Palopo, Portal News - Aksi demo nasional menolak Presiden Jokowi tiga periode di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan berakhir ricuh. Senin (11/4/2022).
Untuk membubarkan
mahasiswa, aparat kepolisian melepaskan tembakan berulang kali ke arah
mahasiswa.
Rentetan tembakan gas air
mata pun diarahkan ke mahasiswa yang menduduki lapangan pancasila Palopo.
Namun tembakan tersebut,
tak membuat mereka gentar dan di balas dengan lemparan batu.
Kondisi mahasiswa yang
terkepung, pihak kepolisian dan brimob mengatur strategi untuk membuat
mahasiswa terpecah konsentrasi dan akhirnya melawan petugas.
Jendral Lapangan (Jenlap)
Mustafa saat ditemui dilokasi Aksi Demo mengatakan bahwa.
“Tuntutan kami ada 7 poin,
saya kira poin-poin itu yang pertama adalah tolak penundaan pemilu dan
perpanjangan tiga periode presiden republik Indonesia. Dan yang kedua adalah,
bagaimana kita menolah kenaikan bbm dan harga sembako. Ke tiga bagaimana kita
menolak kenaikan ppn, yang ke empat kita meminta mengevaluasi kinerja kabinet
indonesia maju periode 2019-2024”. Kata Mustafa
Mustafa juga menambhkan
bahwa “Kemudian juga kita menolak atau menunda pembangunan ibukota negara baru.
Sebab, ibukota negara baru ini kemudian harusnya menjadi negara koperatif Indonesia,
sehingga ada komunikasi pembangkangan terhadap konstitusi yang telah ditetapkan
oleh pendahulu kita” Tutupnya.
Dari pantauan, tercatat ada
tiga gedung pemerintah yang menjadi target aksi demo tersebut. Yakni, kantor DPRD
Palopo, Kantor Balaikota Palopo, dan Kantor Satpol PP.
Meski aparat penegak hukum
sudah berupaya menghadang mahasiswa dalam insiden tersebut.
Mahasiswa juga tak mau
kalah, dan melakukan perlawanan sevara gesit. Sehingga membuat sejumlah bangunan
perkantoran didaerah itu, terkena lemparan batu. Sehingga membuat fasilitas pagar
gedung DPRD Palopo rusak, dan kaca pecah.
Penulis : Fana
Editor : Esse