√ Kurang Perhatian Pemerintah, Bayi Penderita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan Dermawan- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

Kabupaten Luwu

Kurang Perhatian Pemerintah, Bayi Penderita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan Dermawan

Minggu, 20 Maret 2022, Maret 20, 2022 WIB Last Updated 2022-03-22T14:57:13Z
Kurang Perhatian Pemerintah


Palopo, Portal News - Kurang perhatian pemerintah, seorang bayi di Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan yang menderita hidrosefalus hanya bisa dirawat oleh orang tuanya di rumah indekost miliknya dalam kondisi serba kekurangan. 


Mirisnya lagi, Dinas Kesehatan setempat nampak tak acuh. Kendati bayi tersebut sangat membutuhkan nutrisi.


Dari pantauan, Muh. Saddam Huzain bayi 9 bulan terpaksa menahan rasa sakit akibat penyakit hidrosefalus yang di deritanya. Minggu (20/3/2022).


Sang ayah yang hanya sebagai buruh bangunan dan ibu sebagai ibu rumah tangga membuat keduanya hanya bisa pasrah dan merawat anak bungsunya itu di sebuah rumah inde kost yang ia sewa di Kompleks Cempaka, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan.


Anak dari pasangan samsuddin dan susanti ini lahir prematur tanpa ada kelainan fisik.


Setelah tiga bulan masa pertumbuhan, Saddam Huzain kemudian memperlihatkan gejala dibagian kepala. Namun karena proses pengurusan adminitrasi BPJS Pemerintah di non aktifkan, membuat proses penanganan kesehatan tertunda.


Setelah berbulan-bulan, Saddam Huzain akhirnya menjalani operasi pemasangan selang dari kepala ke perut untuk membuang tumpukan cairan.


Setelah operasi, Saddam Huzain kembali dirawat di indekost sejak itu ia tak pernah mendapat bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.


Susanti, ibu bayi saat ditemui mengatakan dan berharap agar ada uluran tangan dermawan yang dapat membantu untuk kesembuhan anak tercintanya. 


"Kan tidak bisa balik kalau begini kepalanya, tidak bisa lumpang, tidak bisa miring. Tahunya kalau cuman begini, tapi kalau main-main aktif ji dia main-main. Kalau pendengarannya biasa, dan sakitnya lari didadanya". Kata Sunarti


Sunarti juga menambahkan bahwa "Awalnya kecil ji kepalanya tidak langsung besar, lahirnya prematur. Sekitar tiga sampai empat bulan, baru ini 1 kali operasi, itu jie. Kalau waktunya prematur, memang pernah tinggal dirumah sakit dua minggu lebih di RSU. ST. Madyang. Untuk bpjsnya ada jie, itu mie satu dipakai operasi. Na itu lambat sampai besar kepalanya, karena pengurusan bpjsnya yang lambat akibat dinonaktifkan". 


Penulis : Fana

Editor : Esse

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


Pasang Iklan

PORTAL OLAHRAGA

+

Iklan

Pasang Iklan

PORTAL OTOMOTIF

+

X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->