JAKARTA, PORTAL NEWS -- Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Sultan Rifat Alfatih, yang bernasibn malang karena menjadi cacat.
Ini akibat lehernya terjerat kabel fiber optik yang menjuntai di jalan.
Kisahnya berawal pada 5 Januari 2023, Sultan berniat menghabiskan liburan semesternya dengan pulang ke rumah orangtuanya di Jakarta.
Saat melintasi Jalan Pangeran Antasari di Jakarta Selatan, Sultan yang sedang mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang melihat kabel serat optik milik Bali Towerindo melintas di tengah jalan.
Sebelum dia tertabrak, kawat tersangkut di atap mobil di depannya.
Mobil melaju perlahan dan setelah tali ditarik beberapa meter, terbalik dan mengenai leher Sultan. Dengan kata lain, seorang pria berusia 20 tahun tercambuk dengan kabel serat baja (optik).
Akibatnya, Sultan yang berusia 20 tahun itu mengalami luka di leher dan tidak bisa bernapas atau makan secara normal hingga saat ini.
Ia menggunakan selang khusus untuk bernapas setiap hari. Makanan juga diberikan dalam bentuk cair dengan menggunakan alat khusus. Faktanya, dia tidak bisa berbicara sekarang.
Kisah Sultan Rifat viral saat ia menulis surat kepada Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam Mahfudi. Surat itu diunggah ke Instagram @fisip_ub.
“Kondisi saat ini tidak baik-baik saja. Saya mengalami kecelakaan akibat kabel optik yang menggantung. Akibat kecelakaan itu, saya masih makan dan minum dengan tabung NGT silikon yang dimasukkan melalui hidung, yang harus saya ganti sebulan sekali," tulis Sultan Rifat Alfatih.
Untuk makan dan minum, Sultan kini harus mengandalkan selang yang dipasang melalui hidungnya.
"Area gluteal saya rusak parah, menyebabkan kerusakan makanan dan pernapasan," tulisnya di akun Twitter @tegarputhena pada Jumat (8/4/2023).
Hal ini menyebabkan Sultan tidak dapat menelan sehingga harus meludah setiap 2 menit sekali.
Selain itu, setiap kali tertidur, ia juga harus menyedot ludah dan lendir yang masuk ke saluran napasnya dengan mesin penyedot.
Kemudian Sultan mengaku tidak kuat lagi dengan keadaannya yang sekarang dan ingin segera sembuh.
Sultan berharap bisa produktif lagi, melanjutkan kuliah dan berbisnis seperti orang normal. Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya itu meminta agar yang bersangkutan segera dimintai pertanggungjawaban atas kelalaiannya.
“Saya ingin yang bersangkutan segera bertanggung jawab atas kelalaian yang berujung pada situasi ini. Saya ingin kasus ini segera berakhir, memberikan saya dan keluarga saya keadilan yang seadil-adilnya, agar kita tidak menjadi konsumsi publik. lagi,” katanya.
(Red)