PORTAL NEWS -- Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Seko (IPMS) bersama masyarakat setempat menggelar aksi damai diputaran Jalan Perapatan Eno, Desa Padang Balua dan di Bandar Udara Eno, akhir pekan lalu, Jumat, 16 Agustus 2024.
Mereka meneriakkan problem yang terjadi di kecamatan Seko terkhusus dalam sistem pengoperasian kargo, yang mana 1000 Kg dalam sekali penerbangan dan jatah untuk consaine yaitu sebesar 800 Kg dan 200 Kg untuk masyarakat.
Dalam aksinya itu, para mahasiswa pengunjuk rasa membentangkan spanduk di depan bandara udara Seko yang bertuliskan: Aliansi Ikatan Pelajar Mahasiswa Seko beserta masyarakat menuntut:
1. Meminta kejelasan dari Pihak Kargo mengenai pelayanan dan pengelolaan, serta
2. Kembalikan pengelolaan kargo kepada Bumdes.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Seko (IPMS), Chandra Windi dalam orasinya mengatakan bahwa yang menjadi pertanyaan dan keresahan masyarakat adalah kejelasan dari kargo yang 200 Kg.
Chandar bilang, ada dua permintaan yang pihaknya tawarkan, yakni, pertama, "Kami meminta agar sekiranya kargo tersebut dikembalikan ke Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan kedua, apabila poin kesatu tersebut tidak bisa maka permintaan kami yang kedua agar sekiranya Kargo 1.000 Kg itu dibagi menjadi dua yaitu 500 Kg untuk consaine dan 500 Kg untuk masyarakat.
Lanjut Ketua Umum IPMS ini menambahkan, “maksud dan tujuan kami melakukan aksi unjuk rasa yaitu untuk mendapatkan jawaban dari pihak-pihak terkait tentang bagaimana sistematika pemanfaatan kargo tersebut, dan kami akan tetap mengawal hal ini hingga mendapatkan titik terang sesuai apa yang diinginkan oleh masyarakat," pungkas dia.
(Red)