√ Jelang Kedatangan Pj Gubernur di HUT Luwu Utara, Dan Banjir Meluas Hingga 13 Kecamatan- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Jelang Kedatangan Pj Gubernur di HUT Luwu Utara, Dan Banjir Meluas Hingga 13 Kecamatan

Sabtu, 27 April 2024, April 27, 2024 WIB Last Updated 2024-05-02T22:20:19Z


PORTAL 
NEWS -- Banjir di Luwu Utara nampaknya semakin betah saja mendiami rumah warga serta lahan pertanian, kantor pemerintah dan sekolah serta fasilitas umum lainnya di kabupaten yang baru saja genap berusia 25 tahun. Apalagi jelang kedatangan Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin ke Masamba guna memperingati HUT Luwu Utara ke-25, Minggu (28/04).


Entah untuk ke berapa kalinya dalam bulan ini saja, banjir selalu datang, ada yang bahkan terlalu betah, hingga hampir sebulan tak kunjung surut. 


Namun, sebelum lanjut membaca berita kami, jangan lupa follow/subscribe kanal Youtube kami PORTAL TV di LINK  ini ya? Dengan features menarik setiap pekannya. 



Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkapkan ada 7 kecamatan terdampak banjir. Dari data tersebut sebanyak 58.614 warga terkena dampaknya.


"Ini sudah hari keempat (banjir), sampai sekarang air belum surut," kata Kepala BPBD Luwu Utara Muslim Muktar, Kamis (25/4/2024) seperti dikutip Detikcom.


Sementara laporan wartawan Sindo edisi Rabu 24 April menyebutkan, ada 13 kecamatan terdampak, dan banjir meluas hingga ke 43 desa. Entah pihak mana yang lebih presisi dalam soal data, tetapi lagi-lagi, rakyat kelas bawah yang selalu jadi korban dari banjir yang sudah menjadi "langganan" warga setiap kali iklim berubah dan musim hujan datang. 


Kalaksa BPBD Lutra mengungkapkan, ke-7 kecamatan yang terdampak banjir itu adalah Sabbang Selatan, Sabbang, Malangke, Malangke Barat, Baebunta Selatan, Sukamaju Selatan, dan Mappideceng. Dari tujuh kecamatan tersebut sebanyak 35 desa kebanjiran dan 58.614 warga yang terdampak.


"Tujuh kecamatan terdampak, 35 desa dan 58.614 warga yang terdampak," ungkapnya.


Dia mengutarakan, banjir mulai melanda tujuh kecamatan tersebut diakibatkan meluapnya Sungai Rongkong, Masamba dan Sungai Baliase pada Senin (22/4) sekitar pukul 21.00 Wita. Menurutnya, beberapa warga yang terdampak sudah dievakuasi ke lokasi aman.


"Ada tiga sungai yang meluap, Sungai Rongkong, Masamba sama Sungai Baliase. Ada warga yang sudah evakuasi ke tempat aman, ada juga yang tetap di rumahnya," ucapnya.


Sementara itu Koran Sindo menulis: "setelah diterjang banjir bandang pada 13 Juni 2020 hingga membuat 39 korban jiwa, bencana tanah longsor dan banjir kembali melanda Kabupaten Luwu Utara , Sulawesi Selatan." 


Dalam tiga hari terakhir tercatat sudah ada 43 desa di 13 kecamatan yang berdampak banjir dan longsor.


Saat ini BPBD Luwu Utara masih terus melakukan asesmen termasuk mendata titik longsor yang ada di daerah dataran tinggi, termasuk di wilayah Kecamatan Seko dan Rampi.

Foto: screnshot tayangan banjir Luwu Utara di kanal Youtube Berita Satu TV.

Lebih ekstrim lagi, dalam tayangan di kanal Youtube Berita Satu, disebutkan 26.157 warga Luwu Utara mengungsi akibat banjir yang kian meluas di 36 desa di 7 kecamatan. 


Akibatnya, 4 desa di Luwu Utara terisolir. Jebolnya tanggul dan pendangkalan sungai jadi pemicu banjir. Akibat 3 sungai besar yang membelah Luwu Utara itu tidak mampu menampung debit air selama hujan melanda, demikian narasi yang ada dalam tayangan televisi nasional itu.


Sementara itu, Muslim Muktar, mengklaim, pihaknya masih melakukan penanganan lokasi banjir yang terdampak parah yakni Kecamatan Baebunta Selatan. Menurutnya, ketinggian banjir rata-rata kurang lebih 1 meter.


"Rata-rata ketinggian air 1 meter, kalau rumah dan kebun kami masih sementara assessment. Warga yang terdampak parah ada di Baebunta Selatan sudah dievakuasi," ujarnya.


Seperti diketahui, banjir merendam 10 desa di Kecamatan Baebunta Selatan, akibatnya sekitar 4 ribu kepala keluarga (KK) terdampak.


Enam desa yang kondisinya parah yakni Desa Lembang-lembang, Lawewe, Mekar Sari Jaya, Beringin Jaya, Polewali dan Desa Lara.


Terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang turun langsung meninjau beberapa wilayah terdampak banjir mengimbau agar masyarakat tetap waspada.


“Kami imbau warga untuk tetap waspada. Meskipun air sudah mulai surut dan tidak lagi turun hujan. Kita berdoa semoga cuaca kondusif dan air cepat surut,” kata Indah, Rabu (24/4/2024) lalu.


Indah menyusur wilayah Kecamatan Mappedeceng mulai dari Cendana Putih, Ujung Mattajang, Hasana dan Mekar Jaya. Ia meminta seluruh stakeholder bekerja sama menanggulangi bencana tersebut.


“Camat dan kades juga aktif beserta stakeholder terkait untuk melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. Bantuan mendesak seperti air bersih dan air minum juga terus dilakukan distribusi oleh PDAM dan PMI,” terang Indah


Untuk wilayah Lembang-lembang dan Lawewe, Indah mengatakan sedang dilakukan penanganan tanggul bersama balai.


“Sementara untuk longsor di beberapa ruas Tallang-Sae, Kecamatan Rongkong juga sudah kami laporkan ke Pak PJ Gub dan UPT Balai Jalan wilayah I,” tuturnya. (Red) 

 Yuk! baca artikel menarik lainnya PORTAL NEWS di GOOGLE NEWS

Ikuti saluran WhatsApp PORTAL NEWS – DI SINI

Jangan lupa subscribe dan ikuti Video lainya  di Channel Youtube Portal TV

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->