√ Soal Aksi Demo Aliansi Perjuangan Mahasiswa dan Masyarakat Tana Luwu, Ketua Partai Buruh Exco Luwu: DPRD Luwu Tidak Berpihak Pada Rakyat- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Hot Widget

iklan-portal-news

Soal Aksi Demo Aliansi Perjuangan Mahasiswa dan Masyarakat Tana Luwu, Ketua Partai Buruh Exco Luwu: DPRD Luwu Tidak Berpihak Pada Rakyat

Minggu, 20 Oktober 2024, Oktober 20, 2024 WIB Last Updated 2024-10-19T22:50:15Z


Luwu, Portal News – Aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Perjuangan Mahasiswa dan Masyarakat Tana Luwu mendapat sorotan dari berbagai pihak pada tanggal 17 Oktober 2024 kemarin di Gedung Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan.


Salah satu tanggapan langsung datang dari Ketua Partai Buruh Exco Luwu, yang dengan tegas menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu sebagai keterwakilan rakyat  dianggap tidak berpihak kepada rakyat.


Sehingga lal ini, menurutnya, merupakan akibat dari pemilihan pemimpin yang dinilai tidak memiliki kelas dan integritas tinggi.


Demo yang berlangsung di depan gedung DPRD Luwu tersebut menuntut berbagai permasalahan yang dirasakan masyarakat, terutama terkait kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat.


Para demonstran menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja para wakil rakyat yang dinilai abai terhadap kebutuhan masyarakat Tana Luwu, sebagaimana tuntutan Aksi Demo Jilid I.


Ketua Partai Buruh Exco Luwu, dalam pernyataannya, menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen pada kepentingan masyarakat.


"Kita telah salah memilih pemimpin yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompoknya, bukan kepentingan rakyat luas. Pemimpin seperti ini jelas tidak memiliki integritas dan tidak berkelas," ujar Sukardi Zulkarnain





Lanjut mantan Pelaut ini, Menurutnya kondisi ini merupakan cerminan dari krisis kepemimpinan di Luwu yang tidak lagi mementingkan aspirasi rakyat.


"DPRD seharusnya menjadi perpanjangan tangan rakyat, bukan bekerja untuk kepentingan elite tertentu," tambahnya. Jumat, (18/10).


Seharusnya Aksi ini tidak menjadi pemicu, sebagaimana diharapkan atas kesadaran politik masyarakat Tana Luwu agar lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin di masa mendatang.


Ketua Partai Buruh Exco Luwu, Sukardi Zulkarnain  juga mengajak masyarakat untuk terus mengawal kinerja DPRD dan memastikan aspirasi mereka tersampaikan dengan benar.


"Demonstrasi yang berjalan damai ini berakhir dengan harapan akan adanya perubahan signifikan dalam kebijakan dan sikap para wakil rakyat di Luwu. Masyarakat dan mahasiswa berkomitmen untuk terus menyuarakan kebenaran demi kesejahteraan Tana Luwu yang lebih baik dan kami dari Partai Buruh Exco Luwu sebagaimana. Amanat AD/ART Partai Buruh akan ikut mengawal tuntutan Ade Ade Mahasiswa dan Masyarakat hingga benar benar tuntutan mereka di kabulkan. tegasnya





Selain itu, Aksi demonstrasi ini juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh adat dan aktivis lokal. Mereka menyuarakan kekhawatiran yang sama mengenai lemahnya representasi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Gedung DPRD Luwu.


Para peserta aksi menilai bahwa pemimpin yang ada saat ini tidak memberikan solusi konkret terhadap berbagai permasalahan, seperti tingginya angka pengangguran, masalah infrastruktur, hingga kebijakan sosial yang tidak berpihak kepada masyarakat.


Salah satunya Ketua IMWAL Luwu Apriansyah, Apriansyah yang turut hadir dalam aksi menyampaikan bahwa mereka merasa diabaikan oleh pemerintah daerah.


“Kami sudah berkali-kali menyuarakan aspirasi, tetapi respons yang diberikan sangat minim. Seolah-olah pemerintah dan DPRD Luwu menutup telinga terhadap kebutuhan kami. Ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap mereka yang seharusnya menjadi perwakilan suara rakyat,” tegas Ketua IMWAL Luwu Apriansyah


Lanjut Ketua IMWAL "Adapun aksi brutal Sekretaris Dewan Perwakilan (SEKWAN) Rakyat Daerah (DPRD) Luwu, kami akan menuntutnya ke jalur Hukum, karena di duga kuat ada keterlibatannya dalam aksi protes tersebut. Sebagaimana praktik-praktik monopoli Mafia Tana di Desa Rante Balla sewaktu dia menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Luwu. Apalagi dia pernah terperiksa. Makanya ketika kami ingin mengangkat isu tersebut di DPRD dia yang paling menonjol ingin membubarkan aksi kami kemarin." Kuncinya


Di sisi lain, Ketua Partai Buruh Exco Luwu juga mengingatkan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam proses politik sangat penting agar pemimpin yang dipilih memiliki kualitas dan integritas yang baik.


"Kesadaran politik harus terus kita bangun, terutama di kalangan generasi muda. Pemimpin yang tidak berkelas dan tidak berintegritas hanya akan membawa kerugian bagi rakyat," tambahnya.


Dia juga menyerukan kepada DPRD Luwu untuk segera merespons tuntutan aksi ini dan melakukan evaluasi diri terkait kinerja mereka selama ini.


Menurutnya, jika DPRD Luwu terus-menerus abai terhadap aspirasi masyarakat, maka kepercayaan publik akan semakin runtuh dan bisa memicu gelombang protes yang lebih besar di masa mendatang.


Adapun perwakilan DPRD Luwu hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para demonstran. Masyarakat Tana Luwu kini menunggu langkah nyata dari pemerintah daerah dan DPRD Luwu.


Mereka berharap bahwa aksi ini tidak hanya menjadi suara yang hilang di udara, tetapi dapat memicu perubahan yang signifikan dalam pengambilan kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat.


Sekedar di ketahui, Rapat Pimpinan DPRD Luwu dipimpin oleh dua orang, Yakni Ketua DPRD Luwu, Ahmad Gazali dan Wakil Ketua DPRD Andi Mamang dan sejumlah perwakilan yang dinilai tidak memberikan hasil yang signifikan sebagaimana yang diharapkan dari Tuntutan Masa Aksi tersebut. (Red)
Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->