PORTAL NEWS -- Dugaan tindak pidana korupsi proyek pengaspalan Kawasan Industri Palopo (KIPA) dan dugaan penerimaan fee proyek oleh oknum pejabat di Pemkot Palopo, era pemerintahan mantan wali kota HM Judas Amir dilaporkan di Kejaksaan Tinggi, Provinsi Sulawesi Selatan.
Adalah Aliansi Gerakan Mahasiswa Sulawesi Selatan (AGMS) yang berunjukrasa tepat di depan Kantor Kejati Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, kota Makassar.
Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya, dengan features menarik setiap pekannya!
Massa AGMS menuntut agar Kejati Sulsel dan Ditreskrimsus Polda Sulsel segera turun tangan lakukan penyelidikan menyeluruh terkait dugaan penerimaan fee proyek dan dugaan tindak pidana korupsi yang diduga melibatkan Oknum Pejabat di Pemkot Palopo.
Massa juga meminta untuk dilakukan investigasi lebih lanjut mengenai laporan harta kekayaan pejabat Pemkot Palopo terutama anak mantan wali kota Palopo, Farid Judas Kasim (FKJ) yang pernah menduduki sejumlah jabatan penting di pemerintahan Judas Amir selama 2 periode menjabat.
“Meminta untuk dilakukan investigasi lebih lanjut mengenai laporan harta kekayaan pejabat. Apabila ditemukan ketidakwajaran, kami meminta segera melakukan audit keuangan negara yang melibatkan PPATK,” kata pimpinan aksi melansir Fajar Online, Senin (24/06).
Kejati Sulsel dan Polda Sulsel didesak untuk segera mengambil tindakan hukum yang tegas dan transparan dalam menegakkan supremasi hukum.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel, Soetarmi menyatakan, bahwa pihaknya akan mendalami terkait tuntutan aksi tersebut. “Terkait masalah tuntutan. Nanti kami pelajari ini. Fee Rp250 juta yah,” kata Soetarmi kepada massa aksi.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya akan mempelajari seluruh dokumen yang diterima hari ini. “Nanti kami akan pelajari tentang dokumen yang diberikan hari ini. Nanti kami laporkan kepada pimpinan. Nanti kami sampaikan ke rekan-rekan. Apakah laporan ini memenuhi untuk ditindaklanjuti,” tandasnya.
Menariknya, pengunjuk rasa nyaris terbawa mobil saat hendak menyandera paksa sebuah truk yang melintas untuk dijadikan panggung orasi di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
Tiga orang mahasiswa yang menggantung di badan truk berhasil melompat setelah sang sopir yang menolak mobilnya dipakai sebagai panggung orasi dan memilih mengurangi kecepatan kendaraannya, lalu pergi.
Usai niat mereka gagal, massa aksi kemudian menahan mobil truk pengangkut pasir dan dijadikan sebagai panggung orasi serta membakar ban bekas di tengah jalan.
Diketahui, kasus dugaan suap yang didesak AGMS agar segera diusut tuntas oleh Kejati Sulsel adalah yang terjadi pada proyek pengaspalan jalan di Kawasan Industri Palopo dengan nilai kontrak sebesar Rp 5 Milyar pada Tahun Anggaran 2021 lalu.
Kasus ini telah beberapa kali tayang dan diulas di media Portal News, hanya saja memang, kasus ini tidak segera diatensi oleh pihak Kejaksaan Negeri Palopo meskipun fakta dan data penunjang secara telanjang telah dibeberkan oleh para pihak yang ikut terlibat dalam kasus suap kepada salah satu oknum pejabat di lingkup Pemkot Palopo tersebut, yang beredar di sebuah grup WhatsApp pada tahun 2023 lalu.
Di akhir aksinya, massa Aliansi Gerakan Mahasiswa Sulawesi Selatan mengancam akan menurunkan massa yang lebih banyak jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti pihak Kejati dan Polda Sulsel.
(Red)
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV
