√ Masih Ingat Jessica dan Kopi Sianida? Begini Perkembangan Kasusnya Sekarang- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Hot Widget

iklan-portal-news

Masih Ingat Jessica dan Kopi Sianida? Begini Perkembangan Kasusnya Sekarang

Jumat, 06 Oktober 2023, Oktober 06, 2023 WIB Last Updated 2024-01-28T03:08:22Z

Masih Ingat Kasus Jessica dan Kopi Sianida? Begini Perkembangan Kasusnya Sekarang

PORTAL NEWS
-- Kasus kematian Wayan Mirna Salihin akibat kopi sianida kembali mencuat. 


Muncul konspirasi bahwa pembunuhan tersebut direncanakan agar dana asuransi Mirna bisa cair.


Seperti diberitakan CNN pada 2016, pengacara Jessica lainnya yakni Yudhi Sukinto Wibowo yang pernah menyebut Mirna memiliki uang asuransi jiwa senilai US$ 5 juta di luar negeri, atau setara Rp69 miliar. 


Alhasil muncul kecurigaan bahwa ada yang sengaja menjebak Jessica menjadi tersangka agar bisa mencairkan dana asuransi jiwa milik Mirna.


Terkait hal ini, Pakar Forensik Claim Investigation asuransi Dedi Kristianto mengatakan, aksi semacam ini bukan hal baru. Sebelumnya, ia juga pernah menangani kasus manipulasi klaim meski nilainya tidak sebesar dugaan atas kasus Mirna.


"Ketika saya dulu menangani klaim itu ahli warisnya itu bekerja sama dengan orang tertentu, kalau tidak salah itu pacarnya, selingkuhannya begitu kemudian membunuh suaminya ketika dia naik motor kemudian jatuh meninggal dunia," ungkap Dedi lewat sambungan telepon, Rabu, (4/10/2023).


Setelah ditelusuri, akhirnya terungkap bahwa pembunuhan itu intensinya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang nantinya didapatkan ketika si suaminya atau tertanggungnya meninggal dunia.


Dedi pun tak menampik aksi manipulasi klaim itu masih ada, meski jumlahnya tidak bermiliar-miliar, tapi ratusan juta. Adapun korbannya juga berasal dari masyarakat umum bukan orang yang terkenal.


Investigasi Klaim Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa


Klaim atas asuransi jiwa tidak serta merta dapat cair. Sebelum nasabah bisa menerima manfaat proteksinya, ada beberapa tahapan yang dilakukan perusahaan asuransi untuk mencegah kasus manipulasi klaim terjadi.


Dedi merinci, ketika klaim itu diajukan kepada perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi, pihak asuransi akan terlebih dahulu melihat umur polis tersebut.


"Nah dari situ perusahaan asuransi itu kan punya trigger-trigger tertentu. Misalnya oh ini polisnya baru kemudian uang pertanggungannya besar dan kayaknya kecelakaan nih kita perlu lakukan pendalaman dulu, maka perusahaan asuransi itu melakukan investigasi di lapangan biasanya. Apakah itu dilakukan sendiri atau memakai external investigator?" tuturnya.


Ketika hasil investigasi intenal menemukan bukti-bukti di lapangan kemudian bukti itu diserahkan kepada perusahaan asuransi kemudian perusahaan asuransi yang nanti akan berkoordinasi dengan kepolisian.


Baru penetapan dari pihak berwajiblah yang dijadikan sebagai dasar untuk pembayaran klaim.


Kembali ke kasus Mirna, belakangan diberitakan, ayah Mirna, Darmawan Salihin memang tidak menampik, Mirna memang memiliki asuransi. Namun dia tak merinci jenis asuransi yang dimiliki Mirna. Darmawan menyebutkan bahwa besaran uang asuransi tersebut adalah Rp 10 juta.


Darmawan pun mengatakan bahwa apa yang dikatakan Yudi adalah bohong. Kepolisian sendiri pada saat itu mengatakan bahwa Mirna tidak memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan US$ 5 juta


Keterlibatan Sambo


Pada tahun 2016, perhatian warga Indonesia tersita oleh suatu kasus yang mengejutkan.


Kasus ini melibatkan pada dua orang yang berteman baik, dimana Jessica Kumala Wongso didakwa sebagai pelaku pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin.


Yang membuat kasus ini menjadi heboh ialah karena barang buktinya, yaitu secangkir kopi vietnam yang mengandung senyawa sianida dengan dosis besar, yang akrab disebut dengan kopi sianida.


Kasus ini menjadi viral kembali atas perilisan film dokumenter dari Netflix yang berjudul "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" pada Kamis tanggal 28 September 2023.


Di film ini, penonton diajak untuk menelusuri kasus Kopi Sianida dari awal hingga akhir dengan beberapa perspektif, tetapi ditengah tayangan ada salah satu momen yang membuat netizen ngeuh ke sosok yang satu ini.


Sosok ini begitu familiar dan terhitung masih hangat, sosok ini ialah pelaku pembunuhan yang kontroversial, ia adalah mantan perwira tinggi kepolisian yang dianggap oleh warga Indonesia sebagai polisi mafia.


Bahkan ada netizen yang mencuit di platform X, menyinggung sosok yang satu ini muncul di film dokumenter tersebut dengan kata "Familiar figure? From the documentary Ice cold of Jessica Wongso on the death of Mirna Salihin on Netflix," disertai dengan screenshot cuplikan filmnya.


Yah betul, sesuai dugaan kamu, ia adalah Ferdy Sambo.


Di dalam film dokumenter ini, Ferdy Sambo terpotret bersama dua rekannya yang lain. Salah satu sosok polisi yang berdiri di samping Ferdy Sambo ialah Irjen Pol. Krishna Murti yang kini menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri.


Pada waktu itu, Ferdy Sambo, yang memegang posisi sebagai Wakil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, turut mengungkap kasus tersebut. Ia bekerja sama dengan atasan direktur, Irjen Krishna Murti, yang kala itu memegang pangkat Kombes, dalam menyelidiki kasus kematian Mirna.


Berkat cuitan tersebut beberapa netizen pun jadi simpati terhadap Jessica Wongso, lihatlah cuitannya.


"Ini polisi yang bikin jessica jadi bersalah padahal gak ada bukti, kok dipenjara," cuit twitawan.


"They were embarassed because the case had blown up. They are now subjected to the law of karma," cuit twitawati.


Mengutip dari cuitan tersebut, artinya "mereka malu karena kasusnya terungkap. Sekarang mereka terkena hukum karma".

(Red)

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


PORTAL OLAHRAGA

+

PORTAL OTOMOTIF

+

X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->