PORTAL NEWS -- Tajuk Redaksi pagi ini menyoroti musibah bencana alam di kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, yang meluluhlantakkan Bumi Sawerigading itu pada Jumat dini hari yang kelam, 3 Mei 2023.
Sedikitnya 14 kecamatan terdampak, dalam bencana tanah longsor dan banjir yang eskalasinya terus meningkat sejak peristiwa banjir yang cukup besar tiga tahun silam, saat itu Bupati Basmin Mattayang masih duduk di singgasananya, sebagai bupati Luwu periode keduanya, 2018-2023.
Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya.
Data yang dihimpun redaksi, dampak banjir ini telah merengut sedikitnya 14 korban jiwa, 8 dari tanah longsor di Kecamatan Latimojong dan 6 dari korban banjir bandang di Suli dan Suli Barat. Belum lagi warga yang mengungsi akibat rumah mereka ikut terendam banjir atau rusak berat disapu longsor.
Sementara ribuan hektar lahan pertanian serta perkebunan yang terendam banjir, yang mengakibatkan mereka gagal panen serta lahan tambak juga mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
BPBD Luwu mengeluarkan angka sementara, nilainya diatas Rp5 milyar untuk menggambarkan kerugian akibat sporadisnya bencana alam tersebut dalam tiga hari terakhir, dimana pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat hingga 1 Juni 2024 mendatang.
Dari data Pusdalops BNPB, sebanyak 3.479 keluarga terdampak dan 155 orang mengungsi menurut catatan per Minggu pukul 15.00 WIB.
Sedikitnya 3.268 rumah terendam banjir serta 211 rumah hanyut dan rusak berat. Empat titik ruas jalan, satu jembatan serta 14 kendaraan rusak.
Tak kurang belasan hingga puluhan organisasi aktivis kemanusiaan, lingkungan hidup dan NGO lainnya merapatkan barisan mengutuk sumber pemicu banjir yang mengarah pada rusaknya lingkungan hidup akibat investasi penambangan yang ugal-ugalan dan tak terkendali oleh PT Masmindo yang telah lama beroperasi di kawasan hulu (pegunungan Latimojong) dan menyebabkan banjir di hilir (Suli, Bajo, Belopa dan sekitarnya).
Mereka menghendaki, agar semua perusahaan tambang yang berinvestasi bukan saja di Luwu tetapi di semua daratan Luwu Raya dievaluasi keberadaannya, jika perlu dihentikan sementara kegiatannya, untuk dilakukan proses kaji ulang, serta program reboisasi penanaman kembali pohon-pohon pelindung pada wilayah ekstrim yang bisa menyebabkan longsor dan banjir.
Bencana Alam di Luwu diharapkan bisa mengakibatkan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap kepedulian atas alam yang lestari, tidak tercemar dan tidak serampangan menebang pohon untuk dijadikan ladang penghidupan atau mata pencarian, sebab ekosistem yang rusak berdampak besar kepada kehidupan masyarakat yang lebih luas.
Bencana ini juga membuat atensi dan kepedulian sesama wija to Luwu untuk saling berbagi rezeki demi kemanusiaan untuk meringankan derita korban bencana. Banyak harapan lahir, termasuk untuk mekar dan berdiri sendiri sebagai sebuah provinsi agar hasil-hasil kekayaan alam Tana Luwu tidak mengalir jauh hingga keluar pulau, sementara warga Tana Luwu menderita akibat bencana alam, buah dari investasi yang tetek bengek perizinannya ada di Pusat.
Karena sebesar apapun nilai investasi perusahaan pertambangan di Luwu Raya, tetap saja dampak buruknya akan kembali ke masyarakat itu sendiri, sementara para Pejabat yang berkongsi dengan para investor menikmati ceruk atau keuntungan materi yang jumlahnya tidak sedikit. Meskipun selalu diklaim ada dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk masyarakat, namun mudarat akibat bencana alam seperti yang terjadi di Luwu, Jumat dini hari lalu, tidaklah sebanding dengan dana tanggungjawab sosial tersebut.
Mana ada perusahaan tambang di dunia ini yang ramah lingkungan?
Jika ada, tunjukkan pada kami, 1 negara saja yang punya pertambangan dan tidak merusak lingkungan hidup. Salam lestari, salam akal sehat!
Tajuk Redaksi, edisi Senin 6 Mei 2024
(Red)
Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS
Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV