Kepada Portal News, owner alias pemilik RR Community, Rizal Rahmat, Sabtu siang (6/4), memberikan klarifikasi sekaligus meluruskan pemberitaan sebelumnya.
Rizal yang kali ini memilih berada di pinggir lapangan sebagai owner team daripada ikut bermain sepakbola seperti yang sering dia lakukan mengatakan, jika dirinya belum memasuki garis dalam lapangan, seperti statement Muhajir, Panitia Bidang Pertandingan sebelumnya.
"Coba perhatikan ki garis tidak lewat sejengkal pun kami masuk di lapangan," ujarnya berdalih.
Adapun alasan ia mendekati garis lapangan, karena merasa permainan dari oknum pemain Bhayangkara Palopo menjurus kasar, tidak lagi keras.
"Jadi begini bosku saya nonton di pinggir lapangan, terus sudah berapa kali pemain tim saya dikasari, bukan dikerasi tapi dikasari."
"Yang parahnya pas di depan saya ditekel, di sasaran lutut bukan disapu bola seperti berita sekarang, makanya saya dengan spontan berdiri tapi tetap masih posisi di luar lapangan dan berteriak sampaikan ke pemain Bhayangkara tersebut," ujar Rizal.
Dia kemudian berteriak, "Woi pelan-pelan ko main, janganko mau rusak temanmu, bukan main bola namanya itu, kau anggap pemain liga ko tapi kayak pemain kungfu ko saja, harusnya kalian yang memberikan contoh sebagai pemain bola yang baik," ujarnya kepada salah satu pemain Bhayangkara.
Nah pada saat itu saya bersama beberapa rekan saya menegur pemain tersebut, kemudian beberapa pemain Bhayangkara datang cekcok dan membabi-buta mendorong kami sehingga rekan saya tidak terima dan melakukan perlawanan, tambahnya.
Rizal mengaku bertanggungjawab sebagai owner RR Community dan sangat tidak terima ketika pemainnya mau diperlakukan seperti bukan sedang main bola lagi.
"Tidak bisa juga mau dibiarkan begitu. Kurang beretika memang itu anak-anak, dan bukan turnamen kali ini saja ia mau bang baku amba," lanjutnya yang meminta agar Pemain sepak bola Luwu Raya lebih beretika dan menjunjung tinggi persaudaraan terlebih di bulan suci ramadhan seperti saat ini.
Saat ditanya mengapa tidak mendatangi meja panitia dan melakukan protes kepada Pengawas Wasit, Rizal mengaku hal itu spontan dia lakukan karena meja panitia cukup jauh. "Jauh disana meja panitia na ini kejadian refleks," kilahnya.
Dari pengamatan Rizal Rahmat, pemain yang sering mendapat pengawalan ketat dan tekel-tekel adalah Sukardi, gelandang enerjik RR Community yang dijatuhkan Irvan Wahyudi dan berbuah kartu kuning.
"Jadi sekali lagi, bukan kami mau intervensi wasit, tapi hanya mengingatkan saudara kami, yang di Bhayangkara FC agar jangan main kasar. Kalau keras boleh asal terukur, karena kasihan kalau ada pemain kami yang menggantungkan hidupnya di sepak bola lantas cedera patah tulang dan tidak bisa main lagi. Dan masalahnya hampir semua pemain kami yang pegang bola jadi sasaran," pungkasnya. (Red))
Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya di Channel Youtube Portal TV