Luwu, Portal News - Kejadian dengan adanya pembakaran di salah satu rumah Pembina Pondok Pesantren Darul Istiqamah Cilallang, Lingkungan Sabbang Paru 2, Kelurahan Cilallang, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Rabu malam (13/12/2023) sekitar ba’da Isya yang sempat viral di media sosial.
Setelah mendengar kabar viral tersebut, Tim Investigasi media
Portal News melakukan penyisiran informasi dilokasi kejadian Sabtu (16/12/2023)
pukul 10.30 (WITA).
Jadi diatas lahan yang berdiri Pondok Pesantren Darul
Istiqamah Cilallang tersebut sebenarnya sudah mengalami konflik yang
berkepanjangan antara pihak ahli waris dan pengelolah Pondok Pesantren
tersebut.
Tidak jauh dari lokasi kejadian, Tim Investigasi media
Portal News menemui langsung pihak ahli waris lahan Pondok Pesantren di kediamannya,
Kiki Reski Wahyu selaku cucu dari ahli waris lahan tersebut mengatakan.
‘’Bahwa awal dari aksi pembakaran ini adalah buntut dari
pemukulan yang dilakukan oleh pihak pengelolah Darul Istiqamah Cilallang
terhadap pihak ahli waris Rabu 13 Desember 2023 sekitar Ba’da Ashar. Sehingga
insiden yang terjadi juga merupakan aksi warga yang sudah geram melihat
penguasaan lahan ahli waris oleh pihak pengelolah Darul Istiqamah Cilallang
tanpa alas hak yang sah secara hukum’’. Jelas Kiki.
Lanjut Kiki “Kami pihak keluarga mempertegas tidak pernah
melakukan aksi pembakaran pada malam itu dan tidak pernah menyuruh melakukan
pembakaran tersebut, ini murni karena pihak keluarga kami keberatan atas aksi
pemukulan yang dilakukan oleh pihak pengelolah. Terkait dengan pelecehan santri
yang beredar di berita, Itu dari keluarga kami yang menyaksikan pada kejadian
malam itu melihat tidak ada pelecehan santri dan tidak ada kontak fisik dengan
santri. Bahkan jauh hari sebelum kejadian ini kami sudah berkirim surat
menghimbau bahwa anak-anak santri ini sebaiknya diamankan dari lokasi konflik
yang mengakibatkan konflik berkepanjangan antara pihak kami ahli waris atau
pengurus Yayasan dengan pihak pengelolah, tetapi mereka bersih keras
mempertahankan untuk tetap mempertahankan santri-santri ini tetap berada
dilokasi dipondok’’. Terang Kiki.
Selain itu, Kiki juga menambahkan bahwa “Bahkan kami juga
sempat sampaikan di mediasi yang difasilitasi oleh Kementerian Agama pada waktu
itu, bahwa kami besedia bertanggungjawab mengambil alih untuk keberlangsungan
Pendidikan anak-anak santri ini jika keluar dari lokasi pondok untuk saat ini
demi keamanan mereka. Kemudian poin terakhir yang ingin kami sampaikan adalah
bahwa kami pihak keluarga ahli waris sama sekali tidak ada niat untuk merugikan
pihak siapapun dalam hal ini, apalagi merampas hak orang secara semena-mena’’. Tegasnya.
Kami sudah berusaha menempuh Langkah-langkah yang bisa
mencapai Solusi tapi sampai saat ini belum ketemu Solusi, Kami hanya ingin
sebagaimana Amanah orang tua kami Bapak Hasta Rahimahumullah bahwa Pendidikan diatas
lahan itu harus dilanjutkan. Dan tidak pernah diserahkan ke pihak manapun, Kami
ingin juga sampaikan bahwa kami sangat-sangat menginginkan kedamaian tanpa ada
lagi perselisihan dan pertikaian, Apalagi sampai ada korban. Untuk itu kami
meminta kepada pihak pengelolah Pondok Pesantren Darul Istiqamah Cilallang
segera memperlihatkan bukti sah penyerahan hak kepemilikan tanah oleh orang tua
kami ataupun surat wakaf ataupun bukti-bukti lain yang sah secara hukum. Dengan
begitu kami pihak ahli waris dan pengurus Yayasan saat ini juga akan melepaskan
dan menerima dengan Ikhlas dan lapang dada, Dan silahkan pihak pengelolah Darul
Istiqamah Cilallang melanjutkan’’.Tutup Kiki. (Red)