[PORTAL NEWS] -- Masih ingat kasus pengeroyokan yang dilakukan keluarga pasien terhadap perawat di Puskesmas Bua baru-baru ini?
Kabat terkini dilaporkan kakak korban, Agus kepada media ini, Minggu 27 Agustus 2023 kemarin, bahwa pihaknya sudah melaporkan peristiwa penganiayaan terhadap adiknya yang menjadi korban atas ulah keluarga pasien yang tidak menerima baik saat dilarang masuk ke ruang UGD Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu.
Menurut sang kakak, pihaknya sudah melaporkan pelaku yang belum diketahui pasti identitasnya itu ke pihak berwajib.
"Kejadian sekitar jam 5 sore, Kami malamnya langsung melapor ke Polres Luwu, kami minta Pelaku diproses hukum. Kami ingin pelaku yang telah mengeroyok adik kami," ujar kakak korban yang memosting video yang kemudian viral saat peristiwa itu terjadi.
Sementara Kapolsek Bua saat dihubungi via WhatsApp membenarkan kejadian dan pelaporan dari pihak korban, Arfah Asrul.
"Iye pak, korban lapor di Polres Makasih," singkat Kapolsek Bua, AKP Syarief Sikati saat kami hubungi beberapa saat yang lalu.
Dari beberapa sumber yang dihimpun Portal News, kasus pemukulan terhadap perawat Puskesmas Bua dilakukan terduga pelaku yang merupakan warga Desa Tanarigella Kab Luwu, sedangkan pasien yang dirawat di UGD saat itu diketahui bernama Januar, korban kecelakaan yang merupakan warga Desa Balambang Kecamatan Bua. Menurut sumber terpercaya, salah satu terduga pelaku yang masih dicari keberadaannya berinisal YG.
Hingga kini video viral di Facebook yang diunggah kakak korban di akun Facebook Aghoezts Kakashi pada Sabtu malam (26/08) pukul 21.51 WITA telah dibagikan lebih dari 244 kali dan dikomentari sebanyak lebih kurang 139 netizen,
Dalam tayangan video itu nampak beberapa keluarga pasien marah-marah dan memukuli perawat secara bergantian mulai dari dalam Puskesmas hingga keluar di halaman tepi jalan raya. Kasus pengeroyokan ini bahkan viral di sosial media dan mendapat tanggapan warganet yang merasa jengkel dengan Pelaku yang tidak menghormati Standar Operasional Pelayanan medis di Puskesmas tersebut demi kenyamanan dan penanganan cepat pasien itu sendiri yang dalam kondisi kritis akibat kecelakaan lalu lintas. (Red)
