PORTAL NEWS -- Status Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro naik dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas.
Peningkatan status ini diberikan imbas erupsi pada Rabu 17 April 2024 pukul 18.00 WITA dengan ketinggian semburan material mencapai 2.500 meter dari puncak.
Kemudian Rabu (17/4) pukul 20.15 WITA kembali terjadi erupsi eksplosif dengan tinggi sekitar 3.000 meter di atas puncak. Erupsi ini disertai suara gemuruh dan gempa terasa di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ruang.
Dengan peningkatan status ini, akhirnya operasional bandara Samratulangi ditutup sementara.
Operasional Bandara Sam Ratulangi di Manado ditutup sementara akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Penutupan operasional bandara melalui informasi dari ASHTAM dengan nomor VAWR7240 mulai tanggal 17 April pukul 19.26 WITA sampai dengan 18 April pukul 19.26 WITA.
“Kami harus melakukan penutupan operasional penerbangan Bandara Samratulangi karena sebaran abu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan," ujar Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko, pada Kamis (18/4).
Pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi Gunung Ruang dan dampaknya terhadap bandara-bandara di sekitar. Pengamatan lapangan dilakukan dengan interval 30 menit sampai 1 jam sekali pada beberapa titik di sekitar bandara.
“Kejadian ini adalah situasi force majeur, saya berharap masyarakat khususnya calon penumpang dapat memahami jika ada keterlambatan dan pembatalan penerbangan," imbuhnya.
Adapun saat ini yang terdampak 5 keberangkatan dan 4 kedatangan dengan status delay, cancel dan divert. Ambar juga menghimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia.
Hal ini diharapkan dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara. Terkait penanganan erupsi gunung berapi serta penanganan dampak abu vulkanik terhadap operasi keselamatan penerbangan, Ditjen Hubud telah menerbitkan Surat Edaran nomor SE 15 Tahun 2019.
Surat itu mengatur tentang Pelaksanaan Penerbangan pada Keadaan Force Majeure serta Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019 tentang Tata Cara dan Prosedur Collaborative Decision Making (CDM) Penanganan Dampak Abu Vulkanik terhadap Operasi Penerbangan melalui Integrated Web Based Aeronautical Information System Handling (I-WISH) sehingga penanganan force majeure erupsi Gunung Merapi mengacu pada kedua surat tersebut sebagai pedoman pelaksaan.
"Kami akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam penanganan force majeure ini agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," pungkas Ambar.
Sebagaimana diketahui, Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara sejak 16 April 2024 dinyatakan mengalami kenaikan tingkat aktivitas dari level 1 menjadi level 2.
Masih dihari yang sama, Gunung Ruang di Sulawesi Utara kembali dinaikan levelnya dari 2 menjadi 3 yang artinya masyarakat di sekitarnya harus waspada.
Dan tanggal 17 April kemarin status Gunung Ruang di Sulawesi Utara naik status menjadi Awas.
Gunung Ruang sendiri dari posisi geografisnya terletak di Latitude 2.3031°LU, Longitude 125.3667°BT dan memiliki ketinggian 725 mdpl.
Berdasarkan pengamatan dari PVMBG, saat ini tampak visual gunung api tersebut tertutup kabut 0-1.
Sementara untuk asap kawah utama gunung api di Sulawesi Utara ini terlihat berwarna putih dan kelabu.
Asap dan kawah Gunung ruang ini memiliki intensitas hingga tebal tinggi sekitar 500-800 meter dari puncak.
Untuk pengamatan sekarang, cuaca di sekitar Gunung Ruang ini terlihat berawan hingga mendung dengan angin lemah ke arah selatan dengan udara 27-32° C.
Karenanya PVMBG menghimbau agar masyarakat maupun wisatawan agar tidak memasuki kawasan Gunung Ruang dalam radius 6 KM.
Sementara masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api dalam radius 6 KM harus segera dievakuasi.
Sedangkan untuk masyarakat yang bermukim di sekitaran pantai Tagulandang agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami akibat runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.
Masyarakat juga dihimbau agar selalu memakai masker untuk menghindari abu vulkanik dari Gunung Ruang Sulawesi Utara karena dapat mengganggu pernafasan. (Red)
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV
