Luwu, Portal News - Pasca vaksin Covid 19 tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Dan ada sekitar 1,8 juta dosis vaksin Covid 19 produksi Sinovac, yang rencananya akan disalurkan ke seluruh daerah.
Pemerintah berharap agar semua
masyarakat bisa menerima, dan melakukan Vaksin untuk kesehatan bersama. Agar
terhindar dari penularan virus Covid 19.
Tak hanya itu, Presiden Joko
Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac. Rabu (13/1/2021)
lalu.
Hal itu menandai dimulainya proses
vaksinasi Covid 19 di Indonesia pada tahap pertama, yaitu pada golongan
orang-orang yang mendapatkan prioritas.
Vaksinasi Covid 19 di Indonesia
mulai dilaksanakan setelah vaksin Covid 19 Sinovac mendapatkan izin penggunaan
darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tak lepas dari program tersebut, tenaga
Kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang berada di wilayah Suli, Kecamatan Suli,
Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan turut mengambil peran.
Salah satunya, Kepala Puskesmas
Suli ikut andil dalam melaksanakan program penyaluran vaksin tersebut, dan tenaga-tenaga
Kesehatan lainnya. Terkhusunya di Puskesmas Suli. Kamis pagi (04/02/2021) pukul
09:00 (WITA).
Dari pantauan di lokasi,
Hasanuddin, SKM, MM, Kes selaku Kepala Puskesmas (Kapus) Suli tengah melakukan
vaksin yang pertama, setelah di vaksin observasi selama 30 menit.
Dirinya mengatakan bahwa “Tidak
ada gejala-gejala apapun yang dirasakan, rasanya biasa-biasa saja."
Ungkapnya.
“Hari ini rencananya akan
divaksin sekitar 40 orang untuk tenaga kesehatan, dan kita utamakan dulu pegawai
negeri sipil (PNS). Namun hari ini baru sekitar 20 orang yang sudah dilakukan
vaksinasi. Untuk tenaga honorernya sendiri kami belum tahu redaksinya atau
jadwalnya kapan untuk dilakukan vaksin. Sebelum divaksin kita terlebih dahulu
melakukan pengecekan kesehatan oleh dokter di bagian screening, apabila ada
yang mengalami penyakit tertentu. Itu tidak bisa dilakukan vaksin, dan untuk
vaksin itu berusia 18 tahun sampai dengan 59 tahun." Terang Hasanuddin.
Tambah Hasan lagi, “Setelah
selesai divaksin, kita masih tetap menjalani protokol kesehatan (Prokes). Pakai
masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan menghindari keramaian, harapan saya.
Setelah divaksin semoga kita sehat semua, dan bisa memutus mata rantai
penyebaran Covid 19 ini. Sehingga tidak ada lagi yang terinfeksi virus, karena
vaksin ini semata-mata untuk perlindungan kita semua khususnya
Masyarakat". Imbuhnya
Selain itu, Muthmainnah Mulfa
selaku Dokter Puskesmas Suli juga menambahkan bahwa.
“Hari ini dilakukan vaksin bagi
tenaga kesehatan, dan semoga teman-teman semua terbentuk anti body. Dan setelah
vaksin tetap melakukan protokol kesehatan, karena vaksin ini seperti vaksinasi
balita, tidak ada seratus persen perlindungan kekebalan. Makanya ini nanti
dibooster kembali setelah 14 hari, vaksinasi Nakes sendiri belum berakhir hari
ini. Masih ada sampai bulan April." bebernya
Lanjut Muthmainnah, “Masyarakat
terakhir di vaksin setelah Nakes dan administrator publik, berharap masyarakat
bisa ikut berpartisipasi. Dan berperan aktif dalam program vaksinasi ini,
terkhususnya masyarakat kecamatan suli. Apabila menerima sms blast, sebagai
sasarn vaksinasi. Makadatang ke puskesmas untuk registrasi, screening lalu
vaksinasi. Jika pada saat Screening tidak memenuhi syarat untuk divaksin, maka
tidak akan diberikan vaksin. Jadi masyarakat jangan khawatir untuk divaksin,
karena semuanya belum tentu divaksin. Ada tahapan screening, atau
pemeriksaan yang lebih dulu dijalaninya “Jangan Takut Kepuskesmas, Berani
Vaksin Untuk Cegah Corona”.
“Jika mengalami suatu penyakit,
itu tidak bisa diberikan vaksin. Seperti tekanan melebih 140, mengalami penyakit
kanker, kelainan darah, mengkonsumsi obat, dan penyakit ginjal. Untuk kategori
Ibu hamil dan menyusui, kami input dilayanan untuk ditunda sampai tidak
menyusui baru boleh divaksin. Dan nantinya kita tetap melakukan sosialisasi ke masyarakat".
Tutup Muthmainnah.
Penulis: Sukardi Sulkarnain
Editor: Esse