√ Menyala Abangku! Semakin Banyak Homo di Palopo, Angka Penularan HIV./AIDS dan Penyakit Menular Seksual Naik Terus?- Portal News - Media Investigasi Pembaharuan Nasional

Jelajahi

Copyright © Portal News
Created with by Portal News
PT ZIB Group Templates

Iklan

Iklan

iklan-portal-news

Menyala Abangku! Semakin Banyak Homo di Palopo, Angka Penularan HIV./AIDS dan Penyakit Menular Seksual Naik Terus?

Minggu, 24 Maret 2024, Maret 24, 2024 WIB Last Updated 2024-03-29T06:22:05Z


PORTAL NEWS
-- Kaum gay atau homoseksual dan pelaku seks bebas di kota Palopo diklaim semakin meningkatkan angka penularan penyakit menurunnya kekebalan tubuh atau HIV/AIDS. 


Sinyalemen ini datang dari Dinas Kesehatan Palopo yang mewanti-wanti agar warganya hidup normal dan menjaga kesehatan alat reproduksi serta dekat dengan ajaran agama. 


Penegasan atas semakin meningkatnya penyebaran HIV/AIDS disampaikan pula oleh Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, dalam acara Buka Bersama Forkopimda di Kantor Camat Wara Timur, Senin awal pekan lalu (18/3) serta hasil wawancara khusus Redaksi Portal News dengan Kadis Kesehatan Palopo, dua hari lalu, Jumat (22/03) melalui WhatsApp.


Secara numerik, angka 400 orang terjangkiti HIV/AIDS telah berada pada ambang batas waspada apalagi, tracking yang dilakukan Dinkes Palopo bersama komunitas penjangkau semakin massif dilakukan. 


"Pengidap HIV/AIDS di Kota Palopo masih didominasi oleh kelompok usia produktif dan ini mengkhawatirkan. Terlebih, cara penularan kasus HIV di Kota Palopo ini terbanyak melalui aktivitas seksual beresiko," tandasnya.


Penelusuran dan pemeriksaan terhadap mereka yang terpapar HIV/AIDS melalui screening pun semakin membuktikan, jika bukan saja kaum gay atau homoseksual yang rentan dengan penyakit berbahaya itu, tapi juga kaum heteroseks, om-om senang atau lelaki hidung belang yang doyan "jajan" dengan Penjaja Seks Komersial (PSK) juga patut diwaspadai. 


Bagi masyarakat rentan atau orang berisiko tinggi terkena HIV/AIDS seperti pekerja seks, pemakai narkoba, wanita hamil, dan gay atau biseksual, diharapkan agar mereka melakukan tes di layanan kesehatan seperti Puskesmas atau rumas sakit. Karena biaya pengecekan HIV/AIDS gratis karena sudah ditanggung pemerintah.




Didominasi Pria Gay


"Untuk kasus tahun 2023 saja, proporsi secara gender, perempuan dan laki-laki, dari 148 kasus, terdapat 13 Perempuan dan Laki-laki 135 kasus. Atau perbandingannya perempuan 8,8 persen dan pria  91,2 persen," terang Kadis Kesehatan Palopo, Irsan Anugerah SKM MM, lewat keterangan tertulisnya. 


"Untuk tahun 2020 ada 87 kasus HIV/AIDS yang positif. Kemudian tahun 2021 ada 66 kasus. Pada 2022 naik menjadi 166 kasus, 2023 ada 147 dan 2024 ada 5 kasus baru," papar Irsan kepada Portal News.


Jika dilihat dari orientasi seksual, dari angka 400 itu, angka penderita dari kalangan gay atau pecinta sesama jenis adalah yang terbanyak, disusul heteroseksual dan perempuan (istri) dari pelaku seks bebas sebagai kelompok yang rentan tertular. 


Hal ini juga jadi keprihatinan seorang dokter ahli kulit dan kelamin di RS St Madyang, beberapa waktu lalu. 


Dokter spesialis ahli penyakit kulit dan kelamin, dr Nurmaeni M, M.Kes, Sp.KK mewanti-wanti kepada warga Palopo, khususnya lagi kepada kaum LGBT di kota Palopo.


Pasalnya, jumlah temuan medis, pasien yang tertular penyakit kutil kelamin dan anus semakin meningkat belakangan ini.


Dalam sebuah video yang beredar, dokter Meni, sapaan akrabnya, mempublish temuannya dalam menjalankan praktik dokter di Kota Palopo, Sabtu pagi, 24 Februari 2024.


[ Mau Nonton TV Streaming Portal TV? Klik DISINI ]


Dokter Meni menemukan beberapa kejadian penyakit kutil kelamin dan anus di kota idaman ini. 


Penyakit menular ini diderita anak muda pria, usia 20 tahun hingga pria dewasa berumur 30-an tahun.


Penyebab kutil kelamin dan anus ini terjadi karena hubungan seks menyimpang, atau sesama jenis (homoseks). Yang biasanya kita kenal dengan istilah populer: LGBT ; Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.


Hubungan LGBT bisa memicu penyakit HIV/AIDS yang baru bisa diketahui positif setelah sepuluh tahun kemudian.


Dokter tersebut prihatin dan menyatakan Palopo sudah darurat LGBT. (Red)  

Jangan lupa Subscribe dan ikuti Video lainya  di Channel Youtube Portal TV

Silahkan Komentar Anda

Tampilkan


Portal Update


X
X
×
BERITA UTAMA NEWS
-->