√ Ini Alasan Owner RR Community Protes Pemain Bhayangkara Palopo Saat Ricuh 8 Besar- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Ini Alasan Owner RR Community Protes Pemain Bhayangkara Palopo Saat Ricuh 8 Besar

Sabtu, 06 April 2024, April 06, 2024 WIB Last Updated 2024-04-20T21:59:30Z


PORTAL NEWS
-- Riak-riak kecil mewarnai perhelatan Liga Ramadhan Palopo 2024 di Lapangan Pancasila, saat babak gugur di fase 8 Besar turnamen berhadiah Rp30 juta itu dihelat, Jumat (5/4) kemarin. 


Kepada Portal News, owner alias pemilik RR Community, Rizal Rahmat, Sabtu siang (6/4), memberikan klarifikasi sekaligus meluruskan pemberitaan sebelumnya. 


Baca Juga: Pengamat: Penonton Masuk Lapangan, Pemain Emosional Saat 8 Besar Liga Ramadhan Palopo Pertanda Habitat Sepakbola Kita Masih Cenderung Primitif


Rizal yang kali ini memilih berada di pinggir lapangan sebagai owner team daripada ikut bermain sepakbola seperti yang sering dia lakukan mengatakan, jika dirinya belum memasuki garis dalam lapangan, seperti statement Muhajir, Panitia Bidang Pertandingan sebelumnya. 


"Coba perhatikan ki garis tidak lewat sejengkal pun kami masuk di lapangan," ujarnya berdalih.


Adapun alasan ia mendekati garis lapangan, karena merasa permainan dari oknum pemain Bhayangkara Palopo menjurus kasar, tidak lagi keras. 


"Jadi begini bosku saya nonton di pinggir lapangan, terus sudah berapa kali pemain tim saya dikasari, bukan dikerasi tapi dikasari."


"Yang parahnya pas di depan saya ditekel, di sasaran lutut bukan disapu bola seperti berita sekarang, makanya saya dengan spontan berdiri tapi tetap masih posisi di luar lapangan dan berteriak sampaikan ke pemain Bhayangkara tersebut," ujar Rizal.


Dia kemudian berteriak, "Woi pelan-pelan ko main, janganko mau rusak temanmu, bukan main bola namanya itu, kau anggap pemain liga ko tapi kayak pemain kungfu ko saja, harusnya kalian yang memberikan contoh sebagai pemain bola yang baik," ujarnya kepada salah satu pemain Bhayangkara.


Nah pada saat itu saya bersama beberapa rekan saya menegur pemain tersebut, kemudian beberapa pemain Bhayangkara datang cekcok dan membabi-buta mendorong kami sehingga rekan saya tidak terima dan melakukan perlawanan, tambahnya.


Rizal mengaku bertanggungjawab sebagai owner RR Community dan sangat tidak terima ketika pemainnya mau diperlakukan seperti bukan sedang main bola lagi. 


"Tidak bisa juga mau dibiarkan begitu. Kurang beretika memang itu anak-anak, dan bukan turnamen kali ini saja ia mau bang baku amba," lanjutnya yang meminta agar Pemain sepak bola Luwu Raya lebih beretika dan menjunjung tinggi persaudaraan terlebih di bulan suci ramadhan seperti saat ini.


Saat ditanya mengapa tidak mendatangi meja panitia dan melakukan protes kepada Pengawas Wasit, Rizal mengaku hal itu spontan dia lakukan karena meja panitia cukup jauh. "Jauh disana meja panitia na ini kejadian refleks," kilahnya.


Dari pengamatan Rizal Rahmat, pemain yang sering mendapat pengawalan ketat dan tekel-tekel adalah Sukardi, gelandang enerjik RR Community yang dijatuhkan Irvan Wahyudi dan berbuah kartu kuning. 


"Jadi sekali lagi, bukan kami mau intervensi wasit, tapi hanya mengingatkan saudara kami, yang di Bhayangkara FC agar jangan main kasar. Kalau keras boleh asal terukur, karena kasihan kalau ada pemain kami yang menggantungkan hidupnya di sepak bola lantas cedera patah tulang dan tidak bisa main lagi. Dan masalahnya hampir semua pemain kami yang pegang bola jadi sasaran," pungkasnya. (Red))

Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya  di Channel Youtube Portal TV

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->