PORTAL NEWS -- Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Leonard Eben Ezer Simanjuntak marah-marah karena ada pejabat yang keluar dari ruangan saat Kapolda Sulsel menyampaikan sambutannya di acara rapat koordinasi (Rakor) Forkopimda se Sulsel, jelang Pemilu 2024 yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Rabu 11 Oktober 2023.
Teguran Kajati Sulsel ini saat dia diberi kesempatan berbicara di hadapan para pejabat saat pertemuan Forkopimda dalam rangka persiapan provinsi Sulawesi Selatan menghadapi Pemilihan Umum 2024.
Saat memulai, mantan Kajati Banten itu pun angkat suara dengan menegur para pejabat yang keluar dari ruangan Sandeq Ballroom Hotel Claro.
“Kapolda bicara malah keluar merokok,” kesal Kajati Sulsel.
“Kalau masih butuh. Itu yang di luar masuk semua!,” teriak Leonard.
Banyaknya pejabat daerah yang keluar dari ruangan Sandeq Ballroom rupanya menjadi perhatiannya.
Sebagian pejabat saat itu keluar merokok saat orang nomor satu di Polda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso menyampaikan sambutannya.
Saat tiba gilirannya itu, Kajati Sulsel tak mau hal itu kembali terjadi pada dirinya. “Kegiatannya itu disini, nah mereka itu merokok di belakang, hati-hati pak,” katanya tegas.
“Bapak datang kesini menggunakan anggaran negara, korupsi itu,” katanya.
Rapat Forkopimda itu diawali dengan Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah oleh Kabupaten Luwu Timur, Enrekang, Bantaeng dan kota Palopo yang digelar Pemprov Sulawesi Selatan di Makassar, Rabu (11/10/2023).
Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli dihadapan para Forkopimda mengatakan bahwa jajarannya telah siap dan menjalankan pengawasan terhadap tahapan pemilu yang tengah berjalan.
“Tentu dalam konteks cegah, awasi dan tindak, Bawaslu membutuhkan perangkat struktur. Di Sulsel,” kata Mardiana.
Ketua Bawaslu Sulsel itu mengatakan pihaknya memiliki 80 komisioner, 933 panitia pengawas kecamatan (Panwascam), 3095 panitia pengawas kelurahan/desa dan nantinya Bawaslu akan merekrut sebanyak 26.345 pengawas untuk tingkat TPS yang tersebar di 24 kabupaten dan kota.
“Seluruhnya sudah siap mengawal proses pemilihan yang tengah berjalan,” jelas Mardiana Rusli di hadapan Forkopimda.
Rako tersebut dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten/Kota, Forkopimcam se Sulsel dan Penyelenggara Pemilu Kab/Kota serta berbagai unsur lainnya dengan tujuan untuk menyamakan persepsi mencari solusi mengantisipasi terjadinya konflik sosial di wilayah Sulawesi Selatan menjelang, selama dan sesudah pemilu serentak 2024 (Red)