√ Genjot Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk, Ini Yang di Lakukan TP PKK LuwuPortal News - Mengabarkan Untuk Semua

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

Kabupaten Luwu

Genjot Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk, Ini Yang di Lakukan TP PKK Luwu

Selasa, 11 Oktober 2022, Oktober 11, 2022 WIB Last Updated 2022-11-27T06:32:05Z
Genjot Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk, Ini Yang di Lakukan TP PKK Luwu

Luwu, Portal News - Untuk mencegah dan mengurangi stunting dan gizi buruk, tim penggerak PKK Kabupaten Luwu bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Kesehatan dan Bapelitbangdaga menyelenggarakan acara jejaring penanganan dan pencegahan anak tersandung Gizi Buruk Tahun 2022 di Balai Kantor Bappelitbangda, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa. Senin, (11/10/2022)

 

Dalam sosialisasi ini, dihadirkan para camat, kepala desa, kepala puskesmas serta petugas gizi dan kesling, Kader Pemberdayaan Manusia dari tiap desa dan kelurahan di masing-masing puskesmas.

 

Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Dr Hj Hayarna Basmin mengatakan sosialisasi ini dinilai sangat penting, karena bisa menjadi hantu berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan generasi penerus bangsa.

 

“Stunting adalah kondisi balita yang kondisi diatas rata-rata. Hal ini disebabkan konsumsi makanan jangka panjang yang tidak mencukupi kebutuhan. Perlambatan dapat memperlambat perkembangan otak dan memiliki efek jangka panjang berupa keterbelakangan mental, kemampuan belajar yang buruk dan risiko penyakit kronis," kata Hj Hayarna.

 

Hj Hayarna berharap melalui sosialisasi ini para peserta memiliki pemahaman yang sama tentang bagaimana pencegahan stunting dan gizi buruk yang dapat ditangani, sehingga angka stunting di Luwu yang mencapai 9 persen dapat ditekan atau diturunkan.

 

“Kita bergerak bersama, semua  sektor unggulan terkait stunting dan gizi buruk, bersinergi dengan pemerintah daerah, Kecamatan, kelurahan dan desa  serta KPM desa dan kelompok dasa wisma,” lanjutnya.

 

Direktur DPMD, H Busta mengundang Camati, Puskesmas. Pengelola, sesepuh desa dan sesepuh desa dapat bekerja sama dengan baik sesuai tahapan dan urutan melakukan peran pemeran pengganti.

 

Selain itu, Kepala DPMD, H Bustan mengajak para Camat, Kepala Puskesmas, Lurah dan kepala desa dapat bekerjasama dengan baik sesuai tahapan dan urutan pelaksanaan peranan stunting.

 

“Secara kolaboratif, kami sedang menyiapkan regulasi di DPMD yang mengatur tentang pemanfaatan dan pencegahan stuting, yang nantinya akan menjabarkan tugas dan fungsi masing-masing stakeholder,” Ucap H Bustan

 

H Bustan optimis seluruh elemen akan bergerak maksimal. berdasarkan tugasnya, bukan tidak mungkin Kabupaten Luwu dapat menekan angka stunting menjadi 0 persen.

 

““Kami berharap  KPM dan bidan desa serta kader yang ditugaskan untuk menangani stunting bisa sama-sama paham, terutama dalam menentukan bayi atau balita yang stunting. Masuk kategori atau tidak, harus ada koordinasi dengan pihak puskesmas, sebelum memasukkan informasi di aplikasi. Begitu juga dengan alat ukur dan timbangan harus memenuhi standar," ujarnya.

 

Sementara, Kepala Bapelitbangda Moh Arsyal Arsyad menjelaskan pada tahun 2021. Jumlah stunting mencapai 2.655 anak atau  10,35 persen, dari total jumlah balita atau 25.659 anak.

 

“Tahun 2022, dari 24.156 anak di bawah usia 5 tahun, tercatat sebanyak 2.265 atau 9,38 persen. Sama halnya yang dikatakan Kadis DPMD,  saya harap camat, kades dan lurah serta KPM dan tim yang turun mendata harus benar-benar sesuai informasi, dan mengintervensi dalam penanganan stunting. Langkah apa yang harus diambil, sehingga penggunaan anggaran tepat sasaran dan efektif,” jelas Moh Arsal.

 

Dalam materinya Kepala Dinas Kesehatan dr Rosnwary Basir memaparkan strategi percepatan penurunan stunting, yang perlu dilakukan penanganan dan pencegahan, serta gizi buruk. Perlu dilakukan penyuluhan kesehatan gizi pada calon pengantin. Deteksi ibu hamil beresiko, edukasi gizi oleh ibu-ibu KWT. Dan membentuk kelas ibu hamil dan kader penggerak ibu hamil, kader desa dan membangun edukasi pada remaja putri. Dan edukasi penanganan dan pencegahan stunting serta gizi buruk ini, kembali dilaksanakan di tiga tempat. Yaitu Desa Bonepute di Kec. Larompong Selatan, Desa Bakti di Kec. Ponrang Selatan, dan Desa Lampuara di Kec. Ponrang Selatan.

 

Rilis: Kominfo

Editor: Zainuddin

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


Pasang Iklan

PORTAL OLAHRAGA

+

Iklan

Pasang Iklan

PORTAL OTOMOTIF

+

X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->