PB HMMI Menyayangkan Penghapusan BBM Premium dan Pertalite -->

Iklan Semua Halaman

Kabupaten Luwu

Hot Posts

PB HMMI Menyayangkan Penghapusan BBM Premium dan Pertalite

Minggu, 26 Desember 2021
PB HMMI


Kalimantan, Portal News - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia (PB HMMI) sebagai agen of control social yang bernuansa keilmuan merasa adanya Manajemen Resiko yang kerap di timbulkan dalam tubuh Pertamina. 


Sebab dengan kondisi pandemi dan kestabilan ekonomi yang belum stabil ini lagi-lagi dimulainya usaha penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite pada awal tahun 2022 nantinya.


BBM jenis Pertamax yang kerap menjadi BBM yang ramah lingkungan cenderung membuat masyarakat menjadi semakin tertekan dan semakin menderita.


Hal ini diketahui dengan adanya laporan langsung Ketua Umum PB HMMI, Dzulkifli Kalla Halang saat di mintai tanggapannya menjelaskan bahwa. 


"Perhari ini BBM Jenis Pertamax masih dengan harga Rp. 9.000 sampai dengan Rp. 9.400 perliter, hal ini cukup menyusahkan masyarakat di ekonomi ke bawah yang harus mendapatkan BBM jenis Pertamax untuk kebutuhan sehari-hari". Ungkapnya  (27/12/2021)


"Baik kendaraan maupun operasional lainnya, sejalan dengan ini perlu dilihat dan bijaki secara serius. Sebab kondisi ini tidak bisa dipastikan harga BBM Pertamax dan Pertamax Turbo bisa dibeli oleh masyarakat ekonomi yang rentan miskin untuk kebutuhannya". 


Sehingga bila dipaksakan dengan BBM Pertamax bersubsidi masih sangat kecil untuk upaya dalam terjangkaunya harga bagi masyarakat kecil, Bahan Bakar Minyak ini butuh kajian mendalam, Road Map terhadap penetapan satu harga di 34 Provinsi pun butuh kajian mendalam. Sehingga dengan berlakunya BBM jenis Pertamax ini tidak menyusahkan masyarakat dan memaksa masyarakat dalam menggunakan BBM jenis pertamax tersebut. 


Tak hanya itu, PB HMMI secara kelembagaan akan mengawal hal ini hingga kepastian penghapusan BBM jenis premium dan pertalite ini berlaku. Sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak.


Penulis : Yudi

Editor : Zainuddin Bundu