Mereka rela berdesakan
karena takut tidak mendapat bagian, agar tidak menimbulkan antrian panjang dan
korban jiwa.
Untuk menimalisir
terjadinya saling dorong, pihak pengelola membuka gerbang dan membiarkan
warga masuk untuk mendapat satu porsi menu buka puasa dengan cara mengantri.
Rumah makan tanpa pungut
biaya ini sudah beroperasi selama dua tahun terakhir dan menyiapkan menu makan
gratis setiap hari untuk seluruh masyarakat, utamanya bagi warga kurang mampu
di daerah itu.
Untuk bulan suci ramadhan
seperti saat ini, rumah makan rakyat ini menyiapkan menu buka puasa, sebanyak
200 porsi setiap hari. Namun setiap hari jumat, mereka menyiapkan lebih dari
seribu porsi.
Andri, relawan rumah makan
gratis untuk rakjat saat diminta tanggapannya menjelaskan bahwa.
“200 hingga 300 porsi
untuk setiap hari, dan hari-hari tertentu. Dan Insya Allah, kami akan tingkatkan
1.000 paket pada hari jumat”. Lanjut Andri
Kebanyakan pelanggan rumah
makan ini berasal dari kalangan kurang mampu, seperti para tukang bejak, anak jalanan,
ojek online, ojek pangkalan dan musyafir.
“Sasarannya sendiri bagi
orang yang membutuhkan tanpa syarat, jadi bagi siapapun boleh. Baik itu dari
sodara teman-teman dari tukang becak, ojek online atau orang-orang yang menjadi
musyafir di kota palopo, silahkan datang mampir dirumah makan rakyat ini"
Tutupnya
Selain itu, pihak pengelola
terus mengkampanyekan dan mengajak warga yang kurang mampu atau sedang
kesulitan ekonomi untuk datang di rumah makan ini.
Penulis : Fana
Editor : Esse