√ Terharu! Sosok Ini Diyakini Paling Sibuk di Akhirat Kelak- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Terharu! Sosok Ini Diyakini Paling Sibuk di Akhirat Kelak

Minggu, 23 Juli 2023, Juli 23, 2023 WIB Last Updated 2023-07-24T04:01:18Z

haru! Sosok Ini Diyakini Paling Sibuk di Akhirat Kelak


RELIGI, PORTAL NEWS -- Orang yang dikisahkan menjadi sosok paling sibuk di akhirat adalah Rasulullah SAW. Ketergesaannya dikatakan menunjukkan ketergesaannya untuk berdoa bagi  umatnya. 

 

Mengutip buku Sang Pengatur Kehidupan yang ditulis oleh Risa Anggraini, Padang Mahsyar kemudian Rasulullah SAW menjadi orang yang paling sibuk di antara mereka yang dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya. 

 

Saat ini, semua orang fokus pada dirinya sendiri, melupakan pasangan, keluarga dan anak-anaknya, tetapi tidak dengan Nabi SAW. Dia sibuk berdoa. 

 

Salah satu yang diriwayatkan dalam sebuah hadits oleh Abu Hurairah RA dan Hudzaifah RA bahwa setiap orang mendatangi para nabinya untuk  masuk surga, namun semua nabi menuangkannya pada orang lain hingga berakhir pada Nabi SAW.  


Allah mengumpulkan manusia, kemudian orang-orang beriman bangkit hingga surga didekatkan kepada mereka. Kemudian mereka bertemu dengan Nabi Adam AS, sambil berkata: Wahai nenek moyang kami, doakan agar surga dibukakan untuk kami.

 

Nabi Adam AS menjawab: "Apakah tidak ada yang akan mengeluarkanmu dari surga kecuali kesalahan ayahmu Adam? Aku bukan orang yang bisa melakukan itu. Pergilah anakku Ibrahim ke Khalilullah (Kekasih Allah)." 

 

Kemudian Nabi Ibrahim AS bersabda: " Aku bukanlah orang yang dapat melakukannya. Karena aku hanyalah kekasih dari belakang (karena keutamaan Rasulullah).  Pergi ke Musa, yang  diajak bicara langsung oleh Allah SWT."

 

Mereka juga bertemu Nabi Musa AS. Nabi Musa AS berkata: "Aku bukan orang yang bisa melakukan ini. Pergilah kepada Isa yang adalah firman Allah dan roh-Nya." 

 

Kemudian Nabi Isa AS berkata: "Aku bukan orang yang bisa melakukan itu." 

 

Kemudian mereka bertemu Nabi SAW. Dia berdiri dan diberi izin. Kemudian iman dan cinta diutus, lalu keduanya berdiri di kedua sisi Shirathal Mustaqim, kanan dan kiri. Maka orang pertama di antara kamu akan melewatinya seperti kilat.” (HR Muslim) 

 

Mengutip Syaikh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharif dalam kitabnya Al Kurasaniyyah fi Syarhi’ Aqidah Ar Raziyyain, diketahui bahwa Nabi SAW memberikan empat macam syafaat di akhirat kepada penduduk Padang Mahsyar,  penghuni surga, penganut Neraka, Abu dan  pamanya Thalib.


Padahal, doa mustajab Nabi SAW disiapkan umatnya di akhirat nanti. Bahkan, doa mustajab para nabi-nabi lain juga digunakan selama di dunia. Seperti dalam hadits berikut ini,


لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا، وَأُرِيدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي فِي الآخِرَةِ


Artinya: " Setiap nabi memiliki doa mustajab yang dapat dipergunakan.  Namun,  aku ingin menyimpan doa mustajab ku untuk memberi syafaat kepada umat ku di akhirat." (HR Bukhari)


Secara umum, ada tiga syarat utama untuk menerima syafaat Nabi SAW. Pertama, mati dalam keadaan menyekutukan Allah. Seperti yang dia katakan,


أُشْهِدُكُمْ أَنَّ شَفَاعَتِي لِكُلِّ مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا


Artinya: "Aku bersaksi kepada kalian bahwa syafaatku diperuntukkan bagi setiap muslim yang meninggal tidak menyekutukan Allah dengan apapun." (HR Abu Dawud)


Syarat kedua adalah mati dalam iman, meskipun sebesar biji sawi. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits,


أَقْرَعُ بَابَ الْجَنَّةِ فَيُفْتَحُ بَابٌ مِنْ ذَهَبٍ وَحِلَقُهُ مِنْ فِضَّةٍ، فَيَسْتَقْبِلُنِي النُّورُ الْأَكْبَرُ، فَأَخِرُّ سَاجِدًا، فَأُلْقِي مِنَ الثَّنَاءِ عَلَى اللَّهِ مَا لَمْ يُلْقِ أَحَدٌ قَبْلِي، فَيُقَالُ لِي: ارْفَعْ رَأْسَكَ، سَلْ تُعْطَهْ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ، فَأَقُولُ: أُمَّتِي، فَيُقَالُ: لَكَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ شَعِيرَةٍ مِنْ إِيمَانٍ، قَالَ: ثُمَّ أَسْجُدُ الثَّانِيَةَ، ثُمَّ أُلْقِي مِثْلَ ذَلِكَ، وَيُقَالُ لِي: مِثْلُ ذَلِكَ، وَأَقُولُ: أُمَّتِي، فَيُقَالُ لِي: لَكَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ خَرْدَلَةٍ مِنْ إِيمَانٍ،


Artinya,  "Aku mengundi pintu surga. Tiba - tiba dibukakan satu pintu dari emas dan lengkungnya dari perak.  Kemudian aku disambut oleh cahaya yang agung. Aku pun langsung bersujud seraya menyampaikan pujian kepada Allah dengan pujian yang belum pernah disampaikan seorang pun sebelum ku. Disampaikanlah kepadaku, Angkatlah kepalamu. Mintalah, niscaya engkau akan diberi.  Berkatalah, niscaya engkau akan didengar.  Meminta syafaatlah, niscaya engkau akan diberi syafaat.  Aku pun berkata, Umatku...!  Lantas dijawab, Engkau berhak menolong orang yang dalam hatinya ada keimanan walau seberat biji gandum.  Aku pun bersujud kedua kalinya dan menyampaikan pujian yang sama dan disampaikan lagi kepadaku jawaban yang sama.  Lalu terus memohon lagi,  Umatku...! Disampaikan kepadaku,  Engkau berhak menolong orang yang dalam hatinya ada keimanan walaupun sekecil biji sawi.'"


Syarat  ketiga adalah mengucapkan kalimat atau kalimat thayyibah, "La ilaha illallah," dengan ikhlas. Sebagaimana disabdahkan dalam hadits di atas,


ثُمَّ أَسْجُدُ الثَّالِثَةَ، فَيُقَالُ لِي: مِثْلُ ذَلِكَ، ثُمَّ أَرْفَعُ رَأْسِي فَأَقُولُ: أُمَّتِي، فَيُقَالُ لِي: لَكَ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصًا


Artinya: "Aku bersujud ketiga kalinya dan disampaikan kepadaku jawaban yang sama. Setelah itu, aku mengangkat kepala dan memohon lagi, 'Umatku...' Lalu disampaikan kepadaku, 'Engkau berhak menolong orang yang mengucap 'Lā ilāha illallāh' dengan ikhlas.'" (HR Abu Ya'la)


Demikianlah kiprah Nabi SAW di akhirat, Beliau adalah nabi yang paling sibuk di akhirat dan sangat memperhatikan keselamatan umatnya. Dia siap merekam doa-doa terbaiknya untuk membantu orang-orang dalam kesulitan pasca-kematian mereka.

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->