PORTAL NEWS -- PORTAL NEWS - Hujan deras yang menguyur Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara dalam beberapa hari terakhir, menjadi penyebab bencana alam tanah longsor.
Longsor terjadi di Desa Langda, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara pada hari Kamis 7 Maret 2024 sekitar pukul 17:30 (WITA).
Tebing setinggi kurang lebih 60 meter itu, mengakibatkan material berupa dua bongkah batu raksasa menimpa 1 unit rumah milik warga dan melumpuhkan akses jalan Toraja Utara dan Tana Toraja.
Rumah milik keluarga Mesak Tandung tersebut, porak-poranda akibat diterjang longsor dan batu besar.
Tragis, jenazah yang berada di dalam rumah tersebut yang sedang disemayamkan juga ikut tertimpa longsoran.
Menurut Robertus Mendila, warga Lembang Langda "Warga yang mengetahui peristiwa tersebut berjibaku mengevakuasi jenazah yang berada di dalam rumah tersebut dan langsung membawanya ke rumah tongkonan milik keluarga".
Sementara itu, intensitas hujan yang tinggi masih terus mengguyur wilayah Toraja Utara mengakibatkan di sejumlah wilayah terjadi bencana alam.
Tak hanya itu, material longsor juga menutupi badan jalan sehingga arus lalu lintas antar kecamatan dan Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja terputus.
Kendaraan roda empat tidak dapat melintas, sehingga pengguna jalan harus memutar ke arah Rantelemo baru ke Rantepao atau sebaliknya.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama warga setempat bergotong - royong membuka akses jalan secara manual.
Warga berjuang dalam kondisi medan sulit, untuk mengevakuasi dan menyelamatkan barang berharga yang masih dapat digunakan.
Pada saat evakuasi dilakukan, beberapa warga terpaksa melintasi material longsor dengan risiko tinggi. Termasuk seorang warga yang di tandu karena sedang sakit, harus melewati daerah terdampak.
Dikutip dari Sindo news, Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang mengatakan pihaknya kesulitan dalam proses evakuasi akibat kondisi medan yang sulit.
Sehingga pemerintah menurunkan Dua alat berat ke lokasi kejadian untuk melakukan proses pembersihan dan evakuasi material longsor.
"Kurang lebih dua jam, akses jalan penghubung dua kabupaten kembali normal dan dapat dilalui kendaraan Setelah proses evakuasi selesai ”. Ungkapnya, Sabtu (9/3/2024).
Warga diminta untuk tetap hati-hati saat melintas, mengingat tingginya intensitas hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan memberikan peringatan kepada warga setempat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa di masa mendatang.
Longsor yang menimpa rumah warga dan melumpuhkan akses jalur penghubung dua daerah itu, membuat warga bekerja keras untuk menyingkirkan material longsor dengan peralatan seadanya.
Seperti memotong pohon yang menutup jalan, dengan menggunakan parang dan juga gergaji mesin.
(Red)