan ke RS, karena tidak sadarkan diri," ucapnya.
AAR yang menerima sejumlah pukulan lantas dilarikan ke RS Grestelina.
Namun nahas, Selasa dini hari tadi sekitar pukul 01.00 Wita, AAR dinyatakan meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya pun mengamankan salah seorang santri berinisial AW (15).
"Kita amankan di kediamannya di Kabupaten Gowa, Sulsel, pada Selasa dini hari. Sementara masih di periksa," ungkap Devi, Selasa siang.
Polisi pun kini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap AW untuk mengungkapkan motif kasus penganiayaan tersebut.
"Kita masih melakukan pemeriksaan, tapi terduga pelaku (AW) sudah mengakui menganiaya korban dengan memukul korban di bagian kepala," pungkasnya. (Red)