Akibatnya, puluhan PSN dikeluarkan dari rencana awal pemerintahan Prresiden Joko Widodo.
Pemerintah mencatat terdapat sedikitnya 58 proyek strategis nasional yang belum tersentuh sama sekali hingga saat ini (di tahun anggaran 2023), hal ini bertolak belakang dnegan target yang harus selesai pada tahun 2024 mendatang.
Sehingga puluhan proyek tersebut terancam dikeluarkan dari rencana awal. Menteri Koordinator Bidang Perekonomiam, Airlangga Hartarto ikut angkat bicara terkait nasib puluhan PSN yang tak kunjung terealisasi tersebut.
Airlangga berkilah, semua proyek tidak ada yang dihapus dan akan terus berjalan.
Meski begitu, semua proyek akan masuk dalam skema normal atau tak ada lagi proyek PSN yang ditargetkan rampung maksimal di tahun terakhir Jokowi menjabat yakni tahun 2024.
Airlangga menambahkan, pihaknya telah melakukan serangkaian evaluasi proyek-proyek prioritas tersebut.
"Memang ada beberapa proyek yang dievaluasi. Ada yang dilanjutkan karena financial closingnya sudah ada, dan yang kedua, tidak menggantungkan kepada APBN, jadi dengan kriteria tersebut, proyek-proyek itu dipastikan akan berjalan," tambahnya.
Melansir tayangan Headline News Metro TV, proyek PSN yang belum tersentuh antara lain: MRT fase II, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya, Pelabuhan Ambon, Tol Trans Sumatera Tahap II, Tol Bocimi hingga Sukabumi, dan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap).
Sementara itu Jokowi dalam pembacaan nota keuangan dan sidang RAPBN 2024 pada 16 Agustus lalu mengatakan, telah menganggarkan 422,7 Trilyun Rupiah, untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2024, Selain itu untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) anggaran juga akan mendorong produktivitas, mobilitas, konektivitas, dan pemerataan yang berkeadilan.
Tercatat, hingga 11 Juli 2023, sudah ada 158 PSN yang telah selesai, dengan total anggaran Rp1.100,2 Trilyun. (Red)