Bappelitbangda Kabupaten Luwu Laksanakan Program Aksi 3 Rembuk Stunting -->

Iklan Semua Halaman

Kabupaten Luwu

Hot Posts

Bappelitbangda Kabupaten Luwu Laksanakan Program Aksi 3 Rembuk Stunting

Rabu, 20 April 2022
Bappelitbangda Kabupaten Luwu


Luwu, Portal News– Pemerintah Kabupaten( Pemkab) Luwu lewat Bappelitbangda Kabupaten Luwu kembali melakukan program Rembuk Stunting guna mewujudkan Percepatan Penangkalan Serta Penyusutan Stunting Terintegrasi.

 

Rembuk Stunting kali ini ialah Aksi Ke 3 yang dilaksanakan di aula Kantor Bappelitbangda, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Rabu( 20/ 4/ 2022).

 

Aksi 3 Rembuk Stunting ini ialah tindak lanjut dari Pesan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan N0. 441. 1/ 3782/ Bappelitbangda, bertepatan pada 12 April 2022 tentang Pemantauan serta Penilaian Percepatan Penangkalan Serta Penyusutan Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan.

 

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Luwu, Ahmad Awwabin dalam sambutannya menarangkan betapa berartinya rangkaian aktivitas yang sudah dicoba terpaut dengan penerapan Aksi 3 Rembuk Stunting ini.

 

“ Buat sempurnanya penerapan aksi 3 rembuk stunting ini, hendak dicoba ulasan terhadap hasil penerapan rencana aksi wilayah Percepatan Penangkalan Serta Penyusutan Stunting Terintegrasi Kabupaten Luwu. Ialah, hasil aksi 1( satu) analisis suasana serta aksi 2( 2) penataan rencana program/ aktivitas. Sehingga hasil dari ulasan tersebut, hendak menghasilkan keputusan bersama yang hendak dituangkan dalam kabar kegiatan aktivitas” Jelas Ahmad Awwabin.

 

Lebih jauh, Awwabin menarangkan aktivitas yang dilaksanakan hari ini ditunjukan serta difokuskan buat menggapai tujuan serta sasaran pembangunan wilayah dalam rangka mewujudkan misi Bupati Luwu. Ialah, tingkatkan mutu pelayanan pembelajaran serta kesehatan yang terjangkau untuk seluruh susunan warga, terkhusus Bidang Kesehatan. Tujuan kesimpulannya merupakan tingkatkan mutu kesehatan warga, dengan menghasilkan warga yang bermutu serta berdaya saing.

 

“ Selaku wujud sokongan Aksi 3 ini, butuh dilaksanakan deklarasi komitmen bersama tentang berartinya kedudukan lintas zona antar pemangku kepentingan buat melaksanakan koordinasi, singkronisasi serta sinergitas penerapan aktivitas. Segala fitur wilayah butuh melaksanakan pengintegrasian rencana aktivitas percepatan penangkalan serta penyusutan stunting terintegrasi ke dalam rencana kerja tiap- tiap. Demikian pula kepada pemerintah serta lembaga non pemerintah ataupun swasta buat menunjang upaya aktivitas ini disesuaikan dengan tupoksinya tiap- tiap”. Jelas alumni STPDN ini.

 

Sedangkan itu, Asisten 2 Bidang Perekonomian serta Pembangunan, Ahyar Kasim mewakili Bupati Luwu dalam sambutannya berkata Percepatan Penangkalan serta penyusutan angka stunting ini sudah jadi prioritas pembangunan di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Lewat kenaikan energi saing sumber energi manusia serta derajat kesehatan warga dengan upaya- upaya yang sudah dicoba. Antara lain merupakan, kenaikan intervensi khusus dan ekspansi serta penajaman intervensi sensitif secara terintegrasi. Kenaikan intervensi yang bertabiat life saving tercantum pemenuhan kebutuhan pangan, penguatan advokasi, komunikasi sosial serta sikap hidup sehat paling utama dalam mendesak pemenuhan gizi balance berbasis mengkonsumsi pangan, kenaikan surveillance ataupun pengawasan gizi; kenaikan komitmen serta pendampingan dalam intervensi revisi gizi, serta reaksi kilat revisi gizi dalam keadaan darurat.

 

“ Upaya- upaya tersebut, sudah termuat dalam 8 rencana aksi wilayah penyusutan stunting terintegrasi yang jadi instrumen aktivitas dalam penerapan integrasi serta intervensi gizi buat penangkalan serta penyusutan stunting. Tetapi pasti saja upaya- upaya tersebut pula memerlukan pergantian pendekatan penerapan program serta sikap lintas zona, supaya program serta aktivitas intervensi gizi bisa direalisasikan untuk keluarga sasaran spesialnya rumah tangga pada 1000 hari awal kehidupan” kata Ahyar Kasim.

 

Baginya, perihal tersebut bukan perihal yang gampang dicoba. Olehnya itu, diperlukan komitmen buat melaksanakan revisi yang mendasar dalam pelayanan kepada warga, lewat pengelolaan pemerintahan yang lebih demokratis, bertanggungjawab, handal serta responsif.

 

“ Hakikatnya merupakan gimana mendekatkan pemerintah kepada warga, sehingga dengan demikian pemerintah hendak mendapatkan keyakinan serta sokongan warga, sebab bisa membagikan pelayanan serta melakukan kemauan warga secara lebih baik, kilat serta pas dengan azas keadilan serta khasiat” Lanjutnya

 

Mantan Sekwan DPRD Luwu ini pula mengatakan pada tahun 2020, jumlah totalitas bayi di Kabupaten Luwu sebanyak 22. 932 jiwa dengan jumlah permasalahan stunting sebanyak 2. 947 jiwa. Angka prevalensi stunting sebesar 12, 85 persen, serta pada tahun 2021 jumlah totalitas bayi sebanyak 25. 659 jiwa. Dengan jumlah permasalahan stunting sebanyak 2. 655 jiwa, angka prevalensi stunting menggapai 10, 3 persen.

 

“ Dari informasi tersebut menampilkan kalau dalam 2 tahun terakhir, penindakan stunting di Kabupaten Luwu telah berjalan ke arah yang lebih baik. Tidak kalah berartinya merupakan sinergi dari pemerintah desa, selaku lini terdepan yang langsung berhubungan dengan warga wajib sanggup menunjang penerapan program serta aktivitas dalam rangka penangkalan serta penyusutan stunting” tuturnya

 

Sedangkan itu, Wakil Pimpinan II DPRD Luwu, Zulkifli mengantarkan dukungannya terhadap penerapan program- program pemerintah Kabupaten Luwu paling utama dalam membagikan pelayanan bawah kepada warga.

 

“ Sebagai wakil rakyat, kami hendak senantiasa mengawal serta menunjang program- program pemerintah Kabupaten Luwu. Paling utama terpaut dengan kepentingan warga” ungkap Zulkifli

 

Aksi 3 Rembuk Stunting diisyarati dengan Pembacaan Komitmen Bersama serta Penandatanganan Komitmen Bersama Percepatan Penangkalan Serta Penyusutan Stunting Terintegrasi Kabupaten Luwu Tahun 2022. Serta aktivitas dihadiri oleh perwakilan dari Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, para Kepala OPD, perwakilan dari lembaga vertical, Perwakilan Pengurus TP PKK Kabupaten Luwu, Forum Kabupaten/ Kota Sehat, para Camat, Kepala Desa serta Kepala Puskesmas yang wilayahnya jadi Lokus Stunting 2022 serta 2023.

 

Dalam Aksi 3, Kepala Bidang Pemerintahan serta Pembangunan Manusia Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Andy mengantarkan modul tentang Perencanaan Terintegrasi dalam Upaya Penyusutan Stunting serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, dokter Rosnawary Basir mengantarkan modul terpaut Hasil Aksi 1 Analisis Suasana 2022.

 

Luncurkan: Kominfo

Editor: Zainuddin