PORTAL NEWS -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan kunjungan kerja dengan menyambangi Posko Tanggap Darurat bencana banjir dan tanah longsor Sulawesi Selatan di Tribun Lapangan Andi Djemma, Belopa Kabupaten Luwu, Selasa 7 Mei 2024.
Suharyanto tiba sekira pukul 13.22 WITA, dengan menumpangi helikopter milik BNPB langsung disambut Penjabat Bupati Luwu Muh Saleh, Kalaksa BPBD Sulsel, Kalaksa BPBD Luwu, serta Forkopimda Luwu dan anggota DPRD Sulsel Husmaruddin.
.Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya.
Selama kurang lebih 15 menit jenderal berbintang tiga itu melakukan briefing dan mendengarkan langsung "uneg-uneg" Pj Bupati Luwu perihal banjir bandang dan tanah longsor yang berdampak pada 13 kecamatan dan telah menelan sedikitnya 12 korban jiwa yang terjadi pada Jumat pekan lalu (3/05).
Pj Bupati Luwu mengatakan, pihaknya merasa terbantu dengan kehadiran 2 helikopter yang selama 4 hari ini bekerja keras menyalurkan bantuan pokok ke daerah terisolir serta mengevakuasi pasien yang butuh pertolongan untuk dirawat di rumah sakit.
"Meskipun ini belum sepenuhnya maksimal karena ada kendala cuaca dan lain-lain tapi kami merasa terima kasih dan berharap penanganan ini bisa berlangsung dengan lancar," ucap Muh Saleh.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan komitmen pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak utamanya yang terisolir akibat longsor bisa segera tertangani dengan cepat.
"Kemarin kami sudah rapat provinsi, ada 7 wilayah di Sulsel yang mengalami bencana banjir dan tanah longsor, antara lain Luwu, Luwu Utara, Wajo, Sidrap, Pinrang, Enrekang, dan Sinjai."
"Yang 6 kabupaten relatif sudah terkendali hingga saat ini, yang Luwu dan Wajo, yang masih harus ditangani khusus, ada 12 masyarakat yang menjadi korban tetapi ada 16 desa yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan yang lainnya karena ada 3 jembatan yang putus, oleh karena itu yang jadi perhatian kami, pemerintah daerah, TNI-Polri, relawan, kami harus memastikan kebutuhan logistik terpenuhi," ucapnya.
BNPB kata dia, masih terus berupaya agar masalah ini bisa tertangani dengan baik, masalah distribusi bahan pokok bisa kembali lancar dan pelayanan masyarakat bisa kita optimalkan," tambahnya.
"Untuk itu BNPB menyiapkan 1 unit helikopter dan 1 unit caravan, dari TNI AL juga 1 unit dan TNI AU juga ada 1 helikopter yang disiapkan, dan Polda 1 unit helikopter," ucap Haryanto.
"Bupati Luwu sudah menetapkan 1 bulan masa tanggap darurat, kami (BNPB) harus memastikan masa rehabilitasi dan relokasi warga terdampak bisa berjalan dengan cepat dan tertangani dengan baik," sebutnya.
"Jangan tunggu masa tanggap darurat selesai baru laksanakan recovery, rehabilitasi rumah penduduk, harus segera disiapkan.
Menariknya, Kepala BNPB mengaku saat dari Bandara menggunakan helikopter ia rencananya akan mampir di lokasi bencana longsor di Latimojong, hanya saja cuaca kurang mendukung, sehingga Suharyanto batal berkunjung untuk menghibur masyarakat disana.
"Tadi saya mau mampir dulu mengadakan dialog dengan masyarakat di Latimojong, tapi cuaca kurang bagus, pilotnya tidak berani mendarat, ya terpaksa saya turun di Belopa. Tadi saya lihat dari udara, titik longsor ada 16 bukan cuma 10. Jembatan ada 3 yang putus," katanya sambil melirik ke Pj Bupati Luwu.
(Red)
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV