PORTAL NEWS -- Partai Buruh mengeluarkan pernyataan sikap atas kelangkaan gas elpiji 3 kilogram bagi masyarakat miskin di Sulawesi Selatan.
Dalam rilis yang diteken Ketua Partai Buruh Exco Sulsel, Akhmad Rianto SH dan Sekretarisnya, Fadli Yusuf, disebutkan bahwa kondisi rakyat yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan gas 3 Kg haruslah segera diatasi dan diselesaikan.
"Untuk itu kami Partai Buruh Exco Sulawesi Selatan mengimbau kepada Pertamina dan seluruh stackholder di bawahnya untuk segera menormalkan pengadaan, pendistribusian dan mengembalikan harga normal gas elpiji 3 Kg di masyarakat," tegasnya.
Dalam press rilis yang diterima redaksi Portal News, juga disebutkan bahwa Indonesia adalah negara terbesar penghasil gas terbesar di dunia dan menempati urutan ke 13 di dunia (sumber).
LPG (Liquefied Petroleum Gas) adalah gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana dan butana yang sangat ramah lingkungan dibandingkan dengan kompor minyak tanah dan kompor listrik sehingga sebagian besar masyarakat indonesia menggunakan gas untuk memasak.
Penggunaan Gas LPG untuk rumah tangga yang dipergunakan oleh sebagian besar rumah tangga beberapa bulan ini mengalami kelangkaan dan sangat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Toko-toko, warung-warung bahkan pangkalan gas yang menjual gas elpiji 3 kg kehabisan dan mengakibatkan antrian di setiap depo-depo dan pangkalan gas khususnya di kota Makassar.
Kesulitan warga Makassar untuk mendapatkan gas 3 kg sangat dirasakan warga, dan kalaupun ada mereka dapatkan itu di atas harga eceran tertinggi antara 30.000 - 40.000.
"Padahal berdasarkan Peraturan Presiden no 104 tahun 2007 tentang penyediaan, pendistribusian, dan penetapan harga LPJ gas tabung 3 Kg dan Peraturan Menteri ESDM nomor 28 tahun 2008 tentang harga jual eceran LPG 3 Kg harganya di kisaran harga 4250/Kg atau 12.750/tabung," pungkas Ketua Partai Buruh Exco Sulsel itu. (Red)