√ Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan, Karena Lahan Perkebunan Mereka di Serobot- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

Kabupaten Luwu

Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan, Karena Lahan Perkebunan Mereka di Serobot

Sabtu, 18 September 2021, September 18, 2021 WIB Last Updated 2021-09-26T21:41:20Z

 

Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan


Luwu, Portal News - Sejumlah warga di Desa Noling, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan menolak keras penyerobotan lahan perkebunan mereka yang dijadikan sebagai area Tambang Galian C.

 

Warga yang lahannya diserobot untuk dijadikan lokasi penambangan Galian C, melakukan protes dengan menanam pohon pisang jalan. Agar tak bisa dilalui kendaraan proyek

 

Kondisi terpaksa dilakukan untuk menghalau kendaraan tambang yang keluar masuk melewati lahan perkebunan mereka tanpa seizin warga setempat.

 

Tambang yang diduga dikelola secara individu ini sudah berkali-kali diprotes oleh warga ke pihak kelurahan, namun tak mendapat respon positif. Padahal ancaman serius menanti warga, utamanya yang berada di wilayah hilir sungai.

 

Penambangan ini juga mengancam, dan merusak lahan perkebunan warga. Akibat abrasi yang ditimbulkan.



Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan


 Untuk diketahui, titik yang saat menjadi aliran sungai merupakan lahan perkebunan warga. Hal ini terbukti dengan adanya surat pelimpahan hak milik, dan surat keterangan tanah yang dimiliki warga.

 

Awalnya sungai ini melintas di jalur lain, yang berjarak-jaraknya 2 km dari titik perkebunan. Namun pasca terjadi banjir, aliran sungai ini kemudian berpindah dan membela perkebunan milik warga setempat.

 

Kondisi tersebut menyisakan banyak material pasir dan krikil, yang membentang dilahan seluas 7 hektar yang dimiliki secara sah oleh enam warga desa setempat.

Kondisi ini memancing para penambang, untuk mencari keuntungan dengan menambang pasir untuk dikomersialkan.

 

Kamaluddin, Pemilik lahan yang ditemui mengatakan bahwa. “Dia mengambil batu kerikilnya atau pasir, sedangkan lahan tersebut, saya tunggu lagi bagusnya. Karena dulunya dia kebun. Adalah saya punya SKT. Terus ada saya punya sebelah barat, sebelah utara. sebelah barat semua ada suratnya. Berdasarkan dari kebun saya”. Jelas Kamal. Sabtu (18/9/2021).

 

Lanjut kamal lagi, “Bahkan saya dari keluarahan, dia tidak merespon saya. Bahwa seperti ini kejelasannya, dan saya mau minta kejelasannya speerti apa. tapi tidak ada jawabnya sama sekali”. Kuncinya   

 

Warga berharap, agar pemerintah kelurahan dan kecamatan dapat memfasilitasi warga. Dan pemilik tambang untuk mencari solusi terbaik. Agar tak ada yang dirugikan, mereka juga meminta Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Luwu untuk meninjau lokasi tambang tersebut. (Tim/ZB)

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


Pasang Iklan

PORTAL OLAHRAGA

+

Iklan

Pasang Iklan

PORTAL OTOMOTIF

+

X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->