PORTAL NEWS -- Tiga remaja belasan tahun yang tewas tenggelam Minggu siang (24/09/2023) sekira pukul 13.15 WITA di Sungai Lamasi Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan masih menyisakan duka mendalam.
Ketiganya adalah teman sekelas di SMPN 1 Lamasi yang sedang piknik di Sungai Lamasi, tepatnya di Dusun Gerumbul II, Desa Wiwitan Timur.
Dari informasi yang dihimpun, tiga pelajar nahas tersebut masing-masing Aditya beralamat di Dusun Purworejo, Desa Setiarejo, kemudian kroban kedua adalah Malik berdomisili di Dusun Wiwitan Barat Desa Wiwitan kecamatan Lamasi dan korban ketiga bernama Fatur warga Desa Pelalan Seriti Lamasi Timur.
Warga setempat, Siswanto kepada Portal News saat dihubungi via telepon, Minggu sore (24/09) mengatakan, korban Fatur adalah mantan siswanya di Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Setiarejo Lamasi.
Pembina sekolah sepak bola bagi anak-anak usia dini tersebut mengatakan, jumlah mereka ada banyak orang saat melakukan piknik di tepi Sungai Lamasi.
"Mereka (yang tewas) semua berteman di sekolah yang sama di SMPN 1 Lamasi. Fatur itu siswa saya di SSB Bintang Setiarejo. Dia asal Seriti Lamasi Timur. Dia janji setelah beli sepatu bola yang baru akan latihan lagi di tempat saya. Almarhum Fatur ini yang baju coklat di video yang viral itu," ucap Mas Siswanto.
Sementara itu, sahabat Fatur lainnya, lanjut Siswanto, adalah Adit yang berbaju putih, serta Malik yang berbaju hitam. Ketiganya satu kelas berusia 15 tahun di sekolah yang sama.
"Menurut informasi tetangga, mereka pamit ke orangtuanya karena ada kegiatan Pramuka. Ternyata mereka pergi acara piknik, mandi-mandi bersama sekitar 12 temannya di Sungai Lamasi. Entahlah apakah setelah kegiatan Pramuka atau gimana, tapi kabarnya begitu, mereka sudah ditemukan tenggelam," sambung Siswanto.
Sementara informasi lain beredar menyebutkan jika ada 4 orang yang tewas dibantah warga yang enggan disebut namanya. Menurutnya saat tenggelam, ada anak yang meminta bantuan ke warga setempat. Karena anak-anak itu selain takut juga tidak bisa berenang akhirnya berusaha menolong dan akhirnya mereka ikut tenggelam.
Beberapa orang warga setempat ikut melakukan evakuasi korban setelah sempat menyelam sedalam tiga meter di area yang cukup dalam yang merupakan areal Tambang Galian C milik Pak Eko. Kawasan sungai itu kerap digunakan warga untuk memancing dan mandi serta mencuci.
Setelah korban dievakuasi langsung dibawa ke Puskesmas Lamasi sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan. (Red)