SULUT, PORTAL NEWS -- Seorang mahasiswa
Universitas Ilmu Terapan Negeri Manado (Polimdo) di Sulawesi Utara diduga menjadi korban pennganiayaan oleh kakak seniornya.
Mahasiswa tersebut diketahui bernama Ramoy Timotius Rondonuwu (18) dari Jurusan Teknik Elektro Polimdo.
Beberapa bagian tubuhnya memar dan terluka, diduga akibat luka bakar rokok.
Bahkan rekaman video korban yang diduga mencekok paksa minuman keras seniornya di kos viral di sosial media.
Korban saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Manado pun bereaksi atas kejadian ini.
Ketua Umum GMKI Manado Tony Bella meminta pihak universitas menindak tegas secara administratif jika mahasiswa atau alumni aktif terlibat dalam kasus pelecehan ini.
“Sidang pidana harus tetap berjalan karena hukum tidak berlaku surut,” jelasnya, Minggu (8/6/2023).
Menurutnya, hal seperti itu sering terjadi pada masa orientasi kehidupan mahasiswa baru di perguruan tinggi (PK2MB).
Tetapi seringkali itu hanya masalah pembinaan mental, bukan kekerasan fisik, yang kemudian mengarah pada penganiayaan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan perintah dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus.
“Ini juga harus menjadi indikasi untuk melakukan pemesanan yang sama untuk PK2MB. Setidaknya ada ruang terbuka bagi pimpinan kampus untuk membuat peraturan khusus,” terangnya
Menurutnya, mengingat cukup banyak kejadian pelecehan di kampus, maka perlu perhatian khusus dari pimpinan universitas, dalam hal ini bagian mahasiswa dan alumni.
Politeknik Negeri Manado Buka Suara
Direktur Ilmu Terapan Universitas Negeri Manado, Dr. Maryke Alelo, mengecam keras tindakan tersebut.
Lima fakta kasus penculikan dan pennganiayaan di Manado, Sulawesi Utara antara kakak senior dan juniornya di Kampus Politeknik Negeri (Polimdo) Manado.
Dijelaskannya, kegiatan PKKMB dilakukan sesuai prosedur, terlihat dari perencanaan kegiatan yang jauh berbeda dengan kegiatan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
“Keikutsertaan para sesepuh dihentikan, sehingga panitia guru dan beberapa siswa diawasi secara ketat oleh manajemen Politeknik Negeri Manado dan pengurus mengingatkan agar tidak terjadi lagi kekerasan fisik dan verbal,” ujarnya. .
Sementara itu, Selvie Kalele, Wakil Direktur Kemahasiswaan Polimdo, selaku penanggung jawab kegiatan menjelaskan bahwa panitia sudah mendapat informasi dan fokusnya adalah pada panitia mahasiswa terpilih, atau organisasi mahasiswa aktif (ORMAWA) dan mahasiswa aktif. .
“Wadir Kemahasiswaan menginformasikan kepada seluruh panitia yang memiliki KTP sebagai panitia setiap hari dan kegiatan ini juga bekerja sama dengan security kampus,” ujarnya.
Selvie Kalele menambahkan, kegiatan ini dilakukan dengan benar dan sesuai petunjuk administrasi. “Pada pembukaan kegiatan, para peserta disambut dengan bunga mawar putih yang diserahkan kepada mahasiswa baru oleh seluruh pimpinan dan panitia mahasiswa Politeknik Negeri Manado. Tujuannya untuk memberikan kesan diterima dengan tulus dan tidak; dengan paksa," jelasnya. .
Diketahui, kegiatan PKKMB akan diselenggarakan mulai 31/7/2023 hingga 4/8/2023.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan petunjuk umum yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2023. (Red)