Palopo, Portal News - Hujan deras yang mengguyur Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan sejak jumat malam di beberapa kecamatan di daerah kota idaman itu.
Selain banjir dan tanah longsor, anggin puting beliung juga
menghantam ratusan rumah warga dan rumah ibadah, dan fasilatan umum milik
negara.
Dari data yang dihimpun media portal news, dampak kerusakan dari
angin putting beliung mencapai 324 rumah warga (rusak berat), dan 12 rumah
warga (rusak ringan).
Sedangkan di wilayah Kecamatan Wara, sebanyak 100 Rumah, dan
12 Rumah Ibadah. Serta di Kecamatan Wara Barat terdapat 2 Rumah, Kecamatan Wara
Timur : 141 Rumah, Kecamatan Wara Selatan : 18 Rumah, Kecamatan Mungkajang : 22
Rumah, Kecamatan Wara Utara : 30 Rumah, Kecamatan Sendana : 8 Rumah, dan Kecamatan
Bara : 3 Rumah akibat terbawah angin, dan tertimpa pohon.
Banjir juga melanda 555 rumah warga rusak di Kecamatan Bara :
157 Rumah, dan Kecamatan Telluwanua sebanyak 408 Rumah. Serta fasilitas umum
milik Negara, terdapat 1 buah jembatan yang terletak di jalan poros trans sulawesi
perbatasan Kota Palopo dan Walenrang Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan juga
mengalami keretakan yang cukup parah. Sehingga tidak dapat dilalui oleh
kendaraan roda empat maupun dua. Dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.
Adapun dampak kerusakan lainnya, seperti lahan pertanian
milik warga (persawahan) di kecamatan Telluwanua seluas +13 H terancam gagal
panen, dikarenakan mengalami kerusakan pada tanggul di kecamatan Wara Barat. Sebanyak
10 titik, dan pengairan rusak di Kecamatan Wara Barat sebanyak 12 titik.
Tanah longsor juga menutupi akses seluruh badan jalan di Kelurahan Pentojang, dan Kelurahan Battang, Kota Palopo, Provinsi Sulkawesi Selatan.
Sekaitan hal itu, Anggota DPRD Kota Palopo, Baharman Supri menjelaskan
bahwa “Pemerintah kota diminta untuk mendata warga korban putting beliun
semalam, melalui dana BTT yang ada dalam di APBD tahun 2021”. Bebernya. Minggu
(31/10/2021) pukul 18:00 (WITA).
Tambah Baharman “ Memintah pemerintah agar kepedulian sosial
akibat bencana ini direspon cepat. Puluhan rumah dan cafe adalah mereka yang
secara ekonomi sangat memprihatikan. Dan BTT sudah diperdebatkan angkannya yang
hanya satu di angkat naik dua kali lipat”. Kuncinya
Penulis : Fana
Editor : Zainuddin Bundu